Kebiasaan yang dilakukan untuk menjaga suhu tubuh bayi

1.2. Kebiasaan yang dilakukan untuk menaikkan berat badan bayi

Refleks menelan BBLR belum sempurna. Oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat. ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap. ASI merupakan makanan yang paling utama, sehingga ASI adalah pilihan yang harus didahulukan untuk diberikan. ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak cukup menghisap. Bila faktor menghisapnya kurang maka ASI diperas atau diminumkandengan sendok perlahan lahan atau jika dirawat dirumah sakit dengan memasang sonde ke lambung. Jika ASI tidak ada atau tidak mencukupi khususnya pada bayi BBLR dapat digunakan susu formula yang komposisinya mirip ASI atau susu formula khusus bayi BBLR. Ketika refleks menghisap masih lemah, sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit tapi dengan frekuensi lebih sering Proverawati, 2010 Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi atau nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat Ekka, 2013 1.3.Kebiasaan yang dilakukan untuk menghindari bayi sakit Dari hasil penelitian partisipan mengatakan kebiasaan yang dilakukan untuk menghindari bayi sakit yaitu menggunakan obat-obatan dan ramuan kampung, menggunakan gelang dan kalung dari benang 7 warna sebagai penangkal, memakai gunting dan bawang putih, bayi tidak boleh keluar sebelum 40 hari , memijat dan mengoleskan minyak yang dicampurkan bawang keseluruh tubuh bayi, membawa kebidan atau kerumah sakit Menggunakan obat obatan dan ramuan kampong karena sudah menjadi tradisi. Obat obatan dan ramuan kampung yang digunakan adalah daun jarak yang berfungsi untuk mencegah masuk angin pada bayi tersebut. Apabila bayi terlihat dalam kondisi yang memburuk seprti tidak mau minum, suara menangis yang lemah sesak, terlihat lemah, buang air besar terganggu dan suhu tubuhnya tinggi sebaiknya segera diperiksakan kembali kedokter atau kebidan terdekat untuk dilakukan tindakan perawatan lebih lanjut Proverawati, 2010.

1.5 Kebiasaan untuk mencegah infeksi pada bayi

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap partisipan, kebiasaan yang dilakukan oleh partisipan untuk mencegah infeksi pada bayi yaitu Mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, merebus kompeng, dodot bayi, dan peralatan makan, tidak memberikan sembarang orang menggendong bayi. Bayi premature sangat rentan terhadap infeksi oleh karena daya tahan tubuh bayi lemah, kemampuan leukosit masih kurang, dan pembentukan antibody belum sempurna. Dengan demikian perawatan dan pengawasan bayi prematuritas secara khusus dan terisolasi dengan baik. Prosedur yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan infeksi adalah mencuci tangan sampai kesiku dengan sabun dan air mengalir, mencuci tangan dengan zat antisepticsabun setiap dan sesudah memegang bayi, melakukan tindakan