Jenis-Jenis Angkutan Tinjauan Yuridis Keberadaan Kendaraan Bermotor (Mobil) Pribadi Berplat Hitam Sebagai Angkutan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Studi Pada Ditlantas Poldasu Dan Dishub Provinsi Sumater

B. Jenis-Jenis Angkutan

Pembagian jenis-jenis pengangkutan pada umumnnya didasarkan pada jenis alat angkut yang dipergunakan dan keadaan geografis yang menjadi wilayah tempat berlangsungnya kegiatan pengangkutan. B.1 Jenis-Jenis Pengangkutan Dalam pembagian jenis pengangkutan dapat dibedakan sebagai berikut : a. Pengangkutan darat terdiri dari : 15 a.1. Pengangkutan dengan kendaraan bermotor a.2. Pengangkutan dengan kereta api a.3. Pengangkutan dengan tenaga Hewan b. Pengangkutan di perairan yang terdiri dari : b.1. Pengangkutan di laut b.2. Pengangkutan di sungai dan danau b.3. Pengangkutan Penyeberangan c. Pengangkutan Udara Dalam pengangkutan juga terdapat unsur-unsur pokok transportasi, yaitu : a. Manusia, yang membutuhkan transportasi b. Barang, yang diperlukan manusia, c. Kendaraan sebagai prasarana transportasi, d. Jalan, sebagai pengelola transportasi e. Organisasi, sebagai pengelola transportasi. Lima unsur di atas saling terkait untuk terlaksananya transportasi, yaitu terjaminnya penumpang atau barang yang diangkut sampai ke tempat tujuan 15 Hasim Purba, Hukum Pengangkutan di Laut, Medan, Pustaka Bangsa Press, 2005, hal 9-10. dalam keadaan baik seperti pada awal diangkut.Dalam hal ini perlu diketahui terlebih dulu ciri penumpang dan barang, kondisi sarana dan kontruksi prasarana, serta pelaksanaan transportasi. B.2 Pengangkutan darat Definisi Transportasi darat atau pengangkutan darat tidak jauh berbeda dengan definisi pengangkutan pada sebelumnya hanya saja pengangkutan darat menggunakan alat pengangkutan melalui jalan darat,baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewansapi,kuda, atau Mesin. Transportasi darat dilihat berdasarkan faktor-faktor, yaitu jenis spesifikasi kendaraan,jarak, perjalanan, tujuan perjalanan, ketersediaan moda, ukuran kota dan kerapatan pemukiman serta sosial-ekonomi. Adapun Jenis-jenis dari Transportasi angkutan darat : 16 a. Angkutan Jalan raya b. Angkutan jalan rel atau kereta api a. Angkutan Jalan raya Angkutan jalan raya itu sendiri mempunyai jenis dan sarana yaitu : 1. Sepeda Motor Sepeda Motor adalah kendaraan bermotor beroda 2 dua, atau 3 tiga tanpa atap baik dengan tanpa kereta samping. 2. Mobil Penumpang Mobil Penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 delapan tempat duduk tidak termasuk tempat 16 http:edhaghoblag.blogspot.com201107pengertian-transportasi.html duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi. 3. Mobil Bus Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 delapan tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan, pengangkutan bagasi. 4. Mobil Barang Mobil Barang adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus. Angkutan darat selain mobil, bus ataupun sepeda motor yang lazim digunakan oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala kecil, rekreasi, ataupun sarana- sarana di perkampungan baik di Kota maupun di Desa. Diantaranya adalah : sepeda, becak, bajaj, bemo dan delman. b. Angkutan Rel Adapun jenis angkutan rel adalah : 1. Kereta api Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. kereta api sifatnya sebagai angkutan missal efektif, beberapa Negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam Kota, antar Kota, maupun Antar Negara.

C. Asas – Asas Dalam Pengangkutan

Dokumen yang terkait

KEBIJAKAN KRIMINAL DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

0 3 2

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP UNDANG-UNDANG NO 22 TAHUN 2009 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP UNDANG-UNDANG NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 3 11

BAB 1 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP UNDANG-UNDANG NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 3 10

PENUTUP TINJAUAN YURIDIS TERHADAP UNDANG-UNDANG NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 2 5

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU-LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN Implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu-Lintas Dan Angkutan Jalan (Studi Kasus Kecelakaan Lanjar Sriyanto Dalam Putusan Nomor 249/Pid.B/2009/Pn.Kray

0 2 13

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU-LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN Implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu-Lintas Dan Angkutan Jalan (Studi Kasus Kecelakaan Lanjar Sriyanto Dalam Putusan Nomor 249/Pid.B/2009/Pn.Kra

0 1 18

undang undang no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan

0 0 107

BAB II PENYELENGGARAAN JASA ANGKUTAN UMUM PADA PENGANGKUTAN DARAT A. Perjanjian Pengangkutan - Tinjauan Yuridis Keberadaan Kendaraan Bermotor (Mobil) Pribadi Berplat Hitam Sebagai Angkutan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Keberadaan Kendaraan Bermotor (Mobil) Pribadi Berplat Hitam Sebagai Angkutan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Studi Pada Ditlantas Poldasu Dan Dishub

0 0 14

Tinjauan Yuridis Keberadaan Kendaraan Bermotor (Mobil) Pribadi Berplat Hitam Sebagai Angkutan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Studi Pada Ditlantas Poldasu Dan Dishub Provinsi Sumatera Utara)

0 0 9