Estimasi Resiko dan Return

saham yang memberikan keuntungan bagi investor. Melalui investasi, investor berkeinginan untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Akan tetapi harus dipahami adanya hubungan antara return dan resiko yang terkandung dalam suatu investasi. Hubungan return dan resiko searah dan linier, artinya semakin besar return yang diharapkan, maka semakin besar pula resiko yang harus ditanggung. Dengan kata lain investor yang berharap memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, berarti bersedia menanggung resiko yang tinggi pula. Oleh karena itu tidak relevan mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya melalui investasi pada aset yang menawarkan return paling tinggi, karena harus juga mempertimbangkan tingkat resiko yang harus ditanggung. 7. Resiko Keuangan Financial Risk Resiko keuangan berkaitan dengan penggunaan hutang sebagai pembiayaan perusahaan.

C. Estimasi Resiko dan Return

Menurut Radcliffe 1997:217-218 beberapa ukuran statistik yang dapat digunakan untuk menggambarkan suatu resiko, di antaranya adalah : 1. Range Range menunjukkan interval kemungkinan return tertinggi dengan return terendah. Perhitungannya dilakukan dengan cara mengurangi xxxii nilai real return tertinggi dengan yang terendah sehingga diperoleh suatu angka interval. Kelemahan dalam menggunakan cara ini adalah tidak dapat menggambarkan kemungkinan-kemungkinan yang terdapat di antara kedua ekstrem nilai tersebut, serta tidak menunjukkan perimbangan antara kemungkinan terjadinya return tertinggi dengan return terendah. Dengan kelemahan ini, range tidak dapat dipakai untuk membandingkan resiko antara dua portofolio, karena portofolio yang memiliki range yang sama tidak berarti memiliki resiko yang sama. 2. Mean absolute deviation Mean absolute deviation menunjukkan kemungkinan perbedaan antara return yang mungkin diterima dengan expected return-nya. Meskipun cara ini cukup masuk akal untuk menunjukkan tingkat resiko suatu portofolio, namun secara statistik cukup sulit digunakan. Selain itu sangat sulit untuk mengetahui hubungan atau correlation di antara return sekuritas. 3. Probability of negative return Probability of negative return menunjukkan kemungkinan persentase return yang berada di bawah nilai nol. Meskipun sangat mudah dilakukan, namun perhitungan dengan cara ini tidak dapat mengetahui secara menyeluruh aspek-aspek dari suatu resiko. xxxiii 4. Semivariance Semivariance adalah perhitungan statistik yang menghitung variasi dari return yang berada di bawah expected return-nya. Kelemahannya angka ini tidak mencakup ketidakpastian ketika return yang dihasilkan lebih besar dari expected-nya. Di samping sulit, perhitungan ini tidak dapat melihat correlation antara return masing-masing saham. 5. Standard deviation Standard deviation mengukur volatilitas dari return, cara ini sering digunakan untuk mengukur resiko. Secara statistik metode standar deviasi memiliki beberapa kelebihan diantara pengukurannya dilakukan dengan cara menyebarkan return memperhitungkan nilai yang terjadi di atas dan di bawah expected return. Di samping itu standar deviasi juga dapat digunakan dengan menggunakan data aktual return masa lalu ex post standard deviation atau dari estimasi potensial return-nya ex ante standard deviation. Dalam melakukan estimasi return, harus dibedakan antara return realisasi yaitu return yang telah terjadi dan return ekspetasi expected return yaitu return yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi yang dihitung berdasarkan data historis penting sebagai salah satu ukuran kinerja suatu perusahaan. Return yang digunakan adalah return bulanan yang dihitung dengan menggunakan rumus: Rt = P t – P t-1 P t -1 xxxiv Di mana: Rt = rate of return return realisasi saham pada bulan ke-t Pt = harga saham pada bulan ke-t P t-1 = harga saham pada satu bulan sebelum bulan ke t – 1

D. Market Performance

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63 376 83

Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 140 99

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM),Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham perusaahan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 112

Analisis Perbandingan Tingkat Nilai Sales Growth, Earning Per Share, Price Earning Ratio Perusahaan Yang Mengadakan Employee Stock Ownership Program (Esop) Dan Tidak Mengadakan Esop: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 67 78

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124