Perumusan Masalah Investasi dan Jenisnya Resiko, Return dan Hubungannya

“price book value dan earning per share, poin b berupa debt equity ratio dan dari poin c berupa net profit margin.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang terdahulu, maka dapat disusun perumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana pengaruh price book value, earning per share, debt equity ratio dan net profit margin terhadap market perfromance dilihat dari share price . 2. Bagaimana pengaruh price book value, earning per share, debt equity ratio dan net profit margin terhadap market perfromance dilihat dari return.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Menganalisis pengaruh price book value, earning per share, debt equity ratio dan net profit margin terhadap market perfromance dilihat dari share price sektor properti. b. Menganalisis pengaruh price book value, earning per share, debt equity ratio dan net profit margin terhadap market perfromance dilihat dari return sektor properti. 2. Manfaat Penelitian a. Menambah pengetahuan spesifik bagi penulis mengenai pengaruh price book value, earning per share, debt equity ratio dan net profit xxvi margin terhadap market perfromance dilihat dari share price harga saham dan return sektor properti. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk membuat strategi peningkatan share price harga saham dan return sektor properti. xxvii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Investasi dan Jenisnya

Investasi dapat didefinisikan sebagai menggunakan uang untuk memperoleh lebih banyak uang dengan resiko yang paling kecil R.j. Shook, 2002:286. Jones 2004:3 mendefinisikan investasi sebagai “commitment of funds to one or more assets that will be held over some future period ”. Menurut Relly, Investasi adalah komitment sejumlah uang pada saat ini untuk suatu periode tertentu untuk memperoleh pembayaran pada masa yang akan datang yang akan mengkompensasi investor untuk 1 waktu dana tersebut dilaksanakan; 2 ketidakpastian pembayaran di masa datang; 3 harapan tingkat inflasi. Jadi investasi adalah dana yang ditanamkan investor pada suatu aset untuk mendapatkan hasil yang lebih besar di masa yang akan datang. Investasi bertujuan memberikan nilai tambah terhadap aset yang kita miliki saat ini. Jenis-jenis investasi, secara umum, kegiatan investasi dapat dilakukan pada 2 jenis aset utama yang terdiri: 1. Investasi pada aset nyata real asset investment Investasi pada aset yang berwujud tangible asset seperti tanah, emas, mesin, rumah, pabrik, dll. xxviii 2. Investasi pada aset keuangan financial asset investment investasi pada aset-aset keuangan seperti saham, obligasi, dan sertifikat deposito. Aset keuangan merupakan klaim keuangan terhadap penerbit aset keuangan.

B. Resiko, Return dan Hubungannya

Resiko terjadi akibat adanya unsur ketidakpastian dalam semua investasi saham. Berapa hasil yang akan diperoleh dari investasi tidak diketahui dengan pasti, sehingga investor hanya dapat memperkirakan besar keuntungan yang diharapkan dan kemungkinan hasil yang sebenarnya akan menyimpang dari yang diharapkan. Jadi resiko dapat diartikan sebagai kemungkinan return yang diperoleh menyimpang dari return yang diharapkan. Perbedaan antara return yang diharapkan return yang diantisipasi investor di masa mendatang dengan return yang benar- benar diterima return yang diperoleh investor merupakan resiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam proses investasi. Beberapa sumber resiko yang berkaitan dengan besar resiko investasi diantaranya Charles P. Jones, 2004:142 adalah: 1. Resiko suku bunga interest Rate Risk Jika suku bunga naik, maka return investasi yang terkait dengan suku bunga juga akan naik, misalnya deposito. Ini dapat menarik minat investor saham untuk memindahkan dana ke deposito, sehingga banyak yang akan menjual saham dan harga saham akan turun. Oleh xxix karena itu perubahan suku bunga mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. 2. Resiko pasar Market Risk Perubahan pasar yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti resesi ekonomi, kerusuhan, dan lain-lain menyebabkan perubahan indeks pasar saham. 3. Resiko inflasi Inflation Risk Inflasi akan mengurangi daya beli uang, sehingga tingkat pengembalian setelah disesuaikan dengan inflasi dapat menurunkan hasil investasi tersebut. 4. Resiko nilai tukar Exchange Rate Risk Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh nilai tukar mata uang asing menjadi resiko dalam investasi. 5. Resiko likuiditas Liquidity Risk Semakin tidak likuid suatu sekuritas, semakin besar resiko yang dihadapi perusahaan. 6. Resiko negara Country Risk Resiko negara berkaitan dengan kondisi politik suatu negara. Semua resiko yang dapat menyebabkan penyimpangan tingkat pengembalian investasi dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu: xxx a. systematic risk Systematic risk disebut juga resiko pasar, karena berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Resiko ini terjadi karena kejadian diluar kegiatan perusahaan, seperti inflasi, resesi, tingkat bunga pasar, dan lain-lain. Systematic risk disebut juga undiversifiable risk karena resiko ini tidak dapat dihilangkan atau diperkecil melalui pembentukan portofolio. b. Unsystematic risk Unsystematic risk merupakan resiko spesifik perusahaan, karena tergantung dari kondisi mikro perusahaan. Contoh unsystematic risk antara lain resiko industri, financial leverage risk, operating leverage risk , dan lain-lain. Resiko ini dapat diminimalkan bahkan dihilangkan dengan melakukan diversifikasi investasi pada banyak sekuritas portofolio, karena itu disebut juga diversifiable risk . Sedangkan return dapat didefinisikan sebagai tingkat keuntungan yang diperoleh atau diharapkan dari suatu investasi selama satu periode waktu, yang akan diperoleh di masa mendatang. Return merupakan kompensasi atas resiko yang harus ditanggung oleh investor atas investasi yang dilakukannya. Sumber-sumber return yang merupakan faktor motivasi bagi investor dalam berinvestasi adalah dividen, yaitu pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi saham dan capital gain , yaitu perubahan harga sekuritas berupa kenaikkan harga xxxi saham yang memberikan keuntungan bagi investor. Melalui investasi, investor berkeinginan untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Akan tetapi harus dipahami adanya hubungan antara return dan resiko yang terkandung dalam suatu investasi. Hubungan return dan resiko searah dan linier, artinya semakin besar return yang diharapkan, maka semakin besar pula resiko yang harus ditanggung. Dengan kata lain investor yang berharap memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, berarti bersedia menanggung resiko yang tinggi pula. Oleh karena itu tidak relevan mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya melalui investasi pada aset yang menawarkan return paling tinggi, karena harus juga mempertimbangkan tingkat resiko yang harus ditanggung. 7. Resiko Keuangan Financial Risk Resiko keuangan berkaitan dengan penggunaan hutang sebagai pembiayaan perusahaan.

C. Estimasi Resiko dan Return

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63 376 83

Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 140 99

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM),Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham perusaahan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 112

Analisis Perbandingan Tingkat Nilai Sales Growth, Earning Per Share, Price Earning Ratio Perusahaan Yang Mengadakan Employee Stock Ownership Program (Esop) Dan Tidak Mengadakan Esop: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 67 78

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124