ELABORASI TEMA Indian Festival Walk: Integrasi Ruang Luar dan Dalam

61 Jalan itu juga sebelumnya dikenal sebagai Morrison Street dalam bahasa Inggris yang diambil dari nama belakang wartawan Australia George Ernest Morrison. Wangfujing juga merupakan salah satu daerah pusat kota tradisional Beijing, bersama dengan Liulichang. Pada akhir tahun 1990-an trolleybuses, bus, dan lalu lintas lainnya beroperasi di sepanjang jalan ini, sehingga agak padat. Modifikasi pada tahun 1999 dan 2000 mengundang banyak pejalan kaki Wangfujing Street selain dari tur troli melalui lalu lintas jalan memutar ke timur jalan. Wangfujing sekarang menjadi pusat bagi sekitar 280 merek – merek terkenal di Beijing, seperti toko topi Shengxifu, toko sepatu Tongshenghe, rumah teh Wuyutai, sebuah studio foto yang mengambil foto-foto formal pertama kepemimpinan cina, dan sebuah Department Store yang menjual pakaian wanita dan anak – anak yang didirikan oleh Soong Ching-ling Madame Sun Yat- sen juga terletak di jalan ini. Wangfujing Night Market yang memiliki pilihan eksotis Street makanan di Snack Street. Digoreng serangga, kalajengking, dan makhluk laut dapat ditemukan, bersama dengan binatang dan hewan lainnya cadang yang tidak biasanya dikonsumsi sebagai makanan di barat. Tapi sementara ini snack eksotis dapat ditemukan, makanan lain yang lebih umum, seperti Chuanr daging kebab, biasanya terbuat dari kambing dan makanan penutup, seperti Tang hu lu, atau manisan buah-buahan membuat sebagian besar makanan yang dijual di jalan.

BAB III ELABORASI TEMA

Gbr 2.24. Suasana Malam di Beijing Snack Street Sumber : www.chinadaily.com.cn Gbr 2.25. Suasana Ramai di Beijing Snack Street Sumber : www.chinadaily.com.cn Universitas Sumatera Utara 62 III.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA » Ruang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik secara psikologi emosional persepsi maupun dimensional. Manusia berada dalam ruang, bergerak serta menghayati, berpikir dan juga menciptakan ruang untuk menyatakan dunianya disini dunia seniman. Ciptaan artistik disebut sebagai ruang arsitektur. Ruang arsitektur ini menyangkut interaksi ruang dalam dan ruang luar yang memerlukan penataan lebih lanjut. 10 Ruang Dalam adalah suatu kerangka atau wadah yang dibatasi oleh alas lantai, dinding dan langit – langit atap. » Adanya harapan untuk memasukkan keinginan seniman sendiri sebagai pemakai, bahwa ruang – ruang luar dapat menjadi bagian dari sarana pendidikan untuk mengekspresikan diri secara bebas sehingga diharapkan tema Integrasi Ruang Dalam dan Ruang Luar dapat mendukung keinginan tersebut. III.2. PENGERTIAN TEMA Menurut Oxford advance Learner’s Dictionary of Current English ; Integrasi adalah suatu kegiatan mengkombinasikan atau menggabungkan menjadi satu kesatuan. 11 Ruang Luar adalah ruang yang terjadi dengan membatasi alam hanya pada bidang alas dan dindingnya, sedangkan atapnya dapat dikatakan tidak terbatas. 12 9 Ir. Rustam Hakim, Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap, Bumi Aksara Jakarta, hal 1 11 Ir. Rustam Hakim, Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap, Bumi Aksara Jakarta, hal 38 12 Yoshinobu Ashihara, Exterior Design in Architechture; New York Van Nostrand reinhold, 1970, hal 11 Jadi Integrasi ruang luar dan ruang dalam dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menggabungkan dua jenis ruang yaitu ruang dalam dan ruang luar, menjadi satu kesatuan. Maksud dari satu kesatuan itu sendiri adalah kesinambungan antara ruang luar dan ruang dalam. Kombinasi dari kesatuan ruang luar dan ruang dalam ini bisa berupa kontinuitas antara kedua jenis ruang tersebut. Universitas Sumatera Utara 63 Integrasi ruang luar dan ruang dalam berkaitan dengan lansekap tempat ruang – ruang itu berada, pengertiannya dari ruang – ruang itu sendiri serta elemen – elemen yang dapat mewujudkan integrasi tersebut. Pada kasus proyek Indian Festival Walk ini batas ruang luar yang akan diintegrasikan dengan ruang dalam adalah ruang luar yang berada pada site tapak proyek dengan ruang – ruang dalam bangunan. III.3. TINJAUAN TEORITIS III.3.1. Tinjauan Tentang Arsitektur Lansekap 1. Pengertian Arsitektur Lansekap “Arsitektur Lansekap adalah bagian dari kawasan lahan yang dibangun atau dibentuk oleh manusia, diluar bangunan, jalan utilitas dan sampai alam bebas yang dirancang terutama sebagai tempat tinggal manusia.” Garret Eckbo, ‘Landscape for Living’ Vegetasi dan bentuk lahan sama efektifnya dengan dinding dan bangunan dalam mempertegas suatu ruang. Bahan perkerasan pada permukaan mencerminkan kegunaan, maksud, atau fungsi ruang.

