BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG MAJALAH NOOR
A. Sejarah Singkat Majalah Noor
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa kemunculan majalah-majalah yang diperuntukkan untuk kaum perempuan Islam muslimah
tidak terlepas dari lahirnya kaum intelek di kalangan umat Islam. Kemunculan majalah Noor juga awalnya dilatar belakangi adanya rasa prihatin melihat
banyaknya majalah yang tidak mendidik dan tidak syiar Islam. Majalah Noor merupakan salah satu majalah yang memuat pesan-pesan
dakwah islam. Majalah muslimah Indonesia yang memiliki semboyan “Yakin Cerdas
Bergaya” majalah Noor terus berusaha memberikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Majalah Noor yang terbit pada tahun 2003, hadir di tengah banyaknya
informasi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Tampilan majalah pun didesain sangat menarik, sehingga tidak heran jika majalah Noor dapat bertahan hingga
saat ini. Selain itu majalah yang terbit perdana pada tahun 2003 ini diprakarsai oleh
tiga perempuan, yakni Ratih Sanggarwati, ibu Sri Artaria Alisjahbana dan ibu Jetti Rosilla Hadi Tila. Didukung oleh Mario Alisjahbana dan Isson Khairul. Majalah
ini juga ingin membuat pencitraan bahwa Islam tidak identik dengan kemiskinan dan kebodohan justru ingin memberikan pencitraan bahwa Islam juga dapat
identik dengan kecerdasan, kekinian dan modis. Sesuai dengan yang diharapkan pada majalah ini yakni menjadikan muslimah Indonesia menjadi sosok yang
yakin, cerdas dan bergaya. Pemikiran terakhir ialah keinginan untuk memasukkan
29
nilai-nilai Islam dalam suatu majalah, karena memang Islam merupakan agama yang berdasarka
n pengetahuan yang terdapat pada AlQur’an.
37
Majalah Noor adalah satu-satunya majalah yang tidak hanya memuat unsur-unsur budaya tetapi juga memasukan nilai-nilai Islam, yang diterbitkan oleh
Group Pin Point Publications sebagai perusahaan besar. Kantor redaksi majalah Noor berada dikawasan industri Jati Padang Pasar Minggu, tepatnya di Jalan
Karang Pola VI No.7A, Jakarta Selatan. Pencitraan Islam yang dilakukan oleh majalah Noor sesuai dengan sasaran
dan target pasar yang ditujukan kepada kalangan menengah atas, dan lebih diarahkan kepada kalangan elite
38
. Respon masyarakat indonesia cukup baik pada awal majalah Noor terbit. Apalagi untuk wilayah Indonesia bagian Timur yang
sangat antusias dengan kehadiran majalah Noor. Sehingga majalah Noor berani untuk meningkatkan produksi dari 15.000 menjadi 20.000 eksemplar tiap
bulannya.
39
Sasaran dari majalah Noor tepatnya ialah perempuan muslim, berusia 25-45 tahun, berpendidikan akademik khususnya sudah berkeluarga, status
ekonomi sosial A dan B+ kelas atas dan menengah atas, berpikiran maju, mempunyai minat terhadap agama dan kesetaraan gender, senang traveling dan
kegiatan sosial lainnya
40
. Mekanisme kerja majalah Noor dilakukan melalui rapat redaksi dan rapat
perencanaan, semua bagian mengikuti setiap rapat yang dilangsungkan untuk memberi ide-ide yang mereka miliki. Rapat direksi diadakan dalam satu kali
37
Jetti Rosilla Hadi, Wawancara Eksklusif, Pemimpin Redaksi Majalah Noor, Jakarta, 6 September 2012
38
Jetti Rosilla Hadi, Wawancara Eksklusif, Pemimpin Redaksi Majalah Noor, Jakarta, 6 September 2012
39
Jetti Rosilla Hadi, Wawancara Eksklusif, Pemimpin Redaksi Majalah Noor, Jakarta, 6 September 2012
40
Dikutip dari Profile Majalah Noor
30
dalam seminggu yaitu setiap senin. Sedangkan rapat perencanaan dilakukan pada awal tahun untuk menyusun dan membahas topik-topik yang akan diangkat
selama setahun.
41
Dalam hal pemberian nama majalah, para pendiri menginginkan nama yang simple, mudah diingat setiap orang khususnya pembaca, namun memiliki
arti yang baik. Dan akhirnya, diputuskanlah “Noor” sebagai nama majalah sesuai konsep awal. “Noor” yang dimaksud adalah Nuur dalam arti sebenarnya yang
memiliki makna cahaya. Jadi pemberian nama “Noor” diharapkan agar dapat memberikan cahaya bagi pembacanya dan penerang akan dunia Islam.
42
Selain tampilan yang didesain menarik, karakteristik yang membedakan majalah Noor
dengan majalah lain adalah “Ruh”. Maksud “Ruh” disini adalah setiap tulisan yang terdapat di majalah Noor
merujuk pada AlQur’an dan Hadist, sehingga tulisan-tulisan tersebut memiliki Ruh.
Tidak sedikit tulisan yang berasal dari luar kontributor yang dimuat di majalah Noor. Semua tulisan yang masuk ke majalah Noor akan dibaca oleh ahli
agama yang memiliki background pesantren, lulusan sekolah Mesir, dan yang terpenting adalah yang hafal AlQur’an dan Hadits. Sehingga tulisan yang
ditampilkan di majalah Noor dapat dipertanggungjawabkan.
41
Jetti Rosilla Hadi, Wawancara Eksklusif, Pemimpin Redaksi Majalah Noor, Jakarta, 6 September 2012
42
Jetti Rosilla Hadi, Wawancara Eksklusif, Pemimpin Redaksi Majalah Noor, Jakarta, 6 September 2012
31
B. Visi Dan Misi Majalah Noor