Sejarah dan Kelahiran Golkar

BAB II DESKRIPSI LOKASI

II.1 Sejarah dan Kelahiran Golkar

Golongan Karya telah tumbuh bersamaan dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 serta turut berjuang untuk menegakkan dan mempertahankan Proklamasi itu, pada awal kemerdekaan, kedudukannya secara formal belum diatur secara disebabkan penyelewengan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan keluarnya Maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 oktober 1945, yang disusul kemudian dengan Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945, maka lahirlah sistem multi partai dan sistem demokrasi liberal. Dengan adanya pengakuan tentang kehadiran dan legalitas Golongan Karya di Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara MPRS, maka atas dorongan ABRI, dibentuklah Sekretariat Bersama SEKBER GOLKAR, pada tanggal 20 Oktober 1964. Tanggal inilah hari lahirnya Golongan Karya. Setelah meletusnya gerakan pengkhianatan G.30SPKI, maka ABRI, SEKBER GOLKAR, Pemuda, Mahasiswa dan Rakyat yang Pancasilais bangkit dengan serentak menumpas gerakan penghianatan G.30SPKI. Pada awal pembentukannya, SEKBER GOLKAR beranggotakan 61 organisasi. kemudian berkembang menjadi 291 organisasi karena golongan-golongan fungsional lainnya sudah menyadari bahwa Sekretariat Bersama GOLKAR berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta tujuan haluannya adalah pelaksanaan Demokrasi Pancasila menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta sesuai dengan Haluan Negara Republik Indonesia. Sementara itu proses kristalisasi dalam tubuh Sekretariat Bersama GOLKAR berjalan terus. Dengan didirikannya PARMUSI pada tahun 1968, maka sejumlah Universitas Sumatera Utara organisasi melepaskan diri dari Sekretariat Bersama GOLKAR, sementara itu dibentuklah KINO-KINO Kelompok Induk Organisasi sebagai pengelompokkan dari organisasi-organisasi yang tergabung dalam SEKBER GOLKAR. Proses kristalisasi ini berlanjut lagi dengan keluarnya Peraturan M e nt er i Dalam Negeri Nomor 12 tahun 1969 yang pada waktu itu terkenal dengan sebutan PERMEN 12. Setelah GOLKAR meraih kemenangan dalam Pemilu 1971, sesuai dengan ketentuan dalam Ketetapan MPRS mengenai perlunya kembali kehidupan politik Indonesia, pada tanggal 17 Juli 1971 SEKBER GOLKAR mengubah dirinya menjadi GOLKAR. I I . 2 . L a h i r n v a Sekb e r Go lka r di Ro ka n Hili r Dalam buku 30 Tahun Perjuangan Golkar yang merupakan perjalanan Partai Golkar di Rokan Hilir terlihat bahwa Partai latar belakang dan per ja la na n panjang Partai Golkar juga terdapat peran ABRI sebagai barisan t erdepa n dalam pembentukkan Sekber Golkar. Dengan terbentuknya Sekber GOLKAR di Pusat, ormas-ormas Golkar yang telah lahir menyambutnya dengan rasa optimis. Keadaan dan kondisi daerah Rokan Hilir pada waktu itu memang telah dirasakan sangat mencemaskan dimana kekuatan organisasi Non Pancasialis yang dikoordinir oleh PKI telah dapat berhasil menyusun kekuatan disegala sektor dan bidang, ditengah-tengah golongan dan lapisan masyarakat. Tet ap i u nt uk me nga daka n su at u wada h ya ng merup aka n Fro nt Kekuat a n Pa ncas ila be lu mla h da pat d ila hir ka n. Ju st ru it u ke la hira n Sek ber Go lkar a nggo t a Fro nt Na s io na l t e la h d is a mbut de nga n ba ik da n me ma ng be nar t e la h sa ngat d ibut uhk a n o le h ma s yar akat Ro ka n H ilir. Pro ses pe mbe nt uka n Go lkar d i Ro ka n H ilir ada la h s e bag a i ber ikut : Me ng hadap i s it ua s i ma s yar akat ya ng t idak me ne nt u d a n me mba ha yak a n kea ma na n. maka ABRI s e baga i k ekuat a n So spo l da n Universitas Sumatera Utara Ha nka m, per lu t uru n t a nga n, kare na p ada wakt u it u s ega la o rga nis as i- o rganis as i ya ng t id ak bera filia s i d e ng a n part a i po lit ik d a n ya ng bero rie nt as i pada kar ya- kekar ya a n juga harus ber ada da la m Fro nt Nas io na l. P ada t angg a l 2 6 Ju li 1965, d ibe nt uk P a nit ia Pers iapa n pe mbe nt uka n Sekr et ar iat Ber sa ma Go lo nga n Kar ya, de nga n me ngu nd a ng Pe nguru s Da era h Fro nt Nas io na l Ro ka n H ilir. Da la m wa kt u t idak t er la lu la ma mak a terbe nt uk la h pe nguru s Sekret ar iat Ber sa ma Go lo nga n Kar ya Ro kan H ilir. De mik ia n pu la se la n jut nya, me nge lu arka n p er nyat aa n k e bu lat a n t ekad la h ir nya su at u o rganis as i ke kar ya a n ya ng ber na ma Se kret ar iat Bersa ma Go lo nga n Kar ya ya ng d iduk u ng o le h ma s yara kat da n AB RI. O ie h k are na it u, ABRI t idak d apat t ingga l d ia m set iap g e raka n da la m ma s yar akat . Ha l in i ju ga d it a nda i d e nga n pe mbe nt uk a n Se kber Go lkar d i set iap w ila ya h Ka bupat e n d a n Ko t a d ilak sa naka n se su a i de nga n sur at kawat Pa ng lima Daera h M ilit er II kepada D AN REM 21 s a mp a i d e nga n 23 da n D ANDI M 0212. Da la m k e nyat aa n me ma ng Sek ber Go lkar it u me nd apat duku nga n ma s yar akat ba nyak me la lu i o rga nis as i-o rganis as i ya ng bera filia s i de nga n part a i po lit ik d a n ya ng bero r ie nt as i p ada k ar ya d a n ke kar ya a n sepert i M KG R, SO KSI, KOSG OR O da n o rga nis as i fu ng s io na l la inn ya. Perkembangan pengelompokkan atau konsolidasi selanjutnya diadakan di daerah-daerah Tingkat II dan langsung dilantik oleh Ketua Umum DPH Sekber Golkar Rokan Hilir, dimana sebagian besar para Ketua-ketua DPH Sekber Golkar Rokan Hilir. Kedudukan Ormas-ormas anggota Sekber Golkar sebelum lahirnya Peraturan Menteri No. 121999, pada umumnya telah merasakan disiplin induk organisasinya masing-masing dari pada Sekber Golkar sendiri terlebih-lebih di Universitas Sumatera Utara Lembaga Legislatif Daerah karena Sekber belum mempunyai wewenang dan prosedur yang cukup kuat untuk mendisiplinkan anggotanya. Setelah lahirnya Permen No. 121969 situasinya berubah dari sebelumnya. Hal tersebut didasarkan carena pengisian tunggal akibat terkena Permen No. 12 adalah Sekber. Pengaruhnya meliputi wibawa dan prosedur tersebut menambah kekuatan Sekber Golkar dalam pengembangan, pengarahan, dan pengendalian. Pelaksanaan Permen No. 12 di daerah Rokan Hilir dapat berjalan dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang tidak berarti.

