bagaimana seseorang berpakaian. Gaya hidup sering dihubungkan dengan kelas sosial ekonomi dan menunjukan citra seseorang.
20
Pakaian merupakan “bahasa diam” silent language yang berkomunikasi melalui pemakaian simbol-simbol verbal. Goffman menyebut simbol-simbol
semacam itu sebagai ‘sign-vehicles’ atau ‘cues’ yang menyeleksi status yang akan diterapkan kepada seseorang dan menyatakan tentang cara-cara orang lain
memerlukan mereka. Status memang kadang tidak bisa dielakkan dalam pola pergaulan.Apalagi bagi orang-orang penting yang selalu disorot masyarakat.
Kelas sosial dan status sosial akan bermain bersamaan. Antara kelas sosial dengan status sosial seolah saling melengkapi.Beberapa merek pun muncul menjadi
“bahasa” untuk mengatakan status sosial yang meningkat.
21
D. Pengertian Rubrik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, rubrik adalah kepala karangan ruangan dalam surat kabar, majalah dan sebagainya.
22
Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendi, rubrik adalah ruangan pada halaman surat kabar, majalah, surat kabar atau media cetak lainnya, mengenai
aspek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat; misalnya rubrik wanita, rubrik olah raga, rubrik surat pembaca dan lain sebagainya.
23
20
Arthur Asa Berger, Media Analysis Technique. Second Edition Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2000 hlm. 112
21
Arthur Asa Berger, Media Analysis Technique. Second Edition Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2000, hlm. 171-172
22
Anton, Meoliono et, al. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.1998, h.756
23
Onong, Uchjana Effendi. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. H. 149-150
22
Menurut Komaruddin, rubrik adalah kepala ruangan, bab atau pasal. Di dalam
surat kabar atau majalah, rubrik sering diartikan sebagai “ruangan”, misalnya rubrik Tinjauan luar negeri rubrik ekonomi, rubrik olah raga dan rubrik
kewanitaan.
24
Dalam Ensiklopedi Indonesia, rubrik adalah petunjuk-petunjuk resmi yang mengatur tata laksana upaca liturigi, disisipkan dalam buku-buku
liturigi dulu dicetak dengan tinta merah.
25
Dalam rubrik tren fashion atau diperlihatkan gaya, aksesoris, dan pakaian busana muslim wanita yang semakin modern. tidak hanya itu, tren fashion akan
dibahas dan selalu dihubungkan dengan ayat yang ada dalam Al- qur’an atau
dengan hadits. Tanpa adanya rubrik, maka sebuah majalah tidak akan tersusun dengan
baik bahkan sangat menyulitkan semua pihak baik dari redaksi maupun pembaca.
E. Pengertian Analisis
Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.
Sedangkan dalam kegiatan laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan
suatu zat dalam cuplikan.
26
Setelah melihat penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan arti dari analisis itu sendiri. Analisis menurut penulis adalah sebuah kajian atau tahapan
untuk melakukan penelaahan atau pemeriksaan untuk mendapatkan pengertian
24
Komaruddin Hidayat. Kamus Istilah Skripsi dan Tesis. Bandung: Angkasa. 1985, h. 74
25
Hasan Shadily, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: PT. Ichtiar Baru, 1991, h. 295
26
http:id. Wikipedia. Orgwikianalisis. Diakses pada tanggal 5 Juli 2012. Pukul 15.10
23
serta makna keseluruhan dari penyelidikan terhadap suatu peristiwa yang ingin diketahui kebenarannya.
Istilah wacana sekarang ini dipakai sebagai terjemahan dari perkataan bahasa Inggris discourse, kata discourse inipun berasal dari bahasa latin
discursus, dis: dari. Dalam arah yang berbeda dan currere:lari, sehingga berarti kian kemari.
27
Dalam salah satu kamus bahasa Inggris terkemuka disebutkan bahwa wacana adalah komunikasi buah pikiran dengan kata-kata, ekspresi ide-ide
atau gagasan, konvensasi atau percakapan.
28
Wacana dapat berarti rentetan kalimat yang berkaitan, yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya, membentuk
satu kesatuan, sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara kalimat-kalimat tersebut. Wacana merupakan kesatuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau
terbesar diatas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi dan berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata,
disampaikan secara lisan dan tertulis.
29
Wacana merupakan rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi biasanya terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan
pengertian yang satu dengan yang lain. Komunikasi ini dapat menggunakan bahasa lisan, dan dapat pula memakai bahasa tulisan.
30
Wacana sering dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, sastra dan lain sebagainya.
Arti dari wacana itu sendiri tergantung pada pemakaian atau konteks disiplin ilmu
27
Berger, Tafsir sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan, h.30
28
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001 h.70
29
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LkiS, 2001, hlm,2.
30
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2001 hlm, 10.
24
tersebut, sehingga banyak ahli yang mendefenisikan dan memberi batasan yang berbeda. Di dalam kamus pun, akan mempunyai pengertian yang berbeda.
Perbedaan dari pengertian wacana dalam berbagai ilmu dapat digambarkan sebagai berikut: Dalam lapangan sosiologi, wacana menunjuk
terutama pada hubungan antara konteks sosial dari pemakaian bahasa. Dalam pengertian linguistik, wacana merupakan unit bahasa yang lebih besar dari pada
kalimat. Analisis wacana dalam studi linguistik ini merupakan reaksi dari bentuk linguistik formal yang lebih memperhatikan pada unit kata, frase, atau kalimat
semata tanpa melihat keterkaitan di antara unsur tersebut. Analisia wacana dalam lapangan psikologis sosial, diartikan sebagai pembicaraan. Wacana yang
dimaksud disini agak mirip dengan struktur dan bentuk wawancara dan praktek dari pemakainya. Dalam lapangan politik, analisis wacana adalah praktek
pemakaian bahasa, terutama politik bahasa. Karena bahasa adalah aspek sentral dari penggarapan suatu obyek, dan melalui bahasa ideologi terserap di dalamnya,
maka aspek inilah yang dianggap dalam analisis wacana.
31
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, terdapat tiga makna dari istilah wacana. Pertama, percakapan, ucapan, dan tutur. Kedua, keseluruhan tutur
atau cakapan yang merupakan satu kesatuan. Ketiga, satuan bahasa terbesar, terlengkap yang realisasinya pada bentuk karangan yang utuh, seperti novel, buku,
dan artikel.
32
31
Alex Sobur,Analisis Teks Media, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2001,hlm 3.
32
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, Edisi Ke-3 2002, h.1709
25
Dalam upaya menganalisis unit bahasa yang lebih besar dari kalimat, analisis wacana tidak lepas dari pemakaian kaidah berbagai cabang ilmu bahasa
seperti halnya semantik, sintaksis, morfologi dan fonologi. Analisis wacana terutama menyerap sumbangan dari studi linguistik yaitu
studi untuk menganalisis bahasa seperti pada aspek leksikal, gramatikal, sintaksis, semantik dan lain sebagainya. Hanya berbeda dalam analisis linguistik, analisis
wacana tidak berhenti pada aspek tekstual, tetapi juga konteks dan proses produksi dan konsumsi dari suatu teks wacana merujuk pada pemakaian bahasa
tertulis atau ucapan. Tidak hanya dari aspek kebahasaannya saja tetapi juga bagaimana bahasa
itu diproduksi dan ideologi dibaliknya. Bahasa semacam ini berarti meletakkan bahasa sebagai bentuk praktek sosial. Bahasa adalah suatu bentuk tindakan, cara
bertindak tertentu dalam hubungannya dengan realitas sosial.
F. Analisis Wacana Model Teun A Van Dijk