BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Halado, salah satu desa yang berada di Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera
Utara, Indonesia. Desa Halado mempunyai luas wilayah sekitar 210 hektar dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tangga 2 Kabupaten Asahan.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Asahan
c. Sebelah Barat berbatasan dengan deretan hutan perbukitan Desa Halado.
d. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bulusoma
Desa ini terdiri dari tiga dusun dengan 76 Kepala Keluarga. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Desa Halado adalah 305 jiwa.
Mata pencaharian pokok penduduk desa ini adalah bertani dan hasil pertanian yang utama dari desa ini adalah karet dan padi.
Kondisi alam sekitar Desa Halado yang sangat strategis sangat mendukung didirikannya Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA di Kecamatan Pintu Pohan.
Dimana, selain daerah ini merupakan salah satu desa yang dilewati aliran Sungai Asahan, disekitar daerah ini juga terdapat beberapa air terjun dan bendungan air.
Sumber daya inilah yang digunakan oleh PLTA tersebut. PLTA ini adalah hak milik PT.Indonesia Asahan Aluminium PT.INALUM. Hal inilah yang
menyebabkan sepanjang Desa Halado terdapat rangkaian transmisi listrik atau lazimnya disebut Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi SUTET yang memiliki
tegangan 275 kV. SUTET ini menyalurkan tenaga listrik dari PLTA PT.INALUM di Kecamatan Pintu Pohan ke tempat peleburan aluminium PT.INALUM di
Asahan. Jadi, Desa Halado merupakan salah satu desa yang dilewati transmisi SUTET dari PLTA tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Deskripsi Karakteristik Responden Kelompok Umur Responden
Pada penelitian ini umur responden merupakan salah satu karakteristik yang ditampilkan distribusinya. Di bawah ini terdapat tabel yang menggambarkan
distribusi responden berdasarkan kelompok umur di Desa Halado.
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di Desa HaladoTahun 2010
No Kelompok umur
Frekuensi orang Persentase
1. 20 tahun
3 3
2. 20 – 44 tahun
74 74
3. 45 – 64 tahun
20 20
4. 64 tahun
3 3
Total 100
100 Berdasarkan tabel 5.1 di atas diketahui bahwa umur responden yang paling
banyak adalah 20-44 tahun yaitu sebanyak 74 , sedangkan yang paling sedikit adalah umur 20 tahun dan 64 tahun, masing-masing sebanyak 3.
Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan juga merupakan karakteristik yang digambarkan peneliti. Hal ini terkait dengan tingkat pengetahuan responden yang didapat
selama proses pendidikannya. Di bawah ini terdapat tabel distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan.
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa HaladoTahun 2010
No Tingkat Pendidikan
Frekuensi orang Persentase
1. Tidak Sekolah
1 1
2. SD
21 21
3. SMP
11 11
4. SMA
60 60
5. Perguruan Tinggi
7 7
Total 100
100 Berdasarkan tabel 5.2 di atas diketahui bahwa pendidikan responden yang
paling banyak adalah tamat SMA yaitu sebanyak 60 orang 60, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
pendidikan responden yang paling sedikit adalah tidak sekolah sebanyak 1 orang 1.
Pekerjaan
Jenis pekerjaan adalah hal yang penting untuk menilai pengetahuan responden. Jenis pekerjaan dapat menggambarkan bagaimana responden
mendapat pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan kerjannya. Di bawah ini dapat dilihat distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan.
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Desa Halado Tahun 2010
No Pekerjaan Frekuensi orang
Persentase
1. Tidak Bekerja
8 8
2. Petani
50 50
3. Wiraswasta
30 30
4. Pegawai Swasta
5 5
5. PNS
7 7
Total 100
100 Berdasarkan tabel 5.3 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden
yakni sebanyak 50 orang 50 bekerja sebagai petani, dan hanya 5 orang 5 yang bekerja sebagai pegawai swasta.
Hasil Analisa Data Pengetahuan Masyarakat tentang Pengaruh SUTET terhadap
Kesehatan
Hasil uji tingkat pengetahuan responden tentang pengaruh SUTET terhadap kesehatan di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan Meranti dapat di lihat
pada tabel distribusi frekuensi di bawah.
