Prosedur Permasalahan Bank Merincorp

Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007. USU Repository © 2009

BAB IV PERANAN PROGRAM REKAPITALISASI

TERHADAP PERBANKAN DITINJAU DARI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 84 TAHUN 1998

A. Prosedur Permasalahan Bank Merincorp

Bank Merincorp dahulu adalah sebuah lembaga keuangan bukan bank berbadan hukum bernama PT Merchant Investment Corporation PT Merincorp yang didirikan pada tanggal 30 Mei 1973 atas kerjasama empat 4 perusahaan keuangan yaitu: Morgan Guranty International Corporation, The Sumitomo Bank Ltd, Mess En Hope Internationale Beteleguangen AG dan PT Bank Ekspor Impor Indonesia Persero 116 Pada awalnya PT Merincorp bergerak dalam kegiatan pasar uang dan pasar modal. Pada perkembangan selanjutnya PT Bank Ekspor Impor Indonesia . 116 . Kasus diakses tanggal 30 April 2007, http:www.google.com Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007. USU Repository © 2009 Bank Exim bergabung dengan bank pemerintah lainnya menjadi Bank Mandiri, dan mengambilalih semua kepemilikan saham di PT Bank Merincorp. Pengambialihan itu dinilai bermasalah, sebab Bank Exim ketika itu masih dalam proses merger menjadi Bank Mandiri dan harus menanggung utang Sumitomo di Bank Merincorp sebesar US 30 juta. Sebesar 74 saham Bank Merincorp dimiliki Bank Exim dan sisanya 26 dimiliki Sumitomo Bank. Ketika terjadi krisis pada tahun 1997, rasio kecukupan modal CAR atau Capital Adequancy Ratio Merincorp negative. Dan tercatat pada 16 November 1998 CAR nya negatif 22,71 sehingga bank tersebut harus ikut dalam program rekapitalisasi sebab sebagian kreditnya yang mencapai Rp337 miliar dalam kondisi macet. Kemudian pada tanggal 31 Desember 1998 CAR Bank Merincorp menjadi negatif 31,4. Untuk mengikuti program rekapitalisasi tersebut Bank Merincorp diwajibkan memilikiCAR 4 seperti yang ditetapkan Bank Indonesia, dengan demikian Bank Merincorp harus menambah modal sekitar Rp336,9 miliar. Artinya Bank Exim sebagai pemegang saham 74 harus menyetor Rp249 miliar dan Bank Sumitomo sebesar Rp87,56 miliar. Ternyata Bank Sumitomo tidak bersedia menyetor dana untuk menambah rasio kecukupan modal Merincorp. Sikap Bank Sumitomo tersebut jelas akan mengakibatkan Bank Merincorp dilikuidasi. Dan Berdasarkan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998 yang menyatakan bahwa dalam pelaksanaan program rekapitalisasi bagi Bank Umum yang dikendalikan oleh pihak asing dilakukan tanpa dukungan dana dari negara, maka oleh karena itu Bank Merincorp yang dikategorikan sebagai bank campuran atau sebagian sahamnya Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007. USU Repository © 2009 dikendalikan oleh pihak asing sehingga Bank Merincorp tidak masuk dalam program rekapitalisasi dari negara. Atas permasalahan tersebut, Direktur Utama Bank Sumitomo Yasuji Sumitomo dan Direktur Bank Mandiri Robby Djohan melakukan pertemuan pada tanggal 25 Februari 1999. Dan kesepakatan yang diperoleh adalah 26 saham Bank merincorp yang dikuasai Bank Sumitomo diambilalih oleh Bank Exim yang kemudian merger dengan Bank Mandiri. Akibat keputusan tersebut Bank Mandiri mengalami kerugian, sementara Bank Sumitomo memperoleh keuntungan. Bank Mandiri mendapat kerugian karena Bank Merincorp memiliki kredit macet dan Bank Mandiri mengambilalih kewajiban Bank Merincorp kepada Bank Sumitomo sebesar US 30 juta. Langkah pengambilalihan seluruh saham Bank Merincorp juga diakui Bank Mandiri telah melanggar Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK, melanggar prinsip kehati-hatian dan menggunakan dana bank tidak sesuai dengan prosedur. Dan berdasarkan laporan audit yang telah dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK persetujuan penghapusbukuan fasilitas kredit kepada debitur PT Bank Merincorp sebesar US 30 juta tidak sesuai dengan anggaran dasar.

B. Analisis Kasus Rekapitalisasi Terhadap Bank Merincorp 1. Pengertian Kejahatan Perbankan.