malakukan siaran bergabung dengan lama tayangan mencapai 20 dari keseluruhan siaran. Hal inilah yang membuat televisi swasta harus membayar
pajak kepada Televisi Republik Indonesia TVRI sebagai televisi pemerintah.
3.2.2 Surya Citra Televisi Indonesia SCTV
Setelah RCTI mengudara pada tahun 1988, maka pemancar Satu lagi Televisi swasta yaitu Surya Citra Televisi Indonesia SCTV turut meramaikan
siaran pertelevisian di Indonesia. Dalam waktu yang sangat singkat, yaitu beberapa bulan setelah melakukan siaran, maka pemancar SCTV sudah dapat
diterima oleh sebagian besar kota yang ada di Indonesia. Hal ini membuat pamor SCTV segera besar di Indonesia.
Perusahaan Televisi swasta ini pada tahun 1989, sempat mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini diakibatkan dari peralatan yang dimiliki
oleh SCTV tergolong sangat lengkap. Seperti pembangunan 20 pemancar relay, dimana setiap stasiun relay berkekuatan 1 kilowatt, setiap stasiun dilengkapi
dengan perangkat TVRO Television Recaiver Only berfungsi sebagai penerima satelit melalui parabola, pemancar VHF, monitoring serta VCR Vidio
Casette Recorder, sehingga satu stasiun berkekuatan 2 dan 5 kilowatt.
Perusahaan SCTV menilai bahwa persaingan adalah tujuan utama untuk mengembangkan masyarakat yang bersifat informatif dengan pembagian siaran
setiap harinya adalah, untuk iklan 20, drama 45, Action 55, dan acara untuk anak-anak mencapai 7 jam dalam satu minggu. Ukuran waktu tayang yang
ditetapkan dalam SCTV adalah: tarif iklan bukan jam unggulan mencapai 3 juta dalam 30 detik, sedangkan iklan pada jam unggulan mencapai 6-12 juta, untuk
Universitas Sumatera Utara
jam unggulan ke tiga 3-6 juta dan untuk prime time pukul 19.30 – 21.00 mencapai 18 juta.
28
Dalam pencarian dana, TPI sama dengan siaran Televisi swasta lainnya, dengan cara memanfaatkan jasa iklan. Tarif yang ditentukan oleh TPI untuk satu
periode iklan dengan waktu yang ditentukan telah mancapai 17 juta pada waktu jam unggulan, sedangkan waktu yang tidak tergolong unggulan harga yang
ditentukan oleh pihak TPI hanya 1 juta Rupiah. Dengan waktu tayang yang sangat
3.2.3 Televisi Pendidikan Indonesia TPI
Pengusaha dalam negeri tidak mau ketinggalan dalam membuka perusahaan Televisi swasta di Indonesia. Siti Hardyanti Rukmana, putri dari
mantan Presiden Soeharto membuka penyiaran swasta dengan modal utama berasal dari PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia menjadi Televisi swasta
ketiga di Indonesia. Saat peresmian Televisi Pendidikan Indonesia, pihak TPI memulai
kerjasama dengan TVRI sebagai televisi pemerintah. Tujuan ini adalah sebagai cara menjalin kerja sama untuk menjadikan siaran sebagai media yang mendidik
bagi masyarakat. TPI adalah Televisi Swasta yang terikat dengan UU No. 21989 yang tujuan pokoknya adalah sebagai media pendidikan di Indonesia.
Siaran TPI saat pertama-tama mengudara saling kerja sama dengan penyiaran TVRI terutama dalam jam tayang. TVRI lebih banyak mengudara pada
sore hingga malam hari, sedangkan Televisi Pendidikan Indonesia mengudara pada pagi hingga siang hari menggantikan posisi TVRI yang sedang istirahat.
28
Ibid., hlm. 58
Universitas Sumatera Utara
banyak untuk iklan, maka TPI mampu menyedot dana dari periklanan sebesar 180 milyar untuk tahun 1993.
3.2.4 Andalas Televisi AN-TEVE