Metode Penelitian Pengambilan Sampel Pengamatan di laboratorium Analisis Data Kelimpahan plankton

Yunita Br. Surbakti : Studi Keanekaragaman Plankton Di Aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kabupaten Deli Serdang, 2009. xxxii

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk pengambilan sampel plankton adalah metode ”Purposive Random Sampling” pada 4 stasiun pengamatan. Pada masing-masing stasiun dilakukan 5 lima kali ulangan.

3.3. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel plankton dilakukan pada bulan Juli 2008 di Lau Sitelu. Pengambilan sampel plankton dilakukan dengan mengambil sampel air pada masing- masing stasiun, dengan menggunakan ember sebanyak 25 liter, kemudian sampel air yang didapat disaring kedalam plankton net yang dilengkapi dengan botol penampung buket, sampel air dipindahkan kedalam botol film dan ditetesi larutan lugol 10 sebanyak 2-3 tetes sebagai pengawet. Selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium Ekologi, Departemen Biologi FMIPA, USU untuk diidentifikasi.

3.4. Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan

Faktor fisik dan kimia perairan yang diukur dalam penelitian ini mencakup :

3.4.1. Suhu

Air diambil, kemudian dituang ke dalam erlenmeyer dan diukur dengan menggunakan termometer air raksa yang dimasukkan ke dalam air selama ± 10 menit kemudian di baca skalanya.

3.4.2. Penetrasi Cahaya

Diukur dengan menggunakan keping sechii yang dimasukkan ke dalam badan air sampai keping sechii antara terlihat dengan tidak, kemudian diukur panjang talinya yang masuk kedalam air. Yunita Br. Surbakti : Studi Keanekaragaman Plankton Di Aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kabupaten Deli Serdang, 2009. xxxiii

3.4.3. Kecepatan Arus mdetik

Kecepatan arus sungai dapat dihitung dengan cara menjatuhkan gabus kebadan sungai dan dihitung kecepatannya dengan menggunakan stopwatch.

3.4.4. pH Derajat Keasaman

pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil dari dasar perairan sampai pada pembacaan pada alat konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut.

3.4.5. Dissolved Oxygen DO mgl

Oksigen terlarut DO dapat dilakukan dengan pengukuran dengan menggunakan Metoda Winkler. Dimana sampel air diambil dari dasar perairan dan dimasukkan ke dalam botol winkler kemudian dapat dilakukan pengukuran oksigen terlarut Lampiran A

3.4.6. BOD

5 Pengukuran BOD 5 dilakukan dengan Metoda Winkler. Sampel air yang diambil dari dasar perairan dan dimasukkan ke dalam botol winkler. Pengukuran BOD dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan Lampiran B. Secara keseluruhan pengukuran faktor fisik kimia beserta satuan dan alat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Alat dan Satuan yang dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik Kimia Perairan No Parameter Fisik-Kimia Satuan Alat Tempat Pengukuran 1 Suhu Air C Termometer Air Raksa In – situ 2 Penetrasi Cahaya Cm Keping Sechii In – situ 3 Kecepatan arus Cms gabus In – situ 4 pH Air - pH meter In – situ 5 DO Oksigen Terlarut mgl Metoda Winkler In – situ 6 BOD 5 mgl Metoda Winkler dan Inkubasi Laboratorium Yunita Br. Surbakti : Studi Keanekaragaman Plankton Di Aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kabupaten Deli Serdang, 2009. xxxiv 7 Kadar nitrat dan fosfat mgl Spektrofotometer Laboratorium

3.5. Pengamatan di laboratorium

Sampel air yang diperoleh dari lapangan dibawa kelaboratorium Ekologi, Departemen Biologi, FMIPA USU dan diamati dibawah mikroskop. Plankton yang diperoleh diidentifikasi dengan menggunakan buku acuan identifikasi menurut : Edmondson 1963, Bold Wynne 1985, dan Pennak 1989.

3.6. Analisis Data

Data plankton diperoleh dihitung nilai kelimpahan populasi, kelimpahan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shannon-Weinner, indeks ekuitabilitas menurut Krebs 1985; Brower et. Al., 1990. dan analisis korelasi dengan persamaan sebagai berikut :

a. Kelimpahan plankton

Jumlah plankton yang ditemukan dihitung jumlah individu per liter dengan menggunakan alat haemocytometer dan menggunakan rumus modifikasi yang dilakukan oleh Isnansetyo Kurniatuty 1995,yaitu : W l x v V x p P x L T N = Keterangan : N = Jumlah plankton per liter l T = Luas penampang permukaan Haemocytometer mm 2 L = Luas satu lapang pandang mm 2 P = Jumlah plankter yang dicacah p = Jumlah lapang yang diamati V = volume konsentrasi plankton pada bucket ml v = volume konsentrat dibawah gelas penutup ml W = Volume air media yang disaring dengan plankton netL

b. Kelimpahan relatif KR