Di mana: Rt
= rate of return return realisasi saham pada bulan ke-t Pt
= harga saham pada bulan ke-t P
t-1
= harga saham pada satu bulan sebelum bulan ke
t – 1
D. Market Performance
Untuk melakukan penilaian terhadap kinerja suatu saham market performance
, banyak yang dapat di amati. Bisa di lihat dari harga saham dan dilihat dari return. Di dalam penelitian ini return di hitung dengan
menggunakan Salah satu contoh dari beberapa metode konvensional yang sering digunakan untuk menghitung market performance adalah dengan
menggunakan sharpe’s measure. Sharpe’s measure dikembangkan oleh William Sharpe dan sering juga
disebut dengan reward-to-variability ratio. Sharpe’s measure merupakan ukuran kinerja yang berdasarkan resiko risk-adjusted performance dari
suatu investasi, yaitu dengan membagi rata-rata excess return sampel terhadap standar deviasi return sampel. Sharpe’s measure dirumuskan
sebagai w. Sharpe, journal of business, january 1966: 119-138: S = Er -Rf
p Di mana :
Er = return rata-rata portofolio lama periode penelitian. Rf = rata-rata risk free selama periode penelitian.
xxxv
p = standar deviasi portofolio selama periode penelitian. Sharpe’s measure membagi excess return dengan standar deviasi
dari portofolio selama periode pengukuran. Standar deviasi merupakan resiko fluktuasi yang dihasilkan karena berubah-ubahnya return yang
dihasilkan dari sub periode berikutnya selama seluruh periode. Dalam teori portofolio, standar deviasi merupakan resiko total sebagai penjumlahan
dari systematic risk atau market risk dan unsystematic risk.
E. Share Price Harga Saham
Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan, sedangkan surat berharga
adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan tentunya dapat diperjual belikan. Nilai dari suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi tiga
jenis: 1. Par Value Nilai Nominal
Par value disebut juga stated value or face value, yang dalam bahasa Indonesia-nya disebut nilai nominal atau nilai pari. Nilai
nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi sebagai tujuan akuntansi. Nilai ini tidak
dipergunakan untuk mengukur sesuatu. Dalam modal suatu perseroan, kita mengenal modal yang disetor penuh. Modal yang disetor penuh ini
sama dengan banyaknya saham yang dikeluarkan perseroan dikali dengan nilai nominalnya. Jadi nilai nominal ini merupakan suatu nilai
xxxvi
yang berguna bagi pencatatan akuntansi, dimana nilai nominal inilah sebagai model ekuitas perseroan di dalam neraca.
Setiap saham yang diterbitkan di negara Indonesia harus mempunyai nilai nominal. Dan nilai nominal ini tercantum pada surat
sahamnya. Nilai nominal ini tidak mempunyai kegunaan lain selain untuk keperluan pencatatan akuntansi.
2. Base Price Harga Dasar Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar
suatu saham dipergunakan di dalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya. Harga
dasar ini akan berubah sesuai dengan aksi emiten yang dilakukan seperti right issue, stock split, warrant dan lain-lain. Sehingga harga
dasar yang baru harus dihitung sesuai dengan perubahan harga teoritis hasil perhitungan aksi emiten tersebut.
Istilah nilai dasar merupakan hasil perkalian antara harga dasar dengan jumlah saham yang diterbitkan.
3. Market Price Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena
harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa sudah tutup, maka harga pasar adalah
harga penutupannya closing price. Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik-turunya suatu saham. Jika harga pasar ini dikalikan
xxxvii
dengan jumlah saham yang diterbitkan maka akan di dapat nilai pasar market value.
Ketika membeli saham di pasar modal, banyak investor gagal untuk membedakan antara saham bagus dan perusahaan bagus. Hersh Shefrin,
ahli behavioral finance, dalam penelitiannya menemukan bahwa bahkan investor berpengalaman sekalipun nilai saham bagus dan jelek
berdasarkan bagus dan jeleknya perusahaan. Saham bagus tidak sama dengan perusahaan bagus. Saham yang
bagus adalah saham berharga bagus atau saham yang menjanjikan return
yang besar di masa depan, sedangkan perusahaan bagus ukuran sederhananya adalah perusahaan yang mempunyai rating yang bagus,
minimal tripel B sebagai batas rating layak investasi. Sementara itu majalah Fortune mendefinisikan perusahaan bagus sebagai perusahaan
yang mempunyai sifat sebagai berikut: manajemen bermutu, produk dan jasa yang di hasilkan berkualitas, inovasi tinggi, keuangan sehat,
tanggung jawab sosial tinggi, penggunaan harta perusahaan bijak dan sumber daya yang kompeten, fortune menemukan bahwa yang memiliki
sifat-sifat diatas umumnya adalah perusahaan yang besar dengan rasio nilai buku terhadap nilai pasar yang rendah.
F. Rasio Keuangan