Ganti Rugi, Pasal 1 Butir 22 dari Undang-Undang Nomor 8 1981 Rehabilitasi, Pasal 1 Butir 23 dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

ditekan publik, wajib melaksanakan asas legalitas, yaitu memberi ganti rugi dan merehabilitasi nama baik warga yang menjadi korban salah tangkap. 120 Adapun Arti dari ganti rugi dan rehabilitasi, dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Ganti Rugi, Pasal 1 Butir 22 dari Undang-Undang Nomor 8 1981

memberikan batasan atau definisi ganti kerugian. Ganti kerugian adalah: hak seseorang untuk mendapatkan pemenuhan atas tuntutannya yang berupa imbalan sejumlah uang karena ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam undang-undang. Untuk dapat menentukan secara tepat kapan tuntutan ganti kerugian harus dilancarkan, karena salah tangkap, salah tahan, salah penerapan hukum. 121 Kemudian tentang tuntutan ganti kerugian ini diatur lebih lanjut dalam Pasal 95 Ayat 3 Tahun 1981 yang mengatakan bahwa: “tututan ganti kerugian sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1 diajukan oleh terdakwa, terpidana, atau ahli warisnya kepada pengadilan yang berwenang mengadili perkara yang bersangkutan. 122

2. Rehabilitasi, Pasal 1 Butir 23 dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

memberikan batasan atau definisi tentang rehabilitasi. Rehabilitasi adalah: hak 120 . http:www.mediaindonesia.comread20081212489897013Kasus_Salah_Tangkap_ dan_Asas_Legalitas 121 . Nawawi, Teknik dan Strategi Membela Perkara Pidana, Jakarta: Fajar Agung, 1987, Edisi Ke- 2, h. 32. 122 . Ibid. seorang untuk mendapat pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena alasan kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam undang-undang. Selanjutnya berdasarkan Pasal 97 Ayat 1 dari Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981, bahwa seseorang berhak memperoleh rehabilitasi apabila oleh pengadilan diputus bebas atau diputus lepas dari segala tuntutan hukum yang putusannya telah mempunyai kekuatan humum tetap. 123

E. Kasus Salah Tangkap