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Masyarakat tentang Pengaruh SUTET terhadap Kesehatan di Desa Halado Tahun 2010
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi orang
Persentase
1. Baik
35 35
2. Sedang
51 51
3. Kurang
14 14
Total 100
100
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden tentang pengaruh SUTET terhadap kesehatan paling banyak berada pada kategori
sedang sebanyak 51 orang 51, diikuti dengan kategori baik sebanyak 35 orang 35, kemudian kategori kurang sebanyak 14 orang 14.
Data lengkap distribusi frekuensi jawaban dari setiap pertanyaan mengenai pengetahuan yang ditanyakan oleh responden dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5. Distribusi Jawaban Responden di Desa Halado Tahun 2010
No
Pertanyaan Jawaban Responden
Benar Salah
N N
1. Pengertian SUTET
73 73
27 27
2. Besar tegangan SUTET
54 54
46 46
3. Kegunaan SUTET
62 62
38 38
4. Tempat layak didirikannya SUTET
90 90
10 10
5. Aspek yang dinilai karena keberadaan 69
69 31
31 SUTET
6. Salah satu gangguan kesehatan yang
43 43
57 57
disebabkan oleh radiasi SUTET 7.
Gejala atau tanda yang sering dialami 65 65
35 35
orang yang tinggal di sekitar SUTET 8.
Masalah yang terjadi oleh karena 67
67 33
33 pengaruh radiasi SUTET
9. Bahan atap rumah atau tempat tinggal 65
65 35
35 yang berada di sekitar SUTET
10. Salah satu upaya untuk mengurangi
54 54
46 46
pengaruh radiasi SUTET Total
100 100
100 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan benar oleh responden adalah pertanyaan nomor 4 dengan
persentase sebesar 90. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan salah oleh responden adalah pertanyaan nomor 6 dengan persentase
sebesar 57 . Data lengkap distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang
pengaruh SUTET terhadap kesehatan berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada tabel 5.6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan berdasarkan Kelompok Umur
No
Kelompok umur
Tingkat Pengetahuan Baik
Sedang Kurang
Total N
N N
N 1. 20
3 100
3 100
2. 21-44
31 41,9
39 52,7
4 5,4
74 100
3. 45-64
1 5
12 60
7 35
20 100
4. 64 3
100 3
100 Total
35 35
51 51
14 14
100 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui pengetahuan responden yang paling baik dilihat dari karakteristik umur adalah kelompok umur 20 tahun, yaitu
sebesar 100. Sedangkan pengetahuan responden yang paling kurang adalah kelompok umur 64 tahun, yaitu sebesar 100.
Data lengkap distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang pengaruh SUTET terhadap kesehatan berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat
pada tabel 5.7.
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan berdasarkan Tingkat Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pengetahuan Baik
Sedang Kurang
Total N
N N
N
1. Tidak Sekolah
1 100
1 100
2. SD
1 4,8
10 47,6
10 47,6
21 100
3. SMP
10 90,9
1 9,1
11 100
4. SMA 28
46,7 30
50 2
3,3 60
100 5. Perguruan
6 85,7
1 14,3
7 100
Tingggi Total
35 35
51 35
14 14
100 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui pengetahuan responden yang paling baik dilihat dari karakteristik tingkat pendidikan adalah responden tamatan
perguruan tinggi, yaitu sebesar 85,7. Sedangkan pengetahuan responden yang paling kurang adalah responden yang tidak bersekolah, yaitu sebesar 100.
Universitas Sumatera Utara
Data lengkap distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang pengaruh SUTET terhadap kesehatan berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat
pada tabel 5.8.
Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan berdasarkan Jenis Pekerjaan
No
Pekerjaan Tingkat Pengetahuan
Baik Sedang
Kurang Total
N N
N N
1. Tidak bekerja 4
50 3
37,5 1
12,5 8
100 2.
Petani 10
20 28
56 12
24 50
100 3.
