Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007.
USU Repository © 2009
dan tegas dalam pengawasan internal bank, sehingga dapat melaksanakan kebijakannya sendiri dengan baik dan penuh tanggung jawab
29
Sumber-sumber hukum perbankan dapat dibedakan atas sumber hukum dalam arti formil dan sumber hukum dalam arti materil. Sumber hukum
dalam arti materil adalah sumber hukum yang menentukan isi hukum itu sendiri dan hal itu tergantung dari sudut mana dilakukan peninjauannya, apakah dari
sudut pandang ekonomi, sejarah sosiologi, filsafat dan sebagainya. Seorang ahli perbankan akan cenderung menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan terhadap
lembaga perbankan dalam suatu masyarakat itulah yang menimbulkan isi hukum yang bersangkutan. Sumber hukum dalam arti material baru diperhatikan jika
dianggap perlu untuk diketahui akan asal usul hukum .
2. Sumber-Sumber Hukum Perbankan
30
Sumber hukum perbankan adalah tempat ditemukannya ketentuan hukum dan perundang-undangan tertulis yang mengatur mengenai perbankan. Jadi
ketetuan hukum dan perundang-undangan perbankan yang dimaksud adalah hukum positif yaitu ketentuan hukum perbankan yang sedang berlaku saat ini.
Ketentuan khusus mengatur atau berkaitan dengan perbankan tersebut dapat ditemukan dalam:
. Sedangkan sumber hukum dalam arti formil adalah tempat diketemukannya ketentuan hukum dan
perundang-undangan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
31
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998;
29
. Ibid
30
. Ibid, hal. 14.
31
. Rachmadi Usman, Op.Cit, hal. 4-5.
Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007.
USU Repository © 2009
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia;
3. Undang-Undang Nomor 24 tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan
Sistem Nilai Tukar; 4.
Burgerlyk Wetboek Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terutama ketentuan dalam buku II dan Buku III mengenai hukum jaminan dan
perjanjian; 5.
Wetboek van Koophandel Kitab Undang-Undang Hukum Dagang terutama ketentuan dalam buku I mengenai surat-surat berharga;
6. Faillissement Verordening Peraturan Kepailitan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004;
7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
9. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement
Establishing World Trade Organization; 10.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 11.
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 Tentang Pasar Modal; 12.
Undang-Undang Notnor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil; 13.
Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah.
Selain itu, terdapat faktor-faktor lain yang yang membantu pembentukan
hukum perbankan, di antaranya perjanjian-perjanjian yang dibuat antara bank dan
nasabah; ajaran hukum melalui yurisprudensi hakim; doktrin-doktrin hukum; dan kebiasaan yang berlaku dalam dunia perbankan.
Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007.
USU Repository © 2009
Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 merupakan sumber utama dari hukum perbankan di Indonesia. Maka, segala ketentuan perbankan
harus disesuaikan dengan undang-undang ini. Segala peraturan-peraturan mengenai perbankan bertujuan untuk menciptakan suatu tatanan perbankan yang
sehat guna mempercepat proses modernisasi sektor industri perbankan nasional. Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 berjudul Undang-Undang tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Berdasarkan judul tersebut dapat diketahui adanya perubahan yang antara lain
adalah:
32
a. Semula Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 terdiri dari 61 Pasal. Setelah
berlakunya Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 maka saat ini menjadi 71 pasal dan dari 71 pasal tersebut dihapuskan 2 pasal sehingga tinggal 69 pasal;
b. Pembinaan dan pengawasan terhadap perbankan saat ini dilakukan secara
keseluruhan oleh Bank Indonesia. Menteri Keuangan yang dulunya menerbitkan izin bank, saat ini telah dihapuskan;
c. Jenis bank campuran yang dikenal dalam Undang-Undang Nomor 7. Tahun
1992, sekarang telah dihapuskan; d.
Prinsip syariah yang tidak dikenal dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, prinsip
syariah dapat diberlakukan; e.
Rahasia bank yang dulu diartikan semua keterangan yang tercatat pada bank tentang keadaan keuangan nasabah, sekarang berdasarkan Undang-Undang
32
. Leden Marpaung, Pemberantasan dan Pencegahan Tindak Pidana Terhadap Perbankan, Jakarta : Djambatan, 2003, hal. 8.
Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007.
USU Repository © 2009
Nomor 10 Tahun 1998, maka rahasia bank adalah “Keterangan mengenai Nasabah Penyimpan dan Simpanannya”.
3. Pengertian dan Fungsi Bank