pandangan, tujuan maupun tata cara rekruitmen keanggotaan, dengan tujuan pokok yakni menguasai, merebut ataupun mempertahankan kekuasaannya dalam
pemerintahan secara konstitusional.
I.5.1.2. Tujuan Partai Politik
Setiap organisasi yang dibentuk oleh manusia tentunya memiliki tujuan-tujuan tertentu. Demikian pula organisasi yang disebut Partai Politik. Tujuan pembentukan
suatu Partai politik, disamping yang utama adalah merebut, mempertahankan ataupun menguasai kekuasaan dalam pemerintahan suatu negara juga dapat diperlihatkan dari
aktivitas yang dilakukan. a.
Berpartisipasi dalam sektor pemerintahan, dalam arti mendudukkan orang orangnya menjadi pejabat pemerintah sehingga dapat turut serta mengambil
atau menentukan keputusan politik atau output pada umumnya; b.
Berusaha melakukan pengawasan, bahkan oposisi bila perlu terhadap kelakuan, tindakan, kebijaksanaan para pemegang otoritas terutama dalam
keadaan mayoritas pemerintahan tidak berada dalam tangan Partai Politik yang bersangkutan.
c. Berperan untuk dapat memadu streamlining tuntutan-tuntutan yang masih
mentah raw opinion, Sehingga Partai Politik bertindak sebagai penafsir kepentingan dengan mencanangkan isu-isu politik political issue yang dapat
dicerna dan diterima oleh masyarakat secara luas.
I.5.1.3. Fungsi Partai Politik
Fungsi utama partai politik adalah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program yang disusun berdasar ideologi yang mereka anut.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pengertian fugsi partai lainnya, ialah
14
Keempat, partai politik membuka ruang bagi lahirnya partisipasi politik. Partisipasi dalam konteks ini menjurus kegiatan warga negara dalam mempengaruhi
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik dan juga dalam ikut menentukan : pertama, partai politik sebagai
sarana sosialisasi politik. Partai politik sebagai instrumen penting dalam negara demokrasi berfungsi untuk melakukan penyaluran nilai, norma, aturan, atau kebiasaan
politik yang benar pada konstituennya, lebih umum lagi pada warga masyarakat. Adapun beberapa cara dalam melakukan sosialisasi politik yang dilakukan oleh partai
politik, ialah: 1 sosialisasi politik formal; 2 sosialisasi politik non-formal; dan 3 sosialisasi politik informal.
Kedua, partai politik sebagai sarana komunikasi politik. Salah satu tugas partai politik adalah menyalurkan aneka ragam pendapat dan inspirasi warga masyarakat
dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat berkurang. Dalam masyarakat modern, pendapat dan inspirasi masyarakat
akan hilang tak berbekas apabila ditampung dan digabung dengan pendapat dan inspirasi orang lain yang senada.
Fungsi ketiga partai politik adalah sebagai sarana rekrutmen politik. Oleh karena tujuan utama dari partai politik adalah turut terlibat dalam politik praktis
kepemerintahan, maka sudah barang tentu salah satu fungsi partai adalah melakukan rekrutmen guna mengisi posisi yang dubutuhkan dalam lembaga negara. Rekrutmen
politik minimal melaksanakan seleksi dan pemilihan serta mengangkat seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam partai politik dan
pemerintahan. Dengan demikian partai turut memperluas partisipasi politik.
14
. Leo Agustino, Op cit, hal 104-105.
Universitas Sumatera Utara
kepemimpinan pemerintah. Karena partai politik dibayangkan oleh warga negara atau konstituennya dapat menyalurkan masukan-masukan tersebut, sehingga aspirasi dan
partisipasi publik dapat didengar oleh pemerintah yang berkuasa.dan, dalam titik tertentu harapannya adalah, pemerintah mau melakukan revisi atau formulasi
kebijakan atas masukan-masukan yang telah diberikan oleh warga masyarakat. Kelima, partai politik sebagai sarana pengelola konflik. Dalam suasana
demokrasi; persaingan dan perbedaan pendapat dalammasyarakat merupakan hal yang wajar. Jika sampai terjadi konflik, partai politik harus mampu untuk mengakomodasi
dan memandu pelbagai perbedaan di dalam masyarakat untuk mencapai titik temunya dalam dialog, sehingga menguntungkan kedua belah pihak yang bertikai. Strategi
yang dapat digunakan untuk melerai perbedaan atau konflik yang tengah terjadi adalah dengan cara pencarian solusi melalui kompromi atau pun dialog. Kompromi
politik baru dapat dilakukan oleh partai politik bila kedua belah pihak atau lebih yang bertikai mau membuka diri dan bersedia duduk bersama dan berniat untuk
menyelsaikan konflik. Keenam, fungsi dari partai politik adalah melakukan kontrol politik. Kontrol
politik sangat dibutuhkan dalam negara demokratis. Ia tidak saja sebagai sarana untuk menyediakan nuansa checks and balances yang aktual, tetapi juga, kontrol politik,
berupa kegiatan dalam menunjukkan kesalahan, kelemahan, dan penyimpngan yang dilakukan oleh pemerintah berkuasa.
Adanya partai politik, dianggap sebagai suatu yang wajar-wajar saja terutama dalam konteks nilai-nilai esensial sebuah demokrasi. Terlbih lagi, jika kita
menghubungkannya dengan perspektif teori demokrasi, pada dasarnya mengatakan bahwa, kedudukan partai politik dalam hubungan ini lebih condong mengarah kepada
Universitas Sumatera Utara
wacana ilmu sistem politik. Dan di sisi lain, mengatakan bahwa kehadiran partai politik dilihat sebagai sarana untuk berpartisipasi.
I.5.1.4 Kampanye