Wiraswasta 12
40 17
56,7 1
3,3 30
100 4. Peg.Swasta
5 100
5 100
5. PNS
4 57,1
3 42,9
7 100
Total 35
35 51
35 14
14 100
100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui pengetahuan responden yang
paling baik dilihat dari karakteristik jenis pekerjaan adalah responden yang bekerja sebagai pegawai swasta, yaitu sebesar 100. Sedangkan pengetahuan
responden yang paling kurang adalah responden yang bekerja sebagai petani, yaitu sebesar 24.
Pembahasan Karakteristik Responden
Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor umur, tingkat pendidikan, penghasilan dan sumber informasi yang digunakannya Notoatmodjo,
2003. Faktor-faktor tersebut merupakan karekteristik umum yang dimiliki masyarakat. Karakteristik masyarakat yang dinilai dalam penelitian ini terdiri dari
karakteristik umur, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Berdasarkan karakteristik kelompok umur pada tabel 5.1, dapat diketaui
bahwa kelompok umur responden terbanyak adalah umur 20-44 tahun. Sedangkan berdasarkan tabel 5.6 tingkat pengetahuan yang paling baik adalah kelompok
umur 20 tahun yaitu semua kelompok umur 20 tahun memiliki pengetahuan baik. Dari analisis peneliti, kelompok umur ini masih memiliki ketertarikan yang
tinggi untuk mencari informasi dalam memperluas wawasannya. Disamping hal
Universitas Sumatera Utara
tersebut kelompok umur tersebut sedang menjalani pendidikan sekolah, sehingga pengetahuan tentang SUTET ini pun dapat diperoleh dari pendidikan di sekolah.
Jadi, pada penelitian ini, hal tersebut tidak sesuai dengan pernyataan Hadi, et all 2008 yang menyebutkan bahwa pertambahan usia seseorang akan berhubungan
dengan perkembangan kognitif, penalaran moral, perkembangan psiko seksual dan perkembangan sosial yang artinya semakin dewasa, seharusnya pengetahuan
dan pengalaman semakin bertambah. Berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan pada tabel 5.2 diketahui
tingkat pendidikan responden terbanyak adalah tamatan SMA yaitu sebanyak 60, sedangkan yang paling sedikit adalah tidak bersekolah yaitu hanya 1.
Sedangkan menurut tabel 5.7 responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang paling baik adalah yang berpendidikan terakhir Perguruan Tinggi yaitu sebanyak
85,7. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Dari asumsi peneliti, semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, maka semakin baik tingkat pengetahuannya. Berdasarkan karakteristik jenis pekerjaan pada tabel 5.3 diketahui jenis
pekerjaan responden yang paling banyak adalah petani yaitu 50 dari seluruh responden. Selain petani, responden juga ada yang bekerja sebagai wiraswasta,
Pegawai Negeri Sipil PNS dan yang paling sedikit adalah pegawai swasta. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan responden bervariasi. Namun, ada juga
responden yang tidak memiliki pekerjaan. Sedangkan berdasarkan tabel 5.8 responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang paling baik adalah responden
yang yang bekerja sebagai pegawai swasta. Dimana semua atau 100 responden pegawai swasta dalam kategori pengetahuan baik. Dari hasil analisis peneliti, hal
ini dipengaruhi oleh instansi atau tempat bekerja responden pegawai swasta yang juga sebagai perusahaan yang menangani penyaluran atau transmisi listrik.
Pada penelitian, mungkin dapat terjadi bias pada tingkat pengetahuan responden berdasarkan karakteristik umur, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
Hal ini dapat dikarenakan jumlah responden pada tiap kategori tidak sama banyaknya.
