BAB 1 PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Televisi sebagai media massa yang muncul belakangan dibanding dengan media cetak dan radio, ternyata memberikan nilai yang sangat spektakuler dalam sisi-sisi
pergaulan hidup manusia saat ini. Kemampuan televisi dalam menarik perhatian massa menunjukkan bahwa media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan
sosiologis. Daya tarik televise sedemikian besar, sehingga pola-pola kehidupan rutinitas
manusia sebelum muncul televisi, berubah total sama sekali. Media televisi telah menjadi panutan baru new religion bagi kehidupan manusia. Pada akhirnya, media
televisi menjadi alat atau sarana untuk mencapai tujuan hidup manusia, baik untuk kepentingan politik maupun ekonomi, bahkan merubah ideologi serta tatanan nilai
budaya manusia yang sudah ada sejak lama. Pada dasarnya, televisi memiliki fungsi sebagai sarana informasi, edukasi, dan
hiburan Effendy, 2004: 24. Namun pada kenyataaannya, kita dapat melihat bahwa dalam setiap program atau tayangan televisi, unsur hiburanlah yang lebih diutamakan.
Setiap individu memiliki perilaku tertentu dalam menggunakan media massa. Perilaku menonton televisi adalah suatu tindakan menonton televisi karena adanya
dorongan dalam diri untuk menonton televisi. Dorongan ini dapat dikatakan sebagai motif atau motivasi seseorang dalam pemuasan kebutuhannya atau konsekuensi lain
yang tidak diinginkan sebagai dampak dari perbandingan antara harapan individu sebelum menonton televisi dengan apa yang sesungguhnya diperoleh individu tersebut
setelah menonton televisi.
Universitas Sumatera Utara
Televisi menghadirkan berbagai bentuk program acara yang dikemas sedemikian rupa sehingga menarik perhatian penonton. Seperti news reality, talkshow, reality show,
infotainment dan berbagai program lainnya yang semuanya itu dapat menarik perhatian pemirsa sesuai dengan berkembangnya motivasi individu untuk memilih program acara
mana yang dapat memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Sekarang ini telah terdapat 10 stasiun televisi swasta, seperti RCTI, TPI, Trans
TV, INDOSIAR, Metro TV, SCTV, Global TV, Trans 7, ANTV, TvOne ditambah beberapa media lokal seperti TVRI Medan, Deli TV dan DAAI TV. TVRI Medan
adalah stasiun televisi regional Indonesia milik TVRI yang mengudara di kawasan Sumatera Utara. Didirikan pada 28 Agustus 1970, stasiun televisi ini pernah berhenti
siaran pada tahun 2003 akibat kekurangan dana, namun siaran kemudian berhasil kembali dilanjutkan.
Televisi swasta kini berlomba-lomba menghadirkan tayangan informasi maupun hiburan yang menarik, cepat dan fenomenal. Ke sepuluh televisi swasta ini
menunjukkan bagaimana tingkat kemajuan masyarakat dalam memilih stasiun televisi mana yang menyajikan program acara yang sesuai dengan kebutuhan. Sehingga stasiun-
stasiun televisi tersebut saling bersaing untuk menghadirkan dan menyuguhkan program-program acara yang dekat dengan realita kehidupan.
Adanya beberapa program acara yang menayangkan berbagai realita kehidupan, misalnya acara-acara talkshow yang banyak diminati oleh masyarakat seperti “Bukan
Empat Mata” Trans 7, “Kick Andy” Metro TV, “Online” Trans TV dan “Satu Jam Lebih Dekat” di TvOne
Talkshow tidak bisa dipungkiri dalam perkembangannya memang disuguhkan sangat spesial untuk penggemarnya, salah satunya adalah program talkshow “Satu Jam
Lebih Dekat” di TvOne. Dimulai dengan tayangan perdana pada tanggal 23 April 2009,
Universitas Sumatera Utara
yang disiarkan langsung setiap Kamis pukul 19.30 WIB. Program talkshow ini berdurasi 60 menit. Acara talkshow ringan ini membuat kita berdecak kagum karena
mampu menguraikan perjalanan hidup seseorang hingga ia berhasil. Acara ini dipandu pertama kali oleh Indy Rahmawati kemudian digantikan oleh Ira Kusno pada tanggal 02
Juni 2010 hingga saat ini. Topik dari acara talkshow “Satu Jam Lebih Dekat” ini tidak bersifat monoton dan
terpusat pada satu masalah saja, tetapi tayangan ini juga mengulas berbagai topik atau kasus dari sudut pandang yang berbeda. Informasi atau fenomena yang diangkat dalam
talkshow ini biasanya menarik minat masyarakat untuk menontonnya. Acara “Satu Jam Lebih Dekat” merupakan suatu acara yang bermutu yang
diharapkan dapat berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan pemirsanya, khususnya para mahasiswa yang selalu ingin menambah peningkatan pengetahuannya
melalui acara-acara yang berbobot. Mahasiswa adalah kalangan intelektual yang penuh bakat dan potensi yang sedang belajar di perguruan tinggi, mahasiswa tidak hanya
mempunyai status, tetapi ia juga berjuang keras untuk menyelesaikan studinya Bertens, 2005: 11.
Susantoro 2003 mengatakan mahasiswa adalah kalangan muda yang berumur antara 19-28 tahun, yang memang dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari
tahap remaja ke tahap dewasa. Bahkan dalam kenyataan, banyak mahasiswa yang berumur kurang dari 19 tahun. Susantoro menyatakan bahwa sosok mahasiswa juga
kental dengan nuansa kedinamisan dan sikap keilmuwan yang dalam melihat sesuatu berdasarkan kenyataan objektif, sistematis dan rasional Bertens, 2005: 13.
Mahasiswa merupakan khalayak yang membutuhkan segala informasi yang ada di sekelilingnya. Mahasiswa akan mencari sumber informasi yang dapat menambah
peningkatan pengetahuan dan pengetahuannya. Acara “Satu Jam Lebih Dekat”
Universitas Sumatera Utara
merupakan acara yang menggugah, bermanfaat dan dapat dijadikan alternatif untuk menambah peningkatan pengetahuan mereka. Didasari atas pemikiran tersebut, maka
penulis tertarik untuk meneliti pengaruh talkshow “Satu Jam Lebih Dekat” di TvOne terhadap peningkatan pengetahuan mahasiswa FISIP USU terhadap public figure di
Indonesia.
I.2 Perumusan Masalah