BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya yang bertujuan untuk mewujudkan suatu
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 UUD 1945. Pemerintah secara tegas menetapkan bahwa dalam rangka
pembangunan nasional dewasa ini, koperasi harus menjadi tulang punggung dan wadah bagi perekonomian rakyat. Kebijaksanaan pemerintah tersebut sesuai dengan
isi UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Di dalam penjelasan UUD
1945 tersebut diungkapkan bahwa bangun usaha yang sesuai adalah koperasi. Oleh karena itu, peran koperasi menjadi penting berkaitan dengan pelaksanaan tujuan di
atas. Koperasi harus tampil sebagai organisasi yang dapat mengumpulkan dan membentuk kekuatan ekonomi bersama-sama untuk mencapai tingkat kesejahteraan
yang lebih baik bagi anggotanya. Perwujudan kedudukan sentral koperasi dilaksanakan fungsi secara nyata
sebagai satu-satunya kunci bagi kesuksesan koperasi di dalam perekonomian nasional. Salah satu fungsi dan peran penting koperasi di dalam Undang-Undang
nomor 25 tahun 1992 adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Sinaga, 2008:10.
Universitas Sumatera Utara
Koperasi merupakan suatu bentuk badan usaha harus menjalankan usahanya, yang dapat mendatangkan keuntungan ekonomis, meskipun koperasi bukan
merupakan bentuk akumulasi modal. Adam Smith penulis The Wealth of Nations dalam Hadhikusuma, 2000: 70,
modal capital diartikan sebagai bagian dari nilai kekayaan yang dapat mendatangkan penghasilan.
Koperasi sangat memerlukan modal sebagai pembiayaan dari usahanya untuk memperoleh penghasilan tersebut. Besar kecilnya nilai modal yang ada pada koperasi
sangat menentukan besar kecilnya usaha yang akan dijalankan koperasi tersebut. Sehingga dengan demikian faktor modal dalam usaha koperasi merupakan salah satu
alat yang ikut menentukan maju mundurnya koperasi. Tanpa adanya modal, sesuatu usaha yang bersifat ekonomis tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Koperasi sebagai ujung tombak perekonomian masyarakat dan anggota pada khususnya, dan untuk mewujudkannya maka banyak permasalahan yang ditemukan
pada koperasi itu sendiri. Pertama, permasalahan yang muncul dari segi anggota, kurangnya
pengetahuan masyarakat terhadap keuntungan dan kemudahan yang diperoleh jika menjadi anggota koperasi. Masyarakat mengira kalau keuntungan yang diperoleh dari
usaha berkoperasi sangatlah kecil dan dinilai kurang memuaskan. Akibatnya perkembangan anggota tidak mengalami peningkatan, bahkan tidak hanya itu, akan
terjadi pengunduran dirinya sebagai anggota koperasi.
Universitas Sumatera Utara
Kedua, permasalahan yang muncul dari segi permodalan, yaitu lambatnya pertumbuhan modal, dikarenakan kurangnya partisipasi anggota terhadap penanaman
modal di koperasi. Ketiga, permasalahan yang muncul dari segi volume usaha, yaitu kurangnya
pemanfaatan modal yang baik untuk mngembangkan unit-unit usaha yang dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan anggotanya. Hal ini dialami oleh beberapa
unit koperasi yang ada di Sumatera Barat. Jadi, tidak heran jika ada sekitar 862 dari 3.095 unit koperasi yang tidak aktif lagi di Sumatera Barat.
http:padang-today.com diakses pada tanggal 11 maret 2009, jam 11.20.
Koperasi di Kabupaten Solok sebanyak 156 unit, namun yang aktif hanya 85 unit. Koperasi yang aktif juga banyak yang dilanda masalah, seperti Rapat Anggota
Tahunan yang tidak tepat waktu dan lain sebagainya. H. Yunasman Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Solok menyatakan, nasib dan perkembangan koperasi ditentukan oleh pengurus dan kedisiplinan anggota. Pengurus tidak menjalankan manajemen dengan
baik mengakibatkan krisis kepercayaan dari anggota itu sendiri, sehingga koperasi menjadi pasif.
http:hajiyunasman.wordpress.com , diakses pada tanggal 12 maret
2009 jam 11.00. Banyaknya faktor yang mempengaruhi perkembangan koperasi sebagai
wadah untuk meningkatkan perekonomian rakyat dan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan serta terbatasnya kemampuan dan wawasan peneliti,
maka peneliti membatasi masalah penelitian ini dengan judul “Pengaruh
Universitas Sumatera Utara
Permodalan dan Volume Usaha terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Pegawai Negeri di Kabupaten Solok Sumatera Barat”.
B. Perumusan Masalah