Teknik Pengawetan Makanan Manfaat Pengawetan Makanan

2.4.2. Teknik Pengawetan Makanan

Secara garis besar teknik pengawetan dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu pengawetan secara alami, pengawetan secara biologis, dan pengawetan secara kimia Pratiwi, 2008. 1. Pengawetan Secara Alami Proses pengawetan secara alami meliputi proses pemanasan dan pendinginan. Teknik liofilisasi atau teknik pengeringan beku yang diperkenalkan oleh Perlman dan Kikuchi 1977 dan Heckly1978 merupakan teknik preservasi pengawetan yang sangat terkenal dan biasa digunakan untuk mikroorganisme dengan kisaran yang luas. 2. Pengawetan Secara Biologis Proses pengawetan secara biologis dapat dilakukan dengan fermentasi peragian, yaitu proses perubahan karbohidrat menjadi alkohol. Zat-zat yang bekerja pada proses ini adalah enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi. Lamanya proses peragian tergantung pada bahan yang akan diragikan. 3. Pengawetan Secara Kimia Pada proses pengawetan secara kimia, digunakan bahan-bahan kimia yang bersifat dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Sebagai contoh adalah penggunaan gula pasir, garam dapur, nitrat, nitrit, natrium benzoat, asam propionat, asam sitrat, garam sulfat, dan lain-lain. Proses pengasapan juga termasuk cara kimia, sebab bahan-bahan kimia dalam asap dimasukkan ke dalam bahan makanan yang akan diawetkan. Universitas Sumatera Utara

2.4.3. Manfaat Pengawetan Makanan

Menurut Chandra 2006, adapun manfaat yang dapat kita peroleh dalam upaya pengawetan makanan, antara lain: 1 Segi ekonomi Makanan yang diawetkan dapat dikonsumsi atau dijual ke tempat-tempat yang jauh kapan saja dan tanpa mengurangi kualitas makanan. Dengan begitu, kelebihan makanan di suatu daerah dapat diperluas pemasarannya, tanpa terikat oleh waktu. 2 Mempermudah transportasi Di Indonesia yang beriklim tropis, makanan mudah sekali membusuk. Dengan adanya pengawetan, makanan dapat dipertahankan atau diolah dengan cara lain sehingga dapat dibeli dengan mudah dan tidak berbahaya serta dapat menghemat biaya transpor. 3 Mudah dihidangkan Sebagian makanan yang telah diawetkan siap dihidangkan karena bagian yang tidak diperlukan telah dibuang. Dengan begitu, untuk pola kehidupan masyarakat yang telah maju, masalah kendala waktu dapat diatasi. 4 Bermanfaat dalam keadaan tertentu Misalnya dalam kejadian bencana alam, kelaparan, pengungsian, dan kondisi genting lainnya, bantuan makanan yang telah diawetkan dapat segera didatangkan dari daerah lain. Universitas Sumatera Utara 2.5. Pemanfaatan Chitosan dari Cangkang Udang Sebagai Pengawet Makanan 2.5.1. Produksi Udang Litopenaeus vannamei Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Namun, kekayaan keanekaragaman hayati yang kita miliki hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal Sugandhy, 2009. Saat ini budidaya dengan tambak telah berkembang dengan pesat karena udang merupakan komoditi ekspor yang dapat dihandalkan dalam meningkatkan ekspor non migas dan merupakan salah satu jenis biota laut yang bernilai ekonomis tinggi Kaban, dkk., 2006. Dalam perkembangannya, Indonesia memasukkan udang vannamei Litopenaeus vannamei sebagai salah satu jenis udang budidaya tambak, selain udang windu Penaeus monodon dan udang putihudang jrebung Penaeus merguiensis yang sudah terkenal lebih dahulu Amri, 2008. Udang windu saat ini tidak berkembang lagi karena terserang berbagai macam penyakit udang diantaranya yang ganas adalah white spot atau virus bintik putih. Petambak udang di Indonesia saat ini banyak memelihara udang putih Pennaeus vannamei Anonimous, 2009. Setelah melalui serangkaian penelitian dan kajian akhirnya melalui SK Menteri Kelautan dan Perikanan RI No.412001 pemerintah secara resmi melepas udang vannamei sebagai varietas unggul untuk dibudidayakan petambak di tanah air pada tanggal 12 Juli 2001 Amri, 2008. Universitas Sumatera Utara Berikut tata nama udang vannamei menurut ilmu taksonomi Haliman, 2008. Kingdom : Animalia Subkingdom : Metazoa Filum : Arthropoda Subfilum : Crustacea Kelas : Malacostraca Subkelas : Eumalacostraca Superordo : Eucarida Ordo : Decapoda Subordo : Dendrobrachiata Famili : Penaeidae Genus : Litopenaeus Spesies : Litopenaeus vannamei

2.5.2. Potensi Limbah Udang