Nani Hartati : Gambaran Sikap Orang Tua Terhadap Sekolah Alam, 2009. USU Repository © 2009
2. Struktur sikap
Menurut Azwar 2003, struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling
menunjang, yaitu:
a Komponen kognitif
Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan dapat terus berkembang.
Pengalaman pribadi, apa yang diceritakan orang lain, dan kebutuhan emosional individu merupakan determinan utama dalam terbentuknya
kepercayaan. Tentu saja kepercayaan sebagai komponen kognitif tidak selalu akurat. Terkadang kepercayaan itu terbentuk justru dikarenakan kurang atau
tidak adanya informasi yang benar mengenai objek yang dihadapi. b
Komponen afektif Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang
terhadap suatu objek sikap. Pada umumnya, reaksi emosional yang merupakan komponen afektif ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang
dipercayai sebagai benar bagi objek yang dimaksud. c
Komponen konatif Komponen konatif atau komponen perilaku menunjukkan bagaimana
kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Bagaimana orang berperilaku dalam situasi
tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut.
Nani Hartati : Gambaran Sikap Orang Tua Terhadap Sekolah Alam, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap terdiri dari tiga komponen yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu komponen kognitif
kepercayaan, komponen afektif perasaan, dan komponen konatif
kecenderungan berperilaku yang berhubungan dengan objek sikap.
3. Faktor-faktor pembentukan sikap
Menurut Azwar 2003, sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Interaksi sosial itu meliputi hubungan antara individu
dengan lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis di sekelilingnya. Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap
berbagai objek sikap psikologis yang dihadapinya. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap, yaitu:
a Pengalaman pribadi
Apa yang telah dan sedang dialami oleh individu akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatannya terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan
menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang
berkaitan dengan objek psikologi. Penghayatan itu kemudian akan membentuk sikap positif ataupun sikap negatif dan hal tersebut tergantung pada berbagai
faktor lain. Sehubungan dengan hal ini, Middlebrook dalam Azwar, 2003 mengatakan bahwa tidak adanya pengalaman sama sekali dengan suatu objek
psikologis cenderung akan membentuk sikap negatif terhadap objek tersebut. Winkel 1996 menambahkan jika objek sikap dinilai berguna, maka individu
Nani Hartati : Gambaran Sikap Orang Tua Terhadap Sekolah Alam, 2009. USU Repository © 2009
akan cenderung bersikap positif, sebaliknya jika tidak berguna cenderung bersikap negatif.
b Orang lain yang dianggap penting
Orang lain di berada di sekitar individu merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap individu tersebut. Pada
umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting. Di antara orang yang
biasanya dianggap penting bagi individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau
suami, dan lain-lain. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang
dianggap penting tersebut. c
Kebudayaan Kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap.
Skinner dalam Azwar, 2003 sangat menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi seseorang. Menurutnya,
kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah penguatan yang dialami. Pola sikap dan perilaku
tertentu yang dimiliki seseorang dibentuk dari penguatan yang diberikan oleh masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku
yang lain. Hanya kepribadian individu yang telah mapan dan kuat yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual.
Nani Hartati : Gambaran Sikap Orang Tua Terhadap Sekolah Alam, 2009. USU Repository © 2009
d Media massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lainnya mempunyai pengaruh besar dalam
pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi
sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai suatu
hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Walaupun pengaruh media massa tidaklah sebesar pengaruh interaksi individual secara langsung, namun
dalam proses pembentukan dan perubahan sikap, peranan media massa tidak kecil artinya.
e Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh
dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran- ajarannya.
f Faktor emosi dalam diri individu
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Suatu bentuk sikap terkadang merupakan pernyataan yang
Nani Hartati : Gambaran Sikap Orang Tua Terhadap Sekolah Alam, 2009. USU Repository © 2009
didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat
merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang, akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih bertahan lama.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terbentuknya sikap individu terhadap suatu objek sikap dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik
internal dari dalam individu seperti pengalaman pribadi dan faktor emosi, maupun eksternal dari lingkungan seperti orang lain yang dianggap penting,
kebudayaan, media massa, dan lembaga pendidikan dan lembaga agama.
4. Fungsi Sikap