masih tampak lapar maka berikan ASI tambahan setiap kali minum. Lanjutkan pemebrian minum melalui cangkirsendok jika bayi
sudah dapat menelan dengan stabil. Jika bayi telah minum dengan baik menggunakan cangkirsendok coba untuk menyusui lansung.
c. Berat lahir 1250 – 1499 gram
Pada bayi sehat berikan ASI peras 8 kali dalam 24 jam melalui pipa lambung. Lanjutkan pemberian melalui cangkirsendok.
Apabila bayi telah minum dengan baik menggunakan cangkirsendok, coba untuk mulai menyusui lansung.
Pada bayi sakit berikan cairan intravena hanya selama 24 jam pertama lalu beri ASI peras melalui pipa lambung pada hari ke-2
dan kurangi jumlah cairan intravena secara perlahan. Beri minum 8 kali dalam 24 jam. Lanjutkan pemberian minum melalui
cangkirsendok. Jika bayi telah dapat minum dengan baik melalui
cangkirsendok coba untuk menyusui lansung Proverawati, 2010. E.
Metode Penelitian Kualitatif Fenomenologi
Fenomenologi diartikan sebagai pengalaman subjektif atau pengalaman fenomenologikal atau suatu studi tentang kesadaran dari perspektif dari
seseorang. Istilah fenomenologi juga sering diartikan sebagai anggapan umum namun untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe
subjek yang ditemui. Istilah fenomenologi juga mengacu pada penelitian terdisiplin tentang kesadaran dari perspektif pertama seseorang.
Moelong,2005
Penelitian dalam pandangan fenemenologi berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi
tertentu Moelong,2005. Fenemenologi tidak berarti bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-orang yang sedang diteliti, yang ditekankan
oleh kaum fenemenologis ialah aspek subjektif dari perilaku seseorang. Tetapi peneliti berusaha untuk kedalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya
sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu yang dikembangkan oleh
mereka disekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari Moelong,2005. F.
Keabsahan Data
Hasil penelitian diharapkan mempunyai data yang akurat dan dapat dipercaya, sehingga hasil penelitian tersebut benar-benar dapat menjadi sebuah
karangan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan tanpa adanya manipulasi atau pemalsuan data. Untuk itu perlu adanya cara agar penelitian tersebut
memenuhi keabsahan data. Ada beberapa kriteria yang dipenuhi, sebagaimana menurut Lincoln dan Guba 1985 bahwa tingkat kepercayaan hasil penelitian
dapat dicapai jika peneliti berpegangan pada empat prinsip, meliputi: pertama, Credibility yaitu apakah hasil penelitian dapat dipercaya atau tidak, hal ini
dapat dilakukan dengan cara triangulasi, member cek, dan wawancara atau pengamatan secara terus menerus prologed engangment, kedua,
Dependability yaitu apakah hasil penelitian dapat dipercaya atau tidak, hal ini dapat dilakukan dengan cara triangulasi, member cek, dan wawancara atau
pengamatan secara terus menerus prologed engangment, kedua, Dependability yaitu apakah hasil penelitian memiliki kendala atau realbilitas,
dimana hasil penelitian tersebut nantinya harus memiliki kekonsistenan