2. Unsur Lansekap – Vegetasi

Unsur lansekap – vegetasi dalam arsitektur lansekap adalah unsur yang penting dalam membentuk kualitas ruang luar yang diinginkan.

3. Unsur Lansekap – Air

Air dalam Arsitektur Lansekap dapat berfungsi sebagai berikut : » Merefleksikan lingkungan » Unsur pendingin atau penyejuk » Bunyi air mancur » Rekreasi III.3.2. Tinjauan Tentang Ruang Luar Universitas Sumatera Utara 64 1. Pengertian Ruang Luar Ruang Luar adalah ruang yang tercipta dengan membatasi alam dan memisahkannya dengan memberi bingkai luar. Ruang luar bisa juga merupakan lingkungan luar buatan manusia, dimana ruang luar itu menjadi ruang yang ada diluar bangunan yang dibuat oleh manusia dengan tujuan – tujuan tertentu. Ruang luar penuh dengan makna dan merupakan bagian dari alam. Ruang – ruang luar terjadi bila batas – batasnya jelas. Berdasarkan jenisnya, ruang luar dibagi menjadi : 1. Ruang Positif : ruang luar yang sifatnya memusat 2. Ruang Negatif : ruang luar yang sifatnya memudar

2. Unsur – unsur Pembentuk Ruang Luar

Ruang luar terbentuk dengan mempertimbangkan faktor – faktor sebagai berikut : » Faktor Alam : topografi, hidrografi, vegetasi, tanah, iklim, dan lain – lain » Faktor Buatan : fisik dan non fisik

3. Elemen Pembentuk Ruang Luar

Untuk mendapatkan ruang yang jelas atau tegas perlu dipertimbangkan elemen – elemen pembentuknya. Elemen – elemen pembentuk ruang terdiri dari : Gambar 3.1. Ilustrasi Ruang Positif Sumber : Olahan Data Primer Gambar 3.2. Ilustrasi Ruang Negatif Sumber : Olahan Data Primer Universitas Sumatera Utara 65 » Bidang dasar atau horizontal Dasar suatu ruang dapat dibentuk oleh bidang dasar horizontal yang terletak sebagai suatu figur pada suatu latar belakang yang kontras. Untuk memperjelas bidang, maka harus ada perbedaan warna dan tekstur atau bahan yang jelas. Bidang ini bisa berupa tanah, tanaman, dan perkerasan. » Bidang Vertikal Bidang – bidang vertikal pada umumnya lebih mudah dirasakan oleh manusia dibandingkan dengan bidang – bidang horizontal. Gambar 3.3. Ilustrasi Bidang Horizontal 1 Sumber : Olahan Data Primer Gambar 3.4. Ilustrasi Bidang Horizontal 2 Sumber : Olahan Data Primer Gambar 3.6. Ilustrasi Bidang Horizontal 4 Sumber : Olahan Data Primer Gambar 3.5. Ilustrasi Bidang Horizontal 3 Sumber : Olahan Data Primer Universitas Sumatera Utara 66

