1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan
ketahanan ekonomi suatu negara. Di tambah lagi semenjak terjadi krisis ekonomi tahun 1997, kinerja pasar modal mengalami penurunan tajam bahkan
diantaranya mengalami kerugian dan krisis yang menimpa Amerika pada tahun 2008.
Krisis tersebut juga berimbas ke perekonomian Indonesia sebagaimana tercermin dari gejolak di pasar modal dan pasar uang. Ini karena, pasar modal
sangat sensitif terhadap peristiwa yang sedang terjadi. Peristiwa seperti krisis global tersebut dapat memotivasi investor untuk bereaksi apakah menjual atau
membeli saham, sehingga memicu terjadinya volatilitas harga saham. Volatilitas adalah pengukuran statistik untuk fluktuasi harga selama periode
tertentu Firmansyah, 2006. Tinggi rendahnya volatilitas harga saham ini dapat dipengaruhi oleh
faktor makro dan mikro. Faktor makro adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan, antara lain tingkat bunga
yang tinggi, inflasi, tingkat produktivitas nasional, politik, dan lain-lain yang memiliki dampak penting pada potensi keuntungan perusahaan. Faktor mikro
adalah faktor-faktor yang berdampak langsung pada perusahaan itu sendiri, seperti perubahan manajemen, harga, dan ketersediaan bahan baku,
2
produktivitas tenaga kerja dan faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuntungan perusahaan individual Schwert, 1989.
Sunariyah Hugida,2011 menjelaskan bahwasannya terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai harga suatu saham.
Pendekatan yang banyak digunakan diantaranya adalah pendekatan tradisional dan pendekatan portofolio modern. Untuk menganalisis surat berharga saham
dengan pendekatan tradisional digunakan dua analisis yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal merupakan suatu teknik analisis
yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun pasar
secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti harga saham, volume perdagangan saham, indeks harga
saham gabungan dan individu, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis. Pendekatan analisis fundamental didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap
saham memiliki nilai intrinsik yang diestimasikan oleh investor Ang, 1997. Kebijakan deviden merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan
pendanaan perusahaan. Semakin besar laba ditahan maka akan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran deviden. Investor juga
memperhatikan dividend payout ratio DPR perusahaan. Rasio pembayaran dividen dividend payout ratio menetukan jumlah laba yang dapat ditahan
dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Rasio pembayaran dividen dividend payout ratio adalah persentase dividen yang dibayarkan dan
3
dibagikan dengan
laba yang
tersedia untuk
pemegang saham
Jugiyanto,2000:252. Apabila dividend yield dari perusahaan yang efisien semakin tinggi
maka semakin besar kemungkinan saham itu dinilai tinggi. Hal ini akan membuat investor menanamkan dananya pada saham tersebut, sehingga
permintaan saham tersebut naik pada akhirnya menyebabkan harga saham akan naik juga.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya volatilitas harga saham yaitu volume perdagangan, inflasi, dividend yield dan dividend payout
ratio, namun dari beberapa faktor tersebut, sulit sekali menyimpulkan faktor mana yang berpengaruh paling dominan terhadap volatilitas harga saham.
Studi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas harga saham di Indonesia antara lain, Dritsaki 2003 dalam penelitiannya
menggunakan produksi industri, inflasi, dan suku bunga untuk diuji pengaruhnya terhadap volatilitas harga saham. Hasilnya menunjukkan secara
bersama-sama ketiga variabel tersebut menunjukkan pengaruh positif terhadap volatilitas harga saham. Diantara ketiga variabel tersebut inflasi merupakan
variabel makroekonomi yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap volatilitas harga saham. Hubungan positif antara inflasi dan volatilitas harga
saham tersebut disebabkan oleh adanya hubungan positif antara tingkat inflasi dan tingkat pertumbuhan uang.
Fajrihan 2010 menunjukkan bahwa variabel dalam dampak kebijakan dividen yang berpengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham adalah
4
dividen yield dan dividen payout ratio sedangkan volatilitas earning, firm size, DAR dan growth in asset tidak berpengaruh signifikan terhadap volatilitas
harga saham. Dengan meningkatnya kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang juga di iringi dengan semakin besarnya dividen yang dibagikan hal
ini akan menyebabkan harga saham akan meningkat. Hal ini dikarenakan banyak investor yang tertarik untuk membeli saham perusahaan yang memiliki
kemampuan yang tinggi dalam menghasilkan laba, sehingga demand akan saham tersebut meningkat.
Hugida 2011 Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas harga saham yang berpengaruh secara signifikan
terhadap volatilitas harga saham adalah volume perdagangan, inflasi dan nilai tukar sedangkan suku bunga SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap
volatilitas harga saham. Hubungan antara volume perdagangan dan volatilitas harga saham ini
terutama dipengaruhi oleh informasi, dimana informasi tersebut menyebabkan terjadinya hubungan positif antara volume dan volatilitas. Volume
perdagangan saham adalah banyaknya lembaran saham suatu emiten yang diperjualbelikan di pasar modal setiap hari dengan tingkat harga yang
disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui perantara perdagangan saham di pasar modal. Volume perdagangan saham merupakan
hal yang penting bagi seorang investor, karena bagi investor volume perdagangan saham menggambarkan kondisi efek yang diperjualbelikan di
pasar modal yang mampu berdampak pada harga saham. Dengan demikian
5
secara logis volume perdagangan saham akan berdampak positif terhadap harga saham.
Berdasarkan terdapatnya persamaan dan perbedaan antara penelitian- penelitian terdahulu tentang mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
volatilitas harga saham. Maka saya akan mencoba mengkaji dan meneliti kembali tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap volatilitas harga
saham. Lebih lanjut, penelitian ini akan menggunakan saham-saham yang aktif
sebagai sampel penelitian yaitu mengambil sampel dari perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 periode tahun 2008-2011. Alasan digunakannya
saham aktif yang masuk dalam perhitungan LQ45 adalah guna menghindari pengambilan sampel yang berpotensi mengikutsertakan saham tidak aktif
dalam analisis serta karena saham perusahaan yang masuk perhitungan indeks LQ45 merupakan saham-saham dengan kapitalisasi besar yang mencakup 75
kapitalisasi pasar sehingga dapat mewakili saham-saham yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia. Oleh kerana itu, skripsi ini akan saya beri judul “Analisis Pengaruh Volume Perdagangan, Inflasi,
Dividend Yield dan Dividend Payout Ratio terhadap Volatilitas Harga Saham Perusahaan yang
Terdaftar di LQ-45 ”.
6
B. Perumusan Masalah