Latar Belakang Pengalaman Ibu Nifas Dalam Melakukan Manajemen Laktasi Pada Bayi Dengan BBLR Di Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang

pemberian ASI atau nutrisi yang tepat penting untuk tumbuh kembang yang optimal bagi bayi Maryunani,2009. BBLR sering mengalami kesulitan pemberian makan semata karena mereka tidak cukup matang untuk makan dengan baik. Tanpa memerhatikan masalah lain yang dialami, semua bayi kecil membutuhkan pertimbangan khusus dalam hal pemberian makan, penatalaksanaan cairan, dan mempertahankan suhu tubuh yang normal idealnya menggunakan kangoroo mother care Tim, 2008. Metode laktasi atau yang biasanya disebut menyusui adalah cara yang tidak ada duanya dalam pemberian makanan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pengaruhnya dapat secara biologis, kejiwaan. Zat- zat yang terkandung dalam ASI membantu melindungi bayi terhadap penyakit Anggraeni, 2010. Masalah dalam pemberian ASI atau menyusui pada BBLR disebabkan oleh bayi biasanya belum mampu mengisap dengan baik sehingga pemberiannya perlu secara bertahap sampai jumlah kebutuhannya terpenuhi Proverawati, 2010. Jika diamati dari prevalensi bayi dengan berat badan lahir rendah BBLR berkurang dari11,1 lahir 2010 menjadi 10,2 tahun 2013. Variasi antar provinsi sangat mencolok dari terendah di Sumatera Utara 7,2 sampai yang tertinggi di Sulawesi Tengah 16,9. Untuk pertama kali tahun 2013 dilakukan juga pengumpulan data panjang bayi lahir dengan angka nasional bayi lahir pendek 48 cm adalah 20,2, bervariasi dari yang tertinggi di Nusa Tenggara Timur 28,7 dan terendah di Bali 9,6 Riskesdas, 2013. Berdasarkan pengamatan awal yang peneliti lakukan di salah satu rumah sakit swasta, banyak ibu yang memiliki bayi prematur atau bayi kecil yang belum siap secara psikilogis dan dibebani oleh rasa takut, stress dan kecemasan yang bisa mengganggu hubungan antara ibu dan bayinya. Ketika bayi prematur boleh dibawa pulang sering kali orang tua juga belum siap untuk merawat bayi prematur di rumah terutama dalam manajemen laktasi. Kebanyakan orang tua sangat cemas membawa bayi dengan berat lahir rendah kerumah. Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengetahui dan mengadakan penelitian tentang “Pengalaman Ibu Nifas Dalam Melakukan Manajemen Laktasi Pada Bayi Dengan BBLR di Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan permasalahan yaitu bagaimana pengalaman ibu nifas dalam melakukan manajemen laktasi pada bayi dengan BBLR di Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengeksplorasi pengalaman ibu nifas dalam manajemen laktasi pada bayi dengan BBLR di Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi tenaga kesehatan seperti dokter, bidan, perawat dan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Unit Perawatan Khusus Bayi UPKB.

2. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi tambahan informasi terutama bagi mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus.

3. Bagi Peneliti Lanjut

Sebagai masukan dan tambahan informasi bagi peneliti lanjut yang ingin meneliti tentang pengalaman manajemen laktasi pada bayi dengan berat lahir rendah.