4. Kualitas Ruang Luar

Kualitas visual terjadi dalam perancangan ruang luar yang memadukan berbagai faktor perancangan dalam kesatuan yang harmonis. Faktor – faktor yang menentukan kualitas ruang luar : a. Skala dalam perencanaan ruang luar » Skala manusia : yang berhubungan dengan tingkat keintiman dalam suatu ruang. » Skala sirkulasi : skala pergerakan dalam lingkungan, khususnya skala pedestrian seperti lebar pedestrian dan lain – lain. b. Kualitas estetis ruang luar » Sekuen : kontinuitas persepsi atas ruang dan bentuk yang diatur untuk memberikan suatu urutan perubahan yang visual, yang bisa menimbulkan gerakan, perasaan tertentu dan pengarahan. » Pengulangan dan irama : irama memberikan kontras dan variasi tertentu pada pengulangan. Gambar 3.6. Ilustrasi Bidang Vertikal 1 Sumber : Olahan Data Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap Gambar 3.7. Ilustrasi Bidang Vertikal 2 Sumber : Olahan Data Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap Universitas Sumatera Utara 67 » Keseimbangan : tujuan untuk mengimbangi keberadaan irama. » Bentuk, ukuran, dan skala » Proporsi : bersama – sama elemen lain membentuk kualitas ruang » Hirarki : mengatur elemen – elemen dalam ruang, yaitu : dengan memberikan besaran, bentuk yang unik dan lokasi yang strategis. » Volume dan enclosure ketertutupan : enclosure merupakan pembatas ruang luar yang dibentuk oleh elemen – elemen vertikal dan horizontal. » Persepsi ruang : pengalaman ruang yang timbul berdasarkan persepsi secara visual, audio, haptic. Persepsi ruang terbentuk oleh cahaya dan suara, serta dibatasi oleh enclosure. III.3.3. Tinjauan Tentang Ruang Dalam 1. Pengertian Ruang Dalam Ruang dalam adalah ruang yang tercipta melalui batasan fisik dengan ruang luar seperti dinding, lantai, dan atap.

