BAB III SEJARAH TELEVISI DI INDONESIA DAN PEMBERITAAN
DI SUMATERA UTARA
3.1 Televisi Republik Indonesia dan Orientasinya
Pemancar siaran Televisi yang sah milik bangsa Indonesia dan yang pertama didirikan adalah Televisi Republik Indonesia atau sering disingkat
dengan TVRI. Proses pendirian dari TVRI dan modal awalnya dibebankan kepada perbelanjaan negara, oleh sebab itulah program dan tujuan dasar didirikannya
pemancar Televisi Republik Indonesia adalah untuk kepentingan negara dan bangsa.
Dengan latarbelakang yang kuat akhirnya terwujudlah pendirian stasiun pemancar siaran televisi di Jakarta, dan ini tidak luput dari peranan pemikiran
yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia I Ir. Soekarno, dengan menugaskan menteri penerangan Maladi untuk berkonsentrasi mendirikan
pemancar selama periode tahun 1952. Persiden Ir. Seokarno beranggapan bahwa pembangunan yang
direncanakannya ini dapat menjadikan Indonesia sebagai wilayah mercusuar, oleh karena itu harus dilakukan dengan pembangunan-pembangunan yang gemilang.
Cara yang paling efektif untuk mengajak masyarakat terlibat dalam pembangunan ini adalah melalui agitasi informasi. Siaran televisi dianggap paling efektif untuk
hal itu. Hal inilah yang memotifasi presiden melaksanakan program pembangunan stasiun pemancar televisi tersebut.
Perintah dari presiden tersebut dengan segera langsung dilaksanakan oleh menteri penerangan, yaitu dengan menyediakan dana pembangunan untuk stasiun
Universitas Sumatera Utara
pemancar sejak tahun 1952. Pembangunan stasiun pemancar ini direncanakan sampai sepuluh tahun. Waktu yang cukup lama ini juga dijadikan pemerintah
sebagai alat publikasi dan ajakan kepada masyarakat supaya menggunakan media televisi dalam memperoleh informasi.
Pada tahun 1962 pembangunan pemancar televisi pertama di Indonesia sudah dimulai. Melalui siaran Televisi Republik Indonesia yang baru terbit,
pemerintah mengkampanyekan masyarakat agar mendukung pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia menuju kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat. Dalam hal ini TVRI diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, juga sebagai alat pendukung untuk perkembangan wawasan kita secara
umum dan juga sebagai penambahan informasi dalam dunia pendidikan bagi masyarakat Indonesia.
Bersamaan halnya dengan pelaksanaan Sea Games, tahun 1962 yang diadakan di Indonesia, menjadi pemacu bagi masyarakat mengetahui apa yang
terjadi dalam pelaksaan Sea Games. Masyarakat segera memiliki media televisi untuk menonton acara menarik yang disiarkan langsung oleh TVRI sebagai
moment yang sangat berarti bagi TVRI. Latar belakang lain yang mengharuskan pembangunan TVRI segera
dilaksanakan bertepatan dengan perayaan HUT Republik Indonesia, 17 Agustus 1962. dijadwalkan Presiden akan berpidato dengan disiarkan langsung melalui
media televisi untuk membangkitkan semangat rakyat turut membangun bangsa Indonesia.
Membangun sebuah media Informasi di berbagai negara yang ada di belahan dunia ini, mempunyai tujuan-tujuan pokok. Acara dan program yang
Universitas Sumatera Utara
ditayangkan akan menjadi pendukung terhadap media tersebut. Seperti halnya dengan media televisi di Amerika Serikat, ditujukan sebagai perlawanan terhadap
Komunisme, Negara Rusia mendirikan stasiun pemancar untuk perlawanan terhadap Liberalisme dan meningkatkan Nasionalme lewat acara-acara yang
ditayangkan. Televisi Republik Indonesia berbeda dengan tujuan yang dibentuk oleh kedua negara tersebut, yaitu bertujuan sesuai dengan isi keputusan Presiden
Republik Indonesia No. 27 Tahun 1963, yang bunyinya adalah: “Televisi Nasional Indonesia yaitu Televisi Republik
Indonesia memiliki fungsi sebagai sebuah instrument komunikasi dalam kerangka pembangunan mental,
spiritual dan fisik sebagai bagian dari proses pembangunan bangsa Indonesia, khususnya pembagunan
manusia Indonesia. Peran yang paling utama dari televisi adalah peran sosial”
24
Upaya pemerintah dalam sosialisasi media televisi adalah bekerja sama dengan pihak swasta. Pemerintah menjalin kerja sama dengan salah satu
perusahaan televisi asal Jerman yang bermerek Sharp. Perusahaan ini memberikan penjualan televisi yang murah bagi rakyat, dan sebagian ada yang diberikan secara
Sama seperti pembangunan media informasi sebelum TVRI dibangun, misalnya Radio Republik Indonesia RRI, merupakan media yang digunakan
pemerintah mempublikasikan hal-hal yang membangunan bagi masyarakat. Sebagai televisi pertama maka otoritas pemerintah terhadap media ini tergolong
sangat besar. Pembangunan pemancar Televisi harus diseiringkan dengan pembangunan
masyarakat yang memiliki media Televisi. Maka pemerintah juga mendapat peran yang utama dalam hal ini.
Universitas Sumatera Utara
cuma-cuma. Program ini hanya dilakukan pertama-tama di pulau Jawa, karena kekuatan pemancar saat itu hanya baru mampu diterima di Pulau Jawa, sedangkan
wilayah yang lainnya belum bisa menerima siaran Televisi Republik Indonesia. Sebelum Indonesia memiliki siaran pemancar televisi sendiri, masyarakat
sering memanfaatkan siaran-siaran luar negeri. Untuk itu setelah TVRI mulai melakukan penyiarannya maka pemerintah mulai membatasi siaran-siaran luar
negeri masuk ke Indonesia. Latar belakang pemerintah menekankan penggunaan siaran Berita Dalam Negeri yang disiarkan oleh TVRI stasiun pusat Jakarta adalah
karena nuansa yang disiarkan oleh TVRI adalah nuansa nasional, sedangkan siaran lain belum tentu memberikan sebuah didikan terhadap orientasi budaya
Nasional. Melihat siaran TVRI pusat dengan orientasi lokal, maka banyak daerah di
Indonesia mulai meniru pembukaan penyiaran di daerah propinsi masing-masing, seperti yang dilakukan oleh pemerintah daerah Sumatera Utara beserta pihak
swasta, telah membangun pemancar televisi untuk wilayah Sumatera Utara yang bertempat di Medan tahun 1970.
3.2 Televisi Swasta di Indonesia