Perumusan Masalah Metode Pendekatan Lingkup dan Batasan Proyek

3 b Menambah sarana hiburan masyarakat.

I.3. Perumusan Masalah

Masalah perancangan yang timbul dalam kasus proyek ini adalah :  Bagaimana menciptakan suatu pusat hiburan yang terpadu yang dapat dicapai oleh semua kalangan masyarakat.  Bagaimana menciptakan suatu gedung dalam pusat hiburan yang dapat membuat nyaman pengunjung yang datang.  Bagaimana menghubungkan massa-massa bangunan yang berbeda menurut pemakainya menjadi satu kesatuan yang harmonis.  Bagaimana mewadahi beberapa kegiatan, tidak hanya wisata kuliner, tetapi juga berekreasi, menonton pertunjukan, dll sebagainya.  Bagaimana menciptakan ruang luar dan ruang dalam yang nyaman serta mengintegrasikan keduanya sehingga pengunjung dapat dengan mudah mengakses ruang dalam dan ruang luar tanpa merasa bosan.  Bagaimana merancang bangunan yang nyaman dan aman mengingat bangunan yang akan dirancang nantinya akan ramai dikunjungi oleh masyarakat.

I.4. Metode Pendekatan

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan pusat perbelanjaan maka dilakukan berbagai pendekatan desain yaitu : a. Studi literatur dari berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan peraturan yang terkait pusat hiburan, studi banding proyek sejenis, dan studi standar-standar arsitektural bagi perancangan sebuah pusat hiburan. b. Studi banding terhadap tema sejenis. c. Studi lapangan untuk mengetahui konsisi lingkungan dan potensi kawasan di sekitar site bangunan. d. Wawancara dengan berbagai pihak yang memiliki kaitan dengan perencanaan proyek ini. e. Seleksi, yaitu menyaring, mengolah, dan merumuskan berbagai masukan arsitektural maupun non arsitektural bagi keperluan perancangan. Universitas Sumatera Utara 4

I.5. Lingkup dan Batasan Proyek

Adapun batasan perencanaan proyek ini adalah bangunan sebagai wadah kegiatan pusat kuliner, pertunjukan, hiburan, dan sebagainya. Lingkup perencanaannya adalah perancangan sarana di bidang hiburan yang hanya mencakup kegiatan wisata kuliner, kegiatan restoran, kegiatan pertunjukan, kegiatan hiburan, dan interaksi sosial. Bangunan ini dirancang dengan menggunakan unsur – unsur perancangan arsitektur antara lain aspek fisik dan perancangan kasus proyek bangunan, yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan, pembentukkan ruang, dan arus sirkulasi dalam dan luar bangunan pada lokasi tapak perancangan bangunan selanjutnya, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk bangunan yang indah, memiliki daya tarik bagi masyarakat dan terutama dapat menghasilkan banyak keuntungan.

I.6. Kerangka Berpikir