Strategi Pemulihan Dunia Usaha

Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007. USU Repository © 2009 anggaran BPPN dalam tahun kerja dapat dimintakan tambahan anggaran yang bersumber dari APBN. 64 Bersamaan dengan dibubarkannya Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN, dibentuklah Perusahaan Pengelola Aset Negara, lembaga bar u pengelolaan aset negar a y ang belum t unt as diselesaik an oleh BPPN. Pada tanggal 24 Maret 2004 PPA resmi diizinkan untuk merestrukturisasi dan menjual aset-aset yang di alihkan dari BPPN, sesuai Perjanjian Pengelolaan Aset antara Menteri Keuangan dan Direktur Utama PT PPA. 65 Dalam uraian menyangkut kebijakan pemulihan dunia usaha ini terdapat dua 2 unsur, yaitu

2. Strategi Pemulihan Dunia Usaha

66 c Kebijakan Internal BPPN, yang dilaksanakan dalam menjalankan peranannya menyehatkan perbankan, melakukan restrukturisasi terhadap unit-unit usaha yang terjerat urusan dengan BPPN serta melakukan collection atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sebagai sumber pendanaan untuk APBN. : d Kebijakan resturkturisasi sektor rill, yang dijalankan bersama antara lembaga-lembaga pemerintah yang terkait dengan mengintegrasikan dan memanfaatkan hasil-hasil restrukturisasi yang telah diselesaikan oleh BPPN. Pada bagian ini akan dicakup uraian prihal langkah-langkah yang sedang dipikirkan dan dirumuskan oleh pemerintah untuk melakukan 64 . Ibid, Hal 237. 65 . http:www.yahoo.com , diakses tanggal 17 November 2007. 66 . Ibid, Hal 238. Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007. USU Repository © 2009 revitalisasi kembali sektor rill tersebut pada khususnya dan dunia usaha pada umumnya. Ad.a. Kebijakan Internal BPPN Secara ringkas tugas BPPN meliputi tiga hal pokok, yitu menjalankan program penjaminan dan penyehatan sektor perbankan termasuk restrukturisasi hutang-hutang perusahaan yang telah macet pada awal terjadinya krisis. Misi dari BPPN adalah membantu pemulihan perekonomian melalui restrukturisasi sektor perbankan dan restrukturisasi hutang perusahaan serta mengoptimalkan pengembalian uang negara untuk mengurangi beban terhadap anggaran pemerintah. Dalam menjalankan misinya, BPPN telah mengembangkan suatu strategi restrukturisasi yang sistematik, konsisten, dan menyeluruh. Proses pelaksanaan misi tersebut, selalu berdasarkan atas sistem tatanan hukum yang berlaku 67 Selain melakukan administrasi program penjaminan, BPPN mengusahakan untuk memperpanjang jangka waktu jatuh tempo kewajiban bank umum, baik terhadap kreditur luar negeri melalui partisipasi dalam program exchange offer dan trade finance maupun terhadap kreditur dalam negeri . Dan untuk melaksanakan tugas-tugas BPPN menyusun strategi restrukturisasi sebagaimana dimuat dalam “Rencana Strategis BPPN 1999-2004, yaitu: 1. Penjaminan Kewajiban Bank Umum 68 67 .BPPN, Op. Cit, hal.9. 68 . H. Masyhud Ali, Op. Cit,hal. 238 . Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007. USU Repository © 2009 Program penjaminan dimulai pada 26 Januari 1998 untuk memberikan penjaminan kepada deposan dan kreditur bank, yang pada awalnya berlaku selama dua 2 tahun hingga 31 Januari 2001 sesuai KMK Nomor 179 KMK 017 2000. Jangka waktu tersebut secara otomatis diperpanjang setiap enam 6 bulan kecuali apabila enam 6 bulan sebelum masa berakhirnya penjaminan pemerintah memutuskan untuk menghentikan program tersebut. Sedangkan tanggung jawab untuk melakukan administrasi program penjaminan ini sepenuhnya di tangan BPPN 69 . BPPN mengusahakan untuk memperpanjang jangka waktu jatuh tempo kewajiban bank umum, baik terhadap kreditur luar negeri melalui partisipasi dalam program exchange offer dan trade finance maupun terhadap kreditur dalam negeri 70 Meskipun program penjaminan dinilai efektif sebagai upaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan, namun apalikasi program tersebut membawa implikasi besarnya beban yang harus ditanggung pemerintah atau negara juga dapat membawa dampak negatif khususnya menyangkut tindak moral hazard baik oleh pengelola bank, pemilik bank maupun kreditor dan deposan . 