Public Figure LANDASAN TEORITIS

mengenal dekat narasumber sebagai pribadi. Bukan sebagai tokoh yang terkemas sebagai atlet, artis, ulama, politisi atau yang lainnya. Dengan begitu, penuturan yang jernih tentang jalan hidup yang kadang mengejutkan, memprihatinkan, juga mengharukan akan mengalir secara wajar. Kejujuran itulah kemudian yang akan membuat kita ikhlas mengambil hikmah daripadanya. Tokoh akan selalu memberikan dampak psikologis bagi pemirsa. Dia dapat menginspirasi, menularkan kebajikan, menggerakkan dan memotivasi. Tujuan yang ingin dicapai oleh talkshow “Satu Jam Lebih Dekat” di TvOne adalah bahwa program ini bisa memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk maju melalui potret keberhasilan yang dicapai tokoh-tokoh yang diangkat. Bahwa selalu ada perjuangan dalam mencapai cita-cita. Bahwa ada yang dikorbankan untuk mencapai puncak kejayaan. Bahwa kita mau belajar untuk melihat hal lain, yang tersirat dari kemasan- kemasan berita yang konvensional. Yang terpenting, agar bangsa ini dapat meraih pelajaran berharga dari semua riwayat tokoh-tokohnya. Narasumber yang pernah dihadirkan pada tayangan ini antara lain tokoh-tokoh politik seperti Gus Dur, Amien Rais, Zulkarnaen Malarangeng, BJ Habibie dan ada juga beberapa narasumber yang berasal dari kalangan artis, misalnya Dewi Yull, Deddy Mizwar dan sebagainya.

