Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi Massa

3. Komunikator cenderung berada dalam sebuah organisasi yang kompleks yang membutuhkan biaya yang besar.

II.2.1 Fungsi Komunikasi Massa

Wilbur Schramm menyatakan, komunikasi massa berfungsi sebagai decoder, interprenuer dan encoder. Komunikasi massa men-decode lingkungan sekitar untuk kita, mengawasi kemungkinan timbulnya bahaya, mengawasi terjadinya persetujuan dan juga efek–efek dari hiburan. Pendapat Schramm pada dasarnya tidak berbeda dengan pendapat Harold D. Lasswell yang menyebutkan fungsi-fungsi komunikasi massa sebagai berikut: 1. Surveillance of the Environment Fungsinya sebagai pengamatan lingkungan, yang oleh Schramm disebut sebagai decoder yang menjalankan fungsi the watcher. 2. Correlation of the Parts of Society Responding to the Environment Fungsinya menghubungkan bagian–bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungan. Schram menamakan fungsi ini sebagai interpreter yang melakukan fungsi The Forum. 3. Transmission of the Social Heritage from One Generation to the Next Fungsinya penerusan atau pewarisan sosial dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Schramm menamakan fungsi ini sebagai encoder yang menjalankan fungsi the teacher. Lasswell tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai fungsi–fungsi yang ia kemukakan itu, sehingga terbuka kesempatan terhadap berbagai spekulasi dan penafsiran. Seorang ahli sosiologi, Charles R. Wright menambahkan fungsi keempat yaitu entertainment dan ia memberikan penjelasan keempat fungsi itu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Surveilance Menunjukkan pada fungsi pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian–kejadian dalam lingkungan, baik di luar maupun di dalam masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan apa yang disebut handling of news. 2. Correlation Meliputi fungsi interpretasi pesan yang menyangkut lingkungan dan tingkah laku tertentu dalam mereaksi kejadian–kejadian. Untuk sebagian fungsi ini diidentifikasikan sebagai fungsi editorial dan propaganda. 3. Transmission Menunjukkan pada fungsi mengkomunikasikan informasi, nilai–nilai dan norma sosial budaya dari satu generasi ke generasi yang lain atau dari anggota suatu masyarakat kepada pendatang baru. Fungsi ini diidentifikasikan sebagai fungsi pendidikan. 4. Entertainment Menunjukan pada kegiatan komunikatif yang dimasukkan untuk memberikan hiburan tanpa mengharapkan efek–efek tertentu.

II.3 Media Massa

Dokumen yang terkait

Tayangan Bang One Show dan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa (Studi korelasional tentang pengaruh tayangan Bang One Show di TVOne dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa Fakultas Hukum USU).

1 31 124

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Tayangan Rossy Di Global TV Dan Peningkatan Pengetahuan (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Rossy di Global TV terhadap Peningkatan Pengatahuan Mahasiswa FISIP USU tentang Tokoh-Tokoh di Indonesia)

0 48 132

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Tabloid Bola dan Peningkatan Pengetahuan Sepak Bola (Studi Korelasional Tentang Motivasi Konsumsi Tabloid BOLA dan Peningkatan Pengetahuan Sepak Bola di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

0 43 121

Kesantunan Tindak Tutur Direktif dalam Talk Show Satu Jam Lebih Dekat di TV One.

1 1 30

Peran Reporter dalam Program Satu Jam Lebih Dekat di Pt. Lativi Media Karya (Tvone) COVER

0 1 14

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM TALK SHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TV ONE

0 0 14

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM PERCAKAPAN PADA ACARA TALKSHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI STASIUN TELEVISI TVONE EPISODE MARET 2015 - repository perpustakaan

0 0 14

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM PERCAKAPAN PADA ACARA TALKSHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI STASIUN TELEVISI TVONE EPISODE MARET 2015 - repository perpustakaan

0 0 14