Universitas Sumatera Utara
Tingkat Pengetahuan Responden
Menurut Notoadmodjo 2003 untuk mengukur seseorang tahu tentang sesuatu, dapat menyebutkan dan menyatakan mengenai hal tersebut sedangkan
tingkat memahami adalah kemampuan mengingat dan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan dengan benar. Dalam
hal ini pengetahuan mengenai SUTET meliputi gambaran umum SUTET, gangguan kesehatan yang ditimbulkan SUTET dan upaya pencegahan untuk
mengurangi radiasi SUTET. Hal ini mencakup 10 pertanyaan yang akan ditanyakan melalui kuesioner sebagai alat ukur yang dipakai peneliti untuk
mengetahui tingkat pengetahuan responden. Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui responden yang mengetahui
pengertian SUTET pertanyaan 1 sebanyak 73, besar tegangan SUTET pertanyaan 2 sebanyak 54, kegunaan SUTET pertanyaan 3 sebanyak 62,
tempat layak didirikannya SUTET pertanyaan 4 sebanyak 90, aspek yang dinilai karena keberadaan SUTET pertanyaan 5 sebanyak 69, salah satu
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh radiasi SUTET pertanyaan 6 sebanyak 43, gejala atau tanda yang sering dialami orang yang tinggal di
sekitar SUTET pertanyaan 7 sebanyak 65, masalah yang terjadi oleh karena pengaruh radiasi SUTET pertanyaan 8 sebanyak 67, bahan atap rumah atau
tempat tinggal yang berada di sekitar SUTET pertanyaan 9 sebanyak 65, dan upaya untuk mengurangi pengaruh radiasi SUTET pertanyaan 10 sebanyak 54.
Dari 10 pertanyaan tersebut, kebanyakan responden yang menjawab benar adalah pertanyaan 4, kemudian diikuti dengan pertanyaan 1. Sedangkan
pertanyaan-pertanyaan lainnya, masih banyak responden yang menjawab salah. Hal ini menunjukkkan bahwa pengetahuan masyarakan belum baik.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada responden- responden dalam penelitian ini, diketahui bahwa masyarakat Desa Halado sudah
terpapar dengan informasi-informasi mengenai SUTET. Sebagian masyarakat mengetahui keberadaan SUTET disekitar mereka dapat menimbulkan dampak
buruk. Namun, secara khusus masih banyak responden atau masyarakat tidak mengetahui dampak atau penyakit apa saja yang dapat ditimbulkan oleh radiasi
Universitas Sumatera Utara
SUTET. Sementara seperti yang telah dikemukan pada bab sebelumnya, banyak masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh radiasi SUTET seperti gangguan sistem
darah, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem kardiovaskular, perubahan metabolisme hormon melatonin, gangguan irama sirkadian, dan hipersensitivitas
Anies, 2006. Selain itu, dari hasil pengamatan peneliti juga, masyarakat Desa Halado tidak begitu khawatir akan keberadaan SUTET yang melintasi pemukiman
mereka. Namun disisi lain, kondisi lingkungan Desa Halado yang masih ditumbuhi banyak pohon-pohon, secara tidak langsung menjadi salah satu upaya
pencegahan untuk mengurangi pajanan radiasi SUTET. Hal ini berbeda dengan penelitian Anies pada bulan September 2004 yang dilakukan di enam kabupaten
di Jawa Barat, Kabupaten Bandung, Sumedang, Bogor, Cianjur, Majalengka, dan Cirebon. Pada penelitian tersebut masyarakat memiliki pengetahuan cukup baik
tentang pengaruh SUTET terhadap kesehatan. Bahkan, masyarakat yang bertempat tinggal di bawah SUTET di enam kabupaten tersebut melakukan
berbagai bentuk aksi protes akan keberadaan SUTET yang melintasi pemukiman untuk meminta ganti rugi bagi lahan dan rumah yang dilintasi SUTET dengan
alasan utama kekhawatiran akan mengganggu kesehatan. Jadi, pada penelitian ini didapatkan bahwa sebagian responden telah
mengetahui gambaran umum dari SUTET. Akan tetapi, pengetahuan responden tentang gangguan radiasi SUTET terhadap kesehatan dan upaya pencegahan yang
dapat dilakukan untuk mengurangi paparan radiasi tersebut masih kurang baik. Hal ini sesuai dengan hasil analisis data pada tabel 5.4, yang menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengaruh Saluran Udara Tegangan Ektra Tinggi SUTET terhadap kesehatan di Desa Halado paling banyak berada dalam
kategori sedang sebesar 51, diikuti dengan kategori baik sebesar 35, kemudian kategori kurang sebesar 14.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN