35
B. Klasifikasi Wujud Campur Kode
Dari hasil transkripsi negosiasi siswa, peneliti mengklasifikasikan wujud campur kode yang telah ditemukan dalam negosiasi siswa kelas X
IPA 2 SMA Negeri 87 Jakarta dengan paparan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Klasifikasi Wujud Campur Kode Negosiasi Kelompok 1 Kelas X
IPA 2 SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 20132014 No.
Data Analisis
Kata Frasa
Klausa Singkatan Kalimat Idiom
1. Hp
√ 2.
Handphone √
3. Mbak
√ 4.
Falling in Love √
5. Mas
√ 6.
Deal √
Tabel 3.2 Klasifikasi Wujud Campur Kode Negosiasi Kelompok 2 Kelas X
IPA 2 SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 20132014 No.
Data Analisis
Kata Frasa
Klausa Singkatan Kalimat Idiom
1. Sis
√
2. Sweater
√
36
Tabel 3.3 Klasifikasi Wujud Campur Kode Negosiasi Kelompok 3 Kelas X
IPA 2 SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 20132014 No.
Data Analisis
Kata Frasa
Klausa Singkatan Kalimat Idiom
1. Tv
√
2. Pancake
√
3. RAM
√
4. GB
√
5. Notebook
√
6. Deal
√
Tabel 3.4 Klasifikasi Wujud Campur Kode Negosiasi Kelompok 4 Kelas X
IPA 2 SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 20132014 No.
Data Analisis
Kata Frasa
Klausa Singkatan Kalimat Idiom
1. Mbak
√
2. Mas
√
Tabel 3.5 Klasifikasi Wujud Campur Kode Negosiasi Kelompok 5 Kelas X
IPA 2 SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 20132014 No.
Data Analisis
Kata Frasa
Klausa Singkatan Kalimat Idiom
1. Mas
√
37
Tabel 3.6 Klasifikasi Wujud Campur Kode Negosiasi Kelompok 6 Kelas X
IPA 2 SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 20132014 No.
Data Analisis
Kata Frasa
Klausa Singkatan Kalimat Idiom
1. Ape
√
2. Ade
√
3. La mahal
√
4. Alamak
√
5. Atuh neng
√
6. Aya jeruk teu
kang?
√
7. Aya atuh
√
8. Sabaraha atuh
sakilona?
√
9. Dalapan ribu
sakilona, bonus biji
jeung kulitna, dapet karesek
pula
√
10. Atuh
√
11. Nini jeung aki
√
12. Nini teh
√
13. Meserna sabaraha kilo?
√
14. Teu bisa
dikurang atuh kang?
√
15. teu aya
√
16. Kurangin
√
17. Palingan
√
18. Kang √
19. Teu √
20. Jerukna
√
21. Sami-sami
√
Tabel 3.7 Klasifikasi Wujud Campur Kode Negosiasi Kelompok 7 Kelas X
IPA 2 SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 20132014 No.
Data Analisis
Kata Frasa
Klausa Singkatan Kalimat Idiom
1. Club
√
Tabel 3.8 Klasifikasi Wujud Campur Kode Negosiasi Kelompok 8 Kelas X
IPA 2 SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 20132014 No.
Data Analisis
Kata Frasa
Klausa Singkatan Kalimat Idiom 1.
Internet
√
2. Mas
√
3. Best seller
√
4. List-nya
√
5. DHL
√
39
Tabel 3.9 Klasifikasi Wujud Campur Kode Negosiasi Kelompok 9 Kelas X
IPA 2 SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 20132014 No.
Data Analisis
Kata Frasa
Klausa Singkatan Kalimat Idiom
1. Mbak
√
2. Mas
√
3. Sorry
√
Tabel 3.10 Klasifikasi Wujud Campur Kode Negosiasi Kelompok 11 Kelas X
IPA 2 SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 20132014 No.
Data Analisis
Kata Frasa
Klausa Singkatan Kalimat
Idiom
1. Internet
√
2. DP
√
Tabel 3.11 Klasifikasi Wujud Campur Kode Negosiasi Kelompok 12 Kelas X
IPA 2 SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 20132014 No.