71 Sebelum lahir Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 maupun Undang- Undang No.3 Tahun 2004, persoalan lembaga penjaminan simpanan juga pernah diatur. Ini dapat dilihat dalam penjelasan Pasal 30 Undang-Undang No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral yang menyatakan bahwa dalam rangka pembinaan perbankan, maka jika keadaannya telah memungkinkan untuk lebih menjamin . 69 . BPPN, Op. Cit, hal.8 70 . H. Masyhud Ali, Loc. Cit, hal 238. 71 . BPPN, Loc. Cit, hal. 8. Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007. USU Repository © 2009 uang pihak ketiga yang dipercayakan kepada bank-bank, dapat diadakan suatu asuransi deposito dengan tujuan pembinaan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Adanya ketentuan tersebut memberikan bukti bahwa pemerintah sudah sejak dulu memikirkan perlindungan hukum terhadap nasabah deposan 72 Restrukturisasi dan penyehatan bank direalisasikan dengan melakukan rekapitalisasi terhadap bank-bank yang telah lulus seleksi dan melakukan konsolidasi sektor perbankan itu melalui penggabungan dan penutupan bank-bank yang tidak viable . 2. Restrukturisasi dan Penyehatan Bank. 73 a bank sehat yang akan disertakan di dalam program rekapitalisasi . Program penyehatan sektor perbankan dilakukan bersama instansi pemerintah lain dengan membagi bank-bank kedalam tiga 3 kelompok, yaitu: b bank berpotensi viable yang ditetapkan sebagai bank dalam penyehatan oleh BI dan diambil alih untuk dikelola oleh BPPN BTO c bank yang dinyatakan tidak berpotensi dan dibeku-operasikan BBO atau BBKU hasil yang dicapai melalui strategi ini adalah berupa kenyataan dimana sejumlah bank telah di merger dan sebagian lagi telah di BBO Bank Beku Operasi kan, di BBKU Bank Beku Kegiatan Usaha kan, dan bahkan di likuidasi. 72 . A. Deni Daruri, Djony Edward, BPPN Garbage In Garbage Out, Jakarta: Center for Banking Crisis CBC, 2004, hal. 123. 73 . H. Masyhud Ali, Op.Cit, Hal 239. Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007. USU Repository © 2009 3. Restrukturisasi Hutang Perusahaan dan Asset Bank Untuk merealisasikan hal itu, BPPN melakukan penagihan dan strukturisasi hutang perusahaan dan membantu menghidupkan kembali sektor rill 74 . Untuk memanfatkan sumber daya BPPN dan untuk memudahkan penentuan kebijaksanaan, proses restrukturisasi kredit diawali dengan pengelompokan kredit berdasarkan besaran hutang, prospek usaha dan pengembalian nilai, itikad baik debitur dan para BPPN relatif terhadap kreditur lain 75 Strategi yang ditempuh oleh BPPN untuk melaksanakan tugas ini adalah dengan memaksimalkan pengembalian uang negara yang telah tersalur kepada bank-bank dengan mengalokasikan beban kepada mantan pemegang saham pengendalinya sehubungan dengan pelanggaran terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK. Kebijakan ini diterapkan kepada bank BBO BBKU dan BTO yang diserahkan kepada BPPN . 4. Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham 76 Penyelesaian kewajiban para pemegang saham pengendali bank dalam penyehatan pada prinsipnya dibagi atas dua 2 kelompok, sesuai dengan pengumuman pemerintah tanggal 10 November 1998, yaitu penyelesaian . 74 . BPPN, Loc. Cit, hal. 8. 75 . H. Masyhud Ali, Loc. Cit, hal. 240. 76 . Ibid, hal. 240. Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007. USU Repository © 2009 kewajiban pemegang saham Bank Take Over BTO, Bank Beku Operasi BBO dan Bank Beku Kegiatan Usaha BBKU 77 Usaha pengembalian uang negara dilakukan dengan program divestasi dan penjualan aset yang terbagi menjadi tiga 3 kelompok yaitu . 5. Penjualan Aset dan Pengembalian Uang Negara 78 a. ekuitas bank-bank : b. portofolio kredit dan aset perusahaan yang direstrukturisasi menjadi modal. Jika asset dan hutang-hutang tersebut dikelompokan berdasarkan sumber perolehannya, terdapat tiga 3 kelompok pula, yaitu: 1 Bank-bank dibawah kontrol BPPN 2 Portofolio kredit dan aset perusahaan yang direstrukturisasi dan sebahagian atau keseluruhan sahamnya dikontrol oleh BPPN 3 Aset perusahaan dan hutang milik mantan pemegang saham pengendali bank-bank BTO, BBO, dan BBKU yang berada dibawah kontol BPPN Ad. b. Kebijakan Restrukturisasi Sektor Rill Di samping strategi internal yang diterapkan oleh BPPN dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, terdapat pula strategi restrukturisasi 77 . BPPN, Op. Cit, hal. 26 78 . H. Masyhud Ali, Op.Cit, Hal 241. Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007. USU Repository © 2009 sektor rill. Untuk mencapai pemulihan kembali dunia usaha tersebut beberapa strategi perlu disusun, yaitu 79 a terhadap semua unit-unit usaha dan debitur bank yang tersangkut urusan di BPPN, perlu segera dibagi dalam dua 2 kelompok, yaitu: : 1. Startegi konsolidasi Program yang perlu disusun dalam menjalankan strategi konsolidasi ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 1 berupa kelompok yang penyelesaian hutangnya dilakukan melalui unit- unit usahanya dan pencarian dari aset-aset agunannya tersebut 2 berupa kelompok yang penyelesaian hutangnya dilakukan melalui upaya merestrukturisasi unit-unit usaha di sektor rill tersebut serta memperbaiki kembali feasibilitasnya. Perincian atas prinsip-prinsip BPPN dalam restrukturisasi hutang-hutang perusahaan tersebut. Perincian atas prinsip- prinsip BPPN dan resturkturisasi hutang-hutang perusahaan tersebut dimaksudkan untuk mendorong berbagai restrukturisasi yang layak dari sudut ekonomi sehingga terjadi pemulihan ekonomi berkelanjutan dan pengurangan pengangguran. Untuk itu beberapa kriteria pokok dapat diterapkan sebagai dasar untuk seleksi, yaitu sifat kooperatif debitur dalam 79 . Ibid, Hal 242. Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007. USU Repository © 2009 usaha melunasi hutang-hutangnya, prospek penyelesaian hukum atas pelanggaran yang mungkin telah dilakukan dimasa lampau serta prospek masa depan bagi unit usahanya tersebut. 3 Program restrukturisasi dan pemulihan atas semua unit-unit usaha yang berhasil masuk dalam kelompok kedua 2 tersebut diatas diintgrasikan dalam program restrukturisasi sektor rill yang merupakan program revitalisasi industri menuju pada pemulihan dan pengembangan perekonomian nasional. b Program restrukturisasi dan pemulihan atas semua unit-unit usaha yang berhasil masuk dalam kelompok restrukturisasi dan penyehatan bank diintegrasikan dalam program restrukturisasi sektor rill yang merupakan program revitalisasi industri menuju pada pemulihan dan pengembangan perekonomian nasional. 2. Revitalisasi Industri Berdasarkan fakta demikian tingginya ketergantungan industri nasional terhadap bahan-bahan bakar impor, depresiasi rupiah yang tinggi pada awal krisis telah mengahantam perekonomian nasional dari dua jurusan. Oleh karena itu upaya restrukturisasi dan revitalisasi tersebut, pada tahap awal perlu diarahkan untuk menentukan ketergantungan yang tinggi terhadap komponen impor. Dalam mengembangkan industri yang berbasis bahan-bahan baku di dalam negeri, diharapkan timbulnya rangsangan bagi industri dalam negeri untuk tumbuh menjadi tuan dinegerinya sendiri dan mampu bersaing di pasar global. Di Elfridawati Siburian : Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998, 2007. USU Repository © 2009 samping itu sejumlah industri besar yang memproduksi barang-barang modal antara lain berupa mesin-mesin tekstil, alat-alat transportasi komersial, traktor atau mesin-mesin pertanian dan lain-lain dengan mengunakan bahan-bahan baku dan komponen lokal, akan mendapatkan prioritas yang tinggi dari departemen perindustrian untuk didorong dan dikembangkan. Diharapkan jenis-jenis industri yang memproduksi barang modal tersebut mampu memberikan daya dorong yang tinggi terhadap perkembangan industri hilir dan membangkitkan multiplier effect yang luas pula dan menghasilkan struktur industri dalam negeri yang lebih kokoh karena keperluan penggunaan barang-barang modalnya tidak lagi tergantung pada mesin-mesin serta peralatan modal eks impor. Strategi inilah yang merupakan kunci dari keberhasilan yang dicapai oleh industri dinegara-negara yang sering kali diklasifikasikan sebagai negara industri maju yang baru di kawasan asia 80 Di dalam KUHD Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 56 tidak secara tegas dipergunakan istilah “likuidasi” untuk berakhirnya suatu perusahaan, tetapi dipergunakan istilah “pembubaran” dan “pemberesan”. Dalam Burgerlijke Wetboek BW Belanda Pasal 19 dipergunakan istilah Outbinding pembubaran .

C. Likuidasi Bank 1. Pengertian Likuidasi