II.9 Public Figure

Public figure telah menjadi sebuah media atau tepatnya objek di berbagai bidang khususnya industri hiburan. Mulai dari jurnalisme sampai humas memanfaatkan sosok selebritis sebagai salah satu pelakon di dalamnya. Lahirnya pers infotainment karena sisi kehidupan seorang selebritis yang dinilai layak untuk dikonsumsi masyarakat, padahal kehidupan mereka tidaklah jauh berbeda dengan kehidupan orang biasa. Universitas Sumatera Utara Menurut Praktiko, ada 3 kriteria penilaian seorang public figure, yaitu: 1. Credibility yaitu kepercayaan atau rasa percaya yang diberikan atau ditonjolkan oleh seorang public figure kepada masyarakat. Ini bisa berupa kata-kata yang berisi janji atau sumpah atau hal lain yang sejenis. Ini biasanya terdapat pada figure pemimpin atau tokoh masyarakat yang menjadi teladan. 2. Power yaitu kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki dan menonjol dari seorang figure. Hal ini merupakan sesuatu yang dihormati atau dipandang oleh masyarakat. Ini biasanya dimiliki oleh pemimpin atau politisi ataupun tokoh masyarakat yang telah menjadi teladan yang dikenal oleh masyarakat luas dan dalam waktu yang lama. 3. Attractiveness yaitu daya tarik yang dimiliki figure tertentu. Ini biasanya dimiliki oleh kalangan artis atau selebritis, dipandang dari segi fisik ataupun kharisma yang dimiliki figure tersebut. Dalam hal fisik dilihat dari penampilan, ketampanan, karakter dan hal lainnya yang melekat pada public figure tersebut Praktiko, 1982: 25 Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variabel lain Rakhmat, 2004: 27. Dalam hal ini adalah tayangan talkshow “Satu Jam Lebih Dekat” di TvOne dan Peningkatan pengetahuan Mahasiswa FISIP USU terhadap public figure di Indonesia. Metode ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan di antara variabel-variabel tersebut. III.2 Deskripsi Lokasi Penelitian III.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FISIP Universitas Sumatera Utara USU, Jalan Dr.A Sofyan No.1 Medan, Sumatera Utara. III.2.2 Universitas Sumatera Utara a. Sejarah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara USU adalah sebuah universitas negeri yang terletak di Kota Medan, Indonesia. Universitas Sumatera Utara adalah salah satu universitas terbaik di pulau Sumatera dan merupakan universitas negeri tertua di luar Jawa. USU juga adalah universitas pertama di pulau Sumatera yang mempunyai Fakultas Kedokteran. USU didirikan sebagai Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Fakultas pertama adalah Fakultas Kedokteran yang didirikan pada 20 Agustus Universitas Sumatera Utara 1952, yang kini diperingati sebagai Hari Jadi USU. Presiden Indonesia, Soekarno kemudian meresmikan USU sebagai universitas negeri ketujuh di Indonesia pada tanggal 20 November 1957. Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara dengan susunan sebagai berikut: • Abdul Hakim sebagai Ketua • Dr. T. Mansoer sebagai Wakil Ketua • Dr. Soemarsono sebagai Sekretaris sekaligus Bendahara • Ir. R. S. Danunagoro, Dr. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan dan Soetan Pane Paruhum Anggota. Sebenarnya keinginan untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah mulai sejak sebelum Perang Dunia II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini. Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Selain dewan pimpinan yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari: Dewan Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas dan Dewan Fakultas. Universitas Sumatera Utara Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan 27 orang mahasiswa di antaranya 2 orang wanita. Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat 1954, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 1956 dan Fakultas Pertanian 1956. Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi Universitas Negeri yang ketujuh di Indonesia. Tanggal peresmian ini kemudian ditetapkan sebagai Dies Natalis USU yang diperingati setiap tahun hingga tahun 2001. Kemudian atas usul beberapa anggota Senat Universitas, hari jadi USU ditinjau kembali. Senat Universitas memutuskan bahwa hari jadi USU adalah pada tanggal 20 Agustus 1952 yaitu pada saat perkuliahan pertama dimulai di lingkungan USU. Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaraja Banda Aceh yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. Kemudian di kota yang sama didirikan Fakultas Kedokteran dan Peternakan 1960. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh. Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi 1961, Fakultas Sastra 1965, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1965, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 1980, Sekolah Pascasarjana 1992, Fakultas Kesehatan Masyarakat 1993 dan Fakultas Farmasi 2007. Saat ini, USU mengelola lebih dari 100 program studi yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan tinggi, yang tercakup dalam sepuluh fakultas dan satu program pascasarjana. Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Universitas Sumatera Utara Banda Aceh dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, IKIP Negeri Medan yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan Dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Politeknik Negeri Medan dari Politeknik USU. Pada tahun 2003, USU berubah status dari Perguruan Tinggi Negeri PTN menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara BHMN. Perubahan status USU dari PTN menjadi BHMN merupakan yang kelima di Indonesia. Sebelumnya telah merubah status Universitas Indonesia UI, Universitas Gajah Mada UGM, Institut Teknologi Bandung ITB dan Institut Pertanian Bogor IPB, pada tahun 2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI 2004 dan UNAIR 2006. http:www.usu.ac.id.

b. Profil Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tayangan Bang One Show dan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa (Studi korelasional tentang pengaruh tayangan Bang One Show di TVOne dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa Fakultas Hukum USU).

1 31 124

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Tayangan Rossy Di Global TV Dan Peningkatan Pengetahuan (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Rossy di Global TV terhadap Peningkatan Pengatahuan Mahasiswa FISIP USU tentang Tokoh-Tokoh di Indonesia)

0 48 132

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Tabloid Bola dan Peningkatan Pengetahuan Sepak Bola (Studi Korelasional Tentang Motivasi Konsumsi Tabloid BOLA dan Peningkatan Pengetahuan Sepak Bola di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

0 43 121

Kesantunan Tindak Tutur Direktif dalam Talk Show Satu Jam Lebih Dekat di TV One.

1 1 30

Peran Reporter dalam Program Satu Jam Lebih Dekat di Pt. Lativi Media Karya (Tvone) COVER

0 1 14

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM TALK SHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TV ONE

0 0 14

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM PERCAKAPAN PADA ACARA TALKSHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI STASIUN TELEVISI TVONE EPISODE MARET 2015 - repository perpustakaan

0 0 14

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM PERCAKAPAN PADA ACARA TALKSHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI STASIUN TELEVISI TVONE EPISODE MARET 2015 - repository perpustakaan

0 0 14