Fisiologi laktasi Manajemen Laktasi

lobulus-alveoli. Selama bulan ketiga kehamilan, materi sekresi yang dikenal sebagai kolostrum mulai tampak dibawah pengaruh prolaktin, dan pada trimester terakhir, alveoli diisi dengan kolostrum. Pada minggu keenam belas kehamilan, payudara benar-benar dipersiapkan untuk laktasi, penyempurnaan fisiologis siklus reproduksi. Hormon luteum dan plasenta memengaruhi pembentukan payudara wanita hamil,mengakibatkan pertumbuhan, dan percabangan duktus, serta pertumbuhan lobules. Laktogen placenta, prolactin, dan gonadotropin korionik bertanggung jawab terhadap kontinuitas dan percepatan pertumbuhan, dengan estrogen dan progesterone juga memainkan peran. Prolaktin adalah hormone esensial untuk penyempurnaan lobules-alveolus dalam kehamilan dan memulai sekresi air susu melalui reseptor pada dinding sel alveolus. Hipotalamus secara negatif mengendalikan prolaktin, yang disekresikan oleh hipofisis. Kadar prolaktin meningkat sebanyak sepuluh sampai duapuluh kali lipat selama kehamilan, air susu tidak diproduksi karena peningkatan kadar progesteron. Dengan pelahiran plasenta, estrogen dan progesteron menurun hingga kadar prolaktin yang tinggi dipertahankan melalui efek menyusui, dan sekresi air susu yang banyak sekali mulai dan tampak secara klinis dua hingga tiga hari pasca partum. Payudara juga terdapat mekanisme local penendalian produksi air susu. Pengeluaran air susu menstimulasi sintesis air susu dan jika air susu tidak dikeluarkan, sekresi berhenti selama periode beberapa hari. Laktogenesis mulai sekitar 12 minggu sebelum melahirkan sebagai laktogenesis I dan dimulai pada masa pascapartum dengan penurunan progesteron yang cepat setelah pelahiran plasenta sebagai laktogenesi II. Tahap II ditandai dengan sekresi susu yang banyak pada dua sampai tiga hari pascapartum. Tahap III laktogenesis atau disebut galaktopeoiesis merupakan produksi susu matur yang terus-menerus yang dipengaruhi seberapa sering dan seberapa sering bayi menghisap. Apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan menghasilkan ASI yang banyak Varney, 2008. 2. Pemberian ASI ASI dan kolostrum merupakan makanan yang terbaik untuk bayi. Kandungan dan komposisi ASI sangat sesuai dengan kebutuhan bayi pada keadaan masing-masing. Pemberian ASI sebaiknya sesering mungkin tidak perlu dijadwal, bayi disusui sesuai dengan keinginannya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong selama 2 jam. Menyusui dijadwalkan akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada ransangan produksi berikutnya. Posisi yang nyaman untuk menyusui sangat penting. Lecet pada putting susu dan payudara merupakan kondisi tidak normal dalam menyusui, penyebab lecet yang paling umum adalah posisi dan perlekatan yang tidak benar pada payudara. Posisi ibu harus adekuat diatas kursi atau tempat tidur. Posisi yang sering kali bermanfaat bagi ibu yang baru akan menyusui biasanya dengan bayi berbaring miring, menghadap ibu, kepala, leher, dan punggung atas bayi diletakkan pada lengan bawah lateral payudara, ibu menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang payudara disebut posisi madona. Posisi mengendong-menyilang dengan bayi berbaring miring, menghadap ibu, kepala, leher, dan punggung atas bayi diletakkan pada telapak kontralateral dan sepanjang bawahnya, tangan ibu sebelahnya memegang payudara. Kemudian posisi football yaitu bayi nerbaring miring atau punggung melingkar antara lengan dan samping dada ibu, lengan bawah dan tangan ibu menyangga bayi dan tangan sebelahnya memegang payudara. Akan tetapi, tidak perlu menyesuaikan posisi jika ibu dan bayi nyaman, dan jika transfer air susu yang adekuat. Untuk menyusu dengan baik, bayi harus mencakup puting dan aerola ibu dengan mulut terbuka lebar. Agar bayi menganga lebar, hidung bayi harus sejajar dengan putting susu ibu. Ibu menyangga kepala dan leher bayi dengan meletakkan tangannya pada tulang oksipital bayi dan membuat kepala bayi bergerak kebelakang pada posisi seperti mencium bunga. Saat rahang bawah bayi membuka, ibu menggerakkan bayi mendekati payudara dengan perlahan, mengarahkan bibir bawah bayi kearah lingkar luar aerola. Payudara harus benar benar memenuhi mulut bayi. Dan indicator terbaik kecukupan ASI adalah peningkatan berat badan dan haluaran bayi Varney, 2008.

D. Bayi Baru Lahir Rendah BBLR

1. Defenisi

Bayi BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Bayi yang berada dibawah persentil10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram atau sama dengan 2500 gram disebut prematur Maryanti, 2011. 2. Klasifikasi Neonatusbayi yang termasuk dalam BBLR merupakan salah satu dari keadaan-keadaan yang menurut bulannya terbagi atas NKB SMK Neonatus kurang bulan-sesuai masa kehamilan adalah bayi prematur dengan berat badan lahir yang sesuai dengan masa kehamilan. NKB KMK neonatus kurang bulan-kecil masa kehamilan adalah bayi premature dengan berat badan lahir kurang dari normal menurut usia kehamilan. Dan NCB KMK neonatus cukup bulan-kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang lahir cukup bulan dengan berat badan lahir kurang dari normal Maryunani,

2009. 3.

Etiologi Penyebab bayi berat lahir rendah biasanya disebabkan faktor yang beragam. faktor yang disebabkan oleh ibu karena ibu yang memiliki penyakit yang berhubungan lansung dengan kehamilan, usia ibu, berat badan ibu yang rendah, ibu hamil yang masih remaja, riwayat BBLR sebelumnya, jarak kelahiran yang terlalu dekat, ibu yang perokok, pecandu narkotika, peminum alkohol serta ibu yang menggunakan obat antimetabolik. Faktor janin yaitu kelainan kromosom, infeksi janin kronik, radiasi. Dan faktor pendukung terjadinya BBLR lainnya adalah keadaan sosial ekonomi, keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi yang rendah Maryanti, 2011. 4. Masalah pada BBLR a. Gangguan metabolik Gangguan metabolik beragam yang terjadi pada BBLR, yaitu gangguan hipotermi yang terjadi karena hanya sedikitnya lemak tubuh dan system pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir belum matang. memiliki ciri-ciri suhu tubuh 32 o C, mengantuk dan sukar dibangunkan, menangis sangat lemah, seluruh tubuh dingin, pernafasan lambat dan tidak teratur, bunyi jantung lambat, tidak mau mentek sehingga beresiko dehidrasi. Gangguan hipoglikemia yaitu asupan glukosa yang kurang, akibatnya sel-sel syarah di otak mati dan memengaruhi kecerdasan bayi kelak. BBLR membutuhkan ASI sesegera mungkin setelah lahir dan minum sangat sering setiap 2 jam pada minggu pertama. Gangguan hiperglikemia sering merupakan pada masalah bayi yang sangat amat premature yang mendapat cairan glukosa berlebihan secara intravena tetapi mungkin juga terjadi pada bayi BBLR lainnya. Dan kemudian masalah pemberian ASI terjadi pada BBLR karena ukuran tubuh bayi dengan BBLR kecil, kurang energy, lemah, lambungnya kecil dan tidak dapat menghisap. Baayi dengan BBLRsering mendapatkan ASI dengan