Data Analisis
Kata Frasa
Klausa Singkatan Kalimat
Idiom
1. Handphone
√
2. Hp
√
3. Mbak
√ 4.
Mas √
5. Second
√
40 Berdasarkan tabel tersebut, terdapat 54 campur kode dialog dari
kelompok 1 sampai kelompok 12. Dari 54 campur kode yang ada, terdapat 23 campur kode bahasa Inggris, 10 campur kode bahasa Jawa, 15 campur
kode bahasa Sunda, 2 campur kode bahasa Betawi, 3 campur kode bahasa Malaysia, dan 1 campur kode bahasa Medan.
Selanjutnya dari 54 data campur kode yang ada, sebanyak 23 campur kode dengan bahasa Inggris berupa 12 campur kode dalam wujud kata, 1
campur kode dalam wujud frasa, 9 campur kode dalam wujud singkatan, 1 campur kode dalam wujud idom. Lalu, 10 campur kode bahasa Jawa
berwujud kata. 15 campur kode bahasa Sunda, 6 berwujud kata, 4 berwujud frasa, dan 5 berwujud kalimat. Selanjutnya, 2 campur kode bahasa Betawi
berwujud kata, 3 campur kode bahasa Malaysia berwujud kata, dan 1 campur kode bahasa Medan berwujud kata.
C. Analisis Data
Analisis data berdasarkan tabel tersebut sebagai berikut: 1.
Analisis wujud campur kode kelompok 1 pada negosiasi tahun pelajaran 20132014
a. Analisis Wujud Campur Kode Kata
1. Handphone Peristiwa campur kode dijumpai pada kata handphone
dengan kutipan sebagai berikut: Nina
: “Mau beli handphone apa?” Pridiska
: “Hmm saya mau beli handphone dong.” Nina
: “Handphone apa mba?” Pridiska
: “Handphone apa ya? Bagus-bagus ya modelnya. Jadi bingung saya. Milih
handphone aja saya bingung apalagi milih
doi.” Peristiwa campur kode yang terjadi pada kata handphone
tersebut merupakan campur kode dialog. Campur kode kata handphone merupakan peristiwa campur kode keluar ekstern
code-mixing karena kata handphone berasal dari bahasa asing
41 yaitu bahasa Inggris. Handphone berasal dari dua kata yaitu
hand dan phone. Hand memiliki arti „tangangenggam‟,
sedangkan phone memiliki ar ti „telepon‟. Jadi, handphone
berarti „telepon genggam‟ yang berfungsi sebagai alat komunikasi dengan antena tanpa kabel yang dapat dibawa
kemana-mana. Walaupun terdiri dari dua kata namun penulisan kata handphone harus ditulis gabung karena kata tersebut
dikenal dengan istilah kata majemuk. Kelas kata yang terdapat dalam kata handphone adalah kelas kata nomina dan pada dialog
“Hmm saya mau beli handphone dong” terdapat kelas kata ketegori fatis pada kata „dong‟ yang digunakan untuk
menghaluskan perintah. Maksud dari dialog pertama pada kata handphone yaitu seorang penjual menanyakan kepada pembeli
pertama tentang merek telepon genggam yang akan dibeli. Dialog kedua, pembeli kedua memberitahukan maksud
kedatangannya ke toko tersebut untuk membeli telepon genggam. Dialog ketiga, penjual menanyakan kepada pembeli
kedua tentang merek telepon genggam yang akan dibeli, kemudian dialog keempat, seorang pembeli kedua bermaksud
untuk memberitahukan kepada penjual bahwa ia bingung untuk membeli telepon genggam merek lain.