II.3. Posisi dan Peran GOLKAR Di Masa Orde Baru

Dokumen yang terkait

KOALISI PARTAI POLITIK DALAM PEMENANGAN PILKADA (Study Kasus Koalisi DPD Partai Golkar Kabupaten Malang Tahun 2010)

2 21 35

PERAN PARTAI GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK KADER (Studi Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Paser Kalimantan Timur)

0 9 37

STRATEGI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA DALAM PEMENANGAN PILKADA (Studi Pada Pilkada di Kabupaten Bangkalan 2008-2013)

0 8 2

Analisis Manajemen Isu Partai Politik (Studi Deskriptif Kualitatif Manajemen Isu Tim Pemenangan Yuro dalam Pilkada Karanganyar Periode 2013-2018)

0 6 7

Analisis Manajemen Isu Partai Politik Analisis Manajemen Isu Partai Politik (Studi Deskriptif Kualitatif Manajemen Isu Tim Pemenangan YURO dalam Pilkada Karanganyar Periode 2013-2018).

0 1 13

Analisis Manajemen Isu Partai Politik Analisis Manajemen Isu Partai Politik (Studi Deskriptif Kualitatif Manajemen Isu Tim Pemenangan YURO dalam Pilkada Karanganyar Periode 2013-2018).

0 0 18

PERAN PARTAI POLITIK GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen) Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

0 1 17

PENDAHULUAN Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

2 11 6

PERAN PARTAI POLITIK GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen) Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

0 1 12

PILKADA SERENTAK EKSKLUSI PARTAI POLITIK

0 0 11