2. Unsur – unsur penting dari ruang dalam

» Bentuk bangunan, menyesuaikan dengan fungsi bangunan. Bangunan fungsional institusional biasa menggunakan bentuk – bentuk formal dan sederhana, serta mengutamakan efisiensi, sedangkan bengunan yang bersifat rekreatif dapat menggunakan bentuk – bentuk dinamis elips, lingkaran, dan sebagainya » Sistem bangunan : • instalasi utilitas akustik • penghawaan • pencahayaan » Sirkulasi » Penataan interior III.3.4. Kontinuitas Ruang Luar dan Ruang Dalam Universitas Sumatera Utara 68 Kontinuitas ruang luar dan ruang dalam merupakan kesan visual yang terbentuk karena adanya unsur – unsur yang memberikan nilai sama antara ruang yang satu dengan ruang yang lain. Secara umum dalam pembentukan ruang luar yang kontinu dengan ruang dalam perlu diperhatikan : 1. Fungsi yang saling berdekatan berkaitan 2.Visual, kontak visual antara ruang luar dan ruang dalam 3. Suasana, menyangkut perencanaan elemen – elemen buatan atau bersifat alami 4. Estetika, proporsi, skala dimensi, dan material. III.3.5. Peranan Keterkaitan Unsur Alami – Buatan Pada Integrasi Ruang Luar dan Ruang Dalam 13 Peranan pada pengintegrasian ruang perkotaan Keterkaitan U N S U R A L A M I Unsur Hijau : » pembatas ruang » memberi kesan ruang • ruang linear • ruang geometris • ruang mekanis » membentuk ruang terbuka » nilai estetis » keseimbangan lingkungan kenyamanan Unsur Air : » memberi kesan mengurung » membentuk path, edge » nilai estetis » membentuk skala, persepsi ruang, rangkaian visual, dan enclosure » membentuk sensous criteria » komposisi » pembangunan berwawasan lingkungan – analisa dampak lingkungan 13 Menurut Frederick Gibberd ‘Town Design’, The Architectural Press. Universitas Sumatera Utara 69 Unsur Air dan Hijau menjadi batas yang jelas U N S U R B U A T A N » Pembatas Ruang » Pemberi kesan ruang » Membentuk ruang terbuka : Plaza » Estetika Urban » Integrasi Ruang dengan teori – teori III.4. INTERPRETASI TEMA 1. Ruang luar menjadi sarana hiburan secara estetika mulai dari desain warna, perkerasan, dan lain – lain sebagainya yang dapat membangkitkan semangat yang melihat dan merasakan. 2. Ruang luar menjadi tempat berinteraksi antar pengunjung bahkan untuk berkreatifitas. 3. Ruang dalam menjadi tempat menampung aktivitas – akitvitas yang berhubungan dengan fungsi proyek ini seperti misalnya restoran, shopping retail, hiburan, dan lain – lain. 4. Integrasi ruang luar dan ruang dalam merupakan perwujudan dari suatu keterpaduan antara ruang luar dan ruang dalam sebagai suatu ruang – ruang aktivitas yang berhubungan. 5. Kontinuitas ruang diwujudkan untuk mempermudah dan mengarahkan pergerakan pengunjung. Tabel 3.1. Tabel Keterkaitan Unsur Alami dan Buatan Sumber : Olahan Data Unsur Perancangan Universitas Sumatera Utara 70 Integrasi ruang luar dan ruang dalam pada perancangan Indian Festival Walk dapat diwujudkan melalui : » Melanjutkan pola – pola ruang luar ke dalam dan sebaliknya » Penggunaan material kaca pada bangunan » Penggunaan material dan warna – warna alami dalam interior » Mendekatkan fungsi – fungsi yang saling berkaitan » Menciptakan kontak visual antara ruang luar dan ruang dalam » Membuat elemen – elemen buatan yang bersifat alami III.5. STUDI BANDING TEMA SEJENIS Villa Imperial Katsura Katsura Rikyu merupakan villa dari Hachijo-no-miya. Katsura Rikyu memiliki luas total area sekitar 69.400 m². Ada satu kolam yang terletak di tengah-tengah taman, dan villa ini memiliki jembatan tanah, jembatan kayu, dan jembatan batu yang menuju Nakashima. Funatsuki dibangun dekat dengan Shoin dan ruang tea ceremony, dan keseluruhan kompleks bangunan yang mengkomposisikan taman dimana toro dan cyuzubachi disusun pada titik yang penting dan penuh dengan gaya struktur Jepang dan Sukiya style. Keindahan Villa Imperial Katsura Katsura Rikyu yang telah ada sejak 350 tahun yang lalu di Kyoto merupakan gabungan dari arsitekstur bangunan dan taman. Bangunan seperti Shoin dan Tea- Houses dan elemen-elemen taman seperti kolam, bejana air, dan jalan setapak dari batu masing-masing memiliki keindahan yamg Gbr 3.8. Site Plan Villa Imperial Katsura Gbr 3.9. Suasana Alam di Villa Imperial Katsura Universitas Sumatera Utara 71 mempunyai cirri khas tersendiri. Meskipun demikian, komposisi keindahan taman Katsura Rikyu merupakan kesatuan fungsi yang tidak dapat dipisahkan. Katsura Rikyu secara konsep dipengaruhi oleh keindahan musim, tetapi metoda ekspresinya berbeda. Bagian-bagian tertentu dari keseluruhan bangunan diusahakan agar mengelilingi taman, tidak hanya pada desain struktural tetapi juga pada azimuth atau posisi bintang dan pemeliharaan lingkungan. Disamping digunakan selamam musim tertentu, suatu cara diusahakan sehingga perasaan khusus akan musim dimiliki oleh setiap tea-house dapat dipertahankan fungsinya pada musim tertentu lainnya. Hal-hal menarik dari Villa Imperial Katsura ini adalah : • Bentuk dasar bangunan yang merupakan pengulangan dari suatu modul terkecil yang dikombinasikan dengan ruang luar untuk membentuk suatu massa baru. Massa-massa ini diletakkan secara tidak beraturan tetapi masih mengikuti sumbu bangunan, sehingga tercipta ruang-ruang terbuka yang berfungsi sebagai ruang-ruang terbuka yang berfungsi sebagai ruang-ruang transisi dan penerima. Maka terbentuklah suatu integrasi antara ruang luar dan ruang dalam. • Selasar-selasar yang ada pada bangunan ini berfungsi untuk mengalirkan pergerakan dari dalam bangunan ke luar bangunan, pergerakan di sekeliling bangunan dan pergerakan antar bangunan di dalam kompleks. • Pengolahan ruang luar menggunakan material, tekstur dan warna yang berbeda merupakan usaha untuk membatasi ruang luar yang lepas menjadi ruang luar yang berskala manusia.

BAB IV ANALISA