Latar belakang terjadinya campur kode pada kata handphone yaitu kesantaian dan kebiasaan penutur ketika
berbicara dalam situasi informal. Fungsi campur kode dalam dialog
tersebut adalah
kebutuhan kosakata,
penutur menyebutkan benda umum yang biasa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga lawan bicara mengerti maksud dan maknanya dalam sendirinya. Batasan dan tujuan berbicara
menggunakan kata handphone yaitu untuk memberitahukan dan melaporkan kepada lawan tutur tentang sesuatu yang dimaksud,
misalnya si pembeli memberitahukan kepada penjual maksud
42 kedatangannya di toko tersebut, begitu juga dengan penjual yang
hendak melaporkan kepada pembeli merek apa yang akan dibeli. Struktur dan kaidah negosiasi berjalan dengan baik melalui
kompromi hingga mencapai kesepakatan harga di antara keduanya .
2. Mbak Peristiwa campur kode dijumpai pada kata mbak dengan
kutipan sebagai berikut: Vega
: “Selamat siang mbak.” Vega
: “Kira-kira yang bagus apa ya mbak?” Vega
: “Yah mbak, saya uangnya kurang nih mbak.” Vega
: “Oh iya mbak. Ya udah deh mbak, 2.000.000 ya.” Vega
: “Nih mbak, itung dulu duitnya.” Vega
: “Iya. makasih mbak.” Peristiwa campur kode yang terjadi pada kata mbak
tersebut merupakan campur kode dialog. Campur kode kata mbak merupakan peristiwa campur kode ke dalam intern code-
mixing karena kata mbak berasal dari bahasa daerah yang terdapat di wilayah Republik Indonesia, yaitu bahasa Jawa. Kata
mbak memiliki arti „kata sapaan terhadap wanita yang dianggap
lebih tua‟ yang berfungsi sebagai panggilan untuk wanita. Kata mbak termasuk ke dalam kelas kata nomina. Maksud kata mbak
tersebut adalah untuk menyapa seorang penjual di toko. Latar belakang terjadinya campur kode pada kata mbak
yaitu kesantaian dan kebiasaan penutur ketika berbicara dalam situasi informal. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur
sebagai pembeli Vega dan Pridiska menghormati lawan tuturnya sebagai penjual Nina. Batasan dan tujuan berbicara
adalah untuk menyapa seseorang jika tidak menyebutkan atau tidak mengetahui namanya. Struktur dan kaidah negosiasi
berjalan dengan baik melalui kompromi hingga mencapai kesepakatan harga di antara keduanya.
43 3. Mas
Peristiwa campur kode dijumpai pada kata mas dengan kutipan sebagai berikut:
Pridiska : “Ini bukannya kaya yang mas-mas tadi ya?”
Nina : “Iya, mas-mas tadi juga beli sama. Soalnya
ini yang terbaru mba.” Pridiska
: “Tapi saya denger sama mas-mas yang tadi harganya Rp 2.000.000. Masa sama cowo Rp
2.000.000 sama cewe mahalan.” Nina
: “Yaudah deh, karena mba udah dengar tadi negosiasi saya sama mas tadi, boleh lah saya
kasih Rp 2.000.000.” Peristiwa campur kode yang terjadi pada kata mas tersebut
merupakan campur kode dialog. Campur kode kata mas merupakan peristiwa campur kode ke dalam intern code-
mixing karena kata mas berasal dari bahasa daerah yang terdapat di wilayah Republik Indonesia, yaitu bahasa Jawa. Kata
mas memiliki arti „kata sapaan terhadap laki-laki yang dianggap
lebih tua‟ yang berfungsi sebagai panggilan untuk laki-laki. Kata mas termasuk ke dalam kelas kata nomina. Maksud kata mas
dari dialog tersebut adalah untuk menyebutkan seorang pembeli pertama yang tidak disebutkan namanya.
Latar belakang terjadinya campur kode pada kata mas yaitu kesantaian dan kebiasaan penutur ketika berbicara dalam
situasi informal. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Pridiska dan Nina mencari jalan termudah menyampaikan
maksud. Batasan dan tujuan berbicara adalah untuk menyapa seseorang jika tidak menyebutkan atau tidak diketahui namanya.
Struktur dan kaidah negosiasi berjalan dengan baik melalui kompromi hingga mencapai kesepakatan harga di antara
keduanya.