Analisis Bivariat 1. Faktor Pengetahuan Gizi Terhadap Tingkat Konsumsi Kalsium

30 5.1.3. Analisis Bivariat 5.1.3.1. Faktor Pengetahuan Gizi Terhadap Tingkat Konsumsi Kalsium Tabel 5.6. Faktor pengetahuan gizi terhadap tingkat konsumsi kalsium Variabel Angka Kecukupan Gizi P Kurang Cukup n n Pengetahuan Gizi 0,001 Baik 40 57,1 15 21,4 Kurang 3 4,3 12 17,1 Berdasarkan Table 5.6. mahasiswa yang mempunyai pengetahuan gizi baik dengan angka kecukupan gizi yang kurang adalah sebanyak 40 orang 57,1, sedangkan mahasiswa yang mempunyai pengetahuan gizi baik dengan angka kecukupan gizi yang cukup adalah sejumlah 15 orang 21,4. Selain itu, mahasiswa yang mempunyai pengetahuan gizi kurang dengan angka kecukupan gizi yang kurang adalah sebanyak 3 orang 4,3, sedangkan mahasiswa yang mempunyai pengetahuan gizi yang kurang dengan angka kecukupan gizi yang cukup adalah sejumlah 12 orang 17,1. Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai p = 0,001 sehingga disimpulkan bahwa pengetahuan gizi berhubungan dengan tingkat konsumsi kalsium pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 5.1.3.2. Faktor Keterpaparan Informasi Media Massa Mengenai Kalsium Terhadap Tingkat Konsumsi Kalsium Tabel 5.7. Faktor keterpaparan informasi media massa mengenai kalsium terhadap tingkat konsumsi kalsium Variabel Angka Kecukupan Gizi P Kurang Cukup N n Informasi Media Massa 0.001 Sering 14 20 27 38,6 Jarang 29 41,4 Berdasarkan Table 5.7. mahasiswa yang sering terpapar informasi media massa mengenai kalsium dengan angka kecukupan gizi yang kurang adalah sebanyak 14 orang 20, sedangkan mahasiswa yang sering terpapar informasi Universitas Sumatera Utara 31 media massa mengenai kalsium dengan angka kecukupan gizi yang cukup adalah sejumlah 27 orang 38,6. Di samping itu, mahasiswa yang jarang terpapar informasi media massa mengenai kalsium dengan angka kecukupan gizi yang kurang adalah 29 orang 41,4, sedangkan mahasiswa yang jarang terpapar informasi media massa mengenai kalsium dengan angka kecukupan gizi yang cukup adalah 0 orang 0. Berdasarkan uji statistic didapatkan nilai p = 0.001 sehingga disimpulkan bahwa keterpaparan informasi media massa mengenai kalsium berhubungan dengan tingkat konsumsi kalsium. 5.1.3.3. Faktor Pengaruh Teman Terhadap Tingkat Konsumsi Kalsium Tabel 5.8. Faktor pengaruh teman terhadap tingkat konsumsi kalsium Variabel Angka Kecukupan Gizi P Kurang Cukup N n Pengaruh Teman 0.806 Tidak Berpengaruh 34 48,6 22 31,4 Berpengaruh 9 12,9 5 7,1 Berdasarkan Tabel 5.8. mahasiswa yang tidak mempunyai pengaruh teman terhadap pemilihan makanan jajanan sumber kalsium dengan angka kecukupan gizi yang kurang adalah sebanyak 34 orang 48,6, sedangkan mahasiswa yang tidak mempunyai pengaruh teman terhadap pemilihan makanan jajanan sumber kalsium dengan angka kecukupan gizi yang cukup adalah sejumlah 22 orang 31,4. Selain itu, mahasiswa yang mempunyai pengaruh teman terhadap pemilihan makanan jajanan sumber kalsium dengan angka kecukupan gizi yang kurang adalah sebanyak 9 orang 12,9, sedangkan mahasiswa yang mempunyai pengaruh teman terhadap pemilihan makanan jajanan sumber kalsium dengan angka kecukupan gizi yang cukup adalah sejumlah 5 orang 7,1. Berdasarkan uji statistic didapatkan nilai p= 0,806 sehingga disimpulkan bahwa pengaruh teman tidak berhubunngan dengan tingkat konsumsi kalsium. Universitas Sumatera Utara 32 5.1.3.4. Faktor Kebiasaan Jajan Terhadap Tingkat Konsumsi Kalsium Tabel 5.9. Faktor kebiasaan jajan terhadap tingkat konsumsi kalsium Variabel Angka Kecukupan Gizi P Kurang Cukup n n Kebiasaan Jajan 0.436 Sering 23 32,9 17 24,3 Jarang 20 28,6 10 14,3 Berdasarkan Tabel 5.9. mahasiswa yang sering berjajan makanan dengan angka kecukupan gizi yang kurang sebanyak 23 orang 32,9, sedangkan mahasiswa yang sering berjajan makanan dengan angka kecukupan gizi yang cukup sejumlah 17 orang 24,3. Di samping itu, mahasiswa yang jarang berjajan makanan dengan angka kecukupan gizi yang kurang sebanyak 20 orang 28,6, sedangkan mahasiswa yang jarang berjajan makanan dengan angka kecukupan gizi yang cukup sejumlah 10 orang 14,3. Berdasarkan uji statistic didapatkan nilai p = 0,436 sehingga disimpulkan bahwa kebiasaan jajan makanan tidak berhubungan dengan tingkat konsumsi kalsium. 5.2. Pembahasan 5.2.1. Analisis Univariat

5.2.1.1. Tingkat Konsumsi Kalsium

Pada penelitian ini didapatkan jumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang angka kecukupan gizi yang kurang adalah lebih tinggi yaitu 61,4 daripada mahasiswa yang angka kecukupan gizi yang cukup. Hasil penelitian di SMPN 1 Mande didapatkan bahwa proporsi siswi yang kurang dalam mengkonsumsi kalsium, jumlahnya lebih banyak daripada siswi yang cukup dalam mengkonsumsi kalsium Agustiani, 2010. Baik di Negara maju maupun di Negara berkembang asupan kalsium pada remaja umumnya masih sangat kurang. Hasil survey NHANES di Amerika SerikatAS juga memperlihatkan bahwa rata-rata asupan kalsium remaja usia 12-15 tahun menurun dari 854mghari pada tahun 1976-1980 menjadi 796mghari pada tahun 1988- 1991 Fikawati, Syafiq Puspasari, 2005. Universitas Sumatera Utara