67
B. Deskripsi Variabel Penelitian a. Volatilitas Harga Saham
Volatilitas adalah pengukuran statistik untuk fluktuasi harga selama periode tertentu Firmansyah, 2006.
Tabel 4.1 Volatilitas Harga Saham Perusahaan LQ 45 periode 2008-2011
Perusahaan 2008
2009 2010
2011
AALI 0,393
0,190 0,152
0,135 ANTM
0,338 0,238
0,164 0,141
ASII 0,326
0,218 0,151
0,146 BBCA
0,236 0,185
0,131 0,135
BBRI 0,309
0,197 0,149
0,158 BBNI
0,307 0,200
0,176 0,166
BDM N 0,315
0,225 0,168
0,151 BM RI
0,297 0,212
0,152 0,174
BUM I 0,429
0,416 0,246
0,204 GGRM
0,225 0,306
0,178 0,157
INDF 0,285
0,237 0,155
0,151 JSM R
0,244 0,145
0,151 0,119
KLBF 0,207
0,212 0,200
0,157 PGAS
0,307 0,157
0,120 0,155
TLKM 0,210
0,146 0,108
0,100 UNTR
0,377 0,221
0,153 0,182
UNVR 0,133
0,133 0,154
0,116
Sumber : Data diolah Dengan melihat table 4.1 diatas, maka dapat disimpulkan
perusahaan yang mempunyai tingkat harga saham yang stabil selama empat tahun adalah PT Kalbe Farma Tbk. Ini menandakan saham KLBF
bagus karena harga saham tidak berfluktuatif.
68
b. Volume Perdagangan
Volume perdagangan saham adalah banyaknya lembaran saham suatu emiten yang diperjualbelikan di pasar modal setiap hari dengan
tingkat harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham. Volume perdagangan ini seringkali dijadikan tolak ukur benchmark
untuk mempelajari informasi dan dampak dari berbagai kejadian.
Tabel 4.2 Volume Perdagangan Perusahaan LQ 45 periode 2008-2011
Perusahaan 2008
2009 2010
2011
AALI 2.864.583
1.618.300 1.534.450
1.083.492 ANTM
71.299.233 60.647.575
31.718.808 15.430.092
ASII 63.806.642
46.729.408 39.881.083
44.655.308 BBCA
23.196.300 15.678.700
12.202.700 13.727.717
BBRI 37.293.775
34.620.533 31.339.300
40.259.450 BBNI
36.882.108 35.108.950
25.486.192 28.152.308
BDM N 4.904.033
13.437.342 6.686.750
7.917.175 BM RI
37.247.558 32.216.492
23.593.817 42.033.000
BUM I 159.706.692 401.031.108
174.223.558 104.744.658
GGRM 558.733,3
862.891,7 1.067.042
1.163.867 INDF
22.607.175 39.641.992
21.985.108 14.489.675
JSM R 9.769.958
13.125.225 10.851.475
8.271.333 KLBF
65.380.875 86.890.892
190.426.708,3 61.663.133,33 PGAS
54.776.175 39.132.383
35.424.000 40.789.617
TLKM 26.856.400
18.259.533 24.455.408
18.755.275 UNTR
8.497.125 5.691.417
4.335.300 5.169.042
UNVR 1.638.025
1.857.083 1.883.950
2.082.108
Sumber : Data diolah Dengan melihat table 4.2 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
volume perdagangan setiap perusahaan pada LQ45 dari tahun 2008 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008 jumlah
lembar saham yang diperdagangan tertinggi di peroleh PT Bumi
69
Resources Tbk sebesar 159.706.692. Pada tahun 2009 jumlah lembar saham yang diperdagangan tertinggi di peroleh PT Bumi Resources Tbk
sebesar 401.031.108. Kemudian, pada tahun 2010 jumlah lembar saham yang diperdagangan tertinggi di peroleh PT Kalbe Farma Tbk sebesar
190.426.708,3 dan pada tahun 2011 jumlah lembar saham yang diperdagangan tertinggi di peroleh PT Bumi Resources Tbk sebesar
104.744.658. Jadi, selama empat tahun berturut saham-saham tersebutlah yang
banyak melakukan transaksi jual-beli saham dibandingkan dengan saham lainnya. Ini menunjukkan banyak investor yang tertarik pada saham-
saham tersebut.
c. Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan peristiwa moneter yang menunjukan kecenderungan akan naiknya harga-harga barang secara umum dan
terjadi secara terus menerus. Kenaikan harga ini dapat diukur dengan menggunakan indeks
harga. Beberapa indeks harga yang sering digunakan untuk mengukur inflasi antara lain: indeks biaya hidupIndeks Harga Konsumen
Consumer Price Index, indeks harga perdagangan besar Wholesale
Price Index, GNP deflator.
70
Tabel 4.3 Rata-rata Inflasi
Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan inflasi tertinggi terjadi
pada tahun 2008 yaitu mencapai 0,103. Sedangkan, Inflasi pada tahun 2010 mencapai 0,051 atau mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya 2009 yang sebesar 0.048. Pada tahun 2011, tingkat inflasi mengalami kenaikan yaitu berada pada posisi 0,054 dibandingkan tahun
sebelumnya 2010 yang sebesar 0,051. Jadi, pada saat inflasi tertinggi terjadi yaitu pada tahun 2008
investor lebih memilih menginvestasikan dananya ke Bank karena lebih aman dibandingkan dengan menginvestasikan dananya di pasar modal.
d. Dividend Yield
Dividend Yeild adalah rasio antara deviden per saham dalam satu tahun buku dengan harga saham dividenharga saham, dinyatakan dalam
persentase.
Tahun Inflasi
2008 0,103
2009 0,048
2010 0,051
2011 0,054
71
Tabel 4.4 Dividend Yield Perusahaan LQ 45 periode 2008-2011
Perusahaan 2008
2009 2010
2011
AALI 0,0515
0,0398 0,0371
0,0459 ANTM
0,0527 0,0115
0,0289 0,0526
ASII 0,0825
0,0239 0,0086
0,0268 BBCA
0,0308 0,0227
0,0176 0,0196
BBRI 0,0369
0,0173 0,011
0,0181 BBNI
0,0118 0,0287
0,017 0,0164
BDM N 0,0293
0,02 0,021
0,0255 BM RI
0,0437 0,0041
0,0261 0,0156
BUM I 0,0556
0,0114 0,0138
0,0066 GGRM
0,0824 0,0302
0,022 0,0616
INDF 0,0505
0,0262 0,0273
0,038 JSM R
0,0571 0,0486
0,0309 0,0188
KLBF 0,0313
0,0192 0,0215
0,0279 PGAS
0,0224 0,0395
0,0349 0,0424
TLKM 0,043
0,0305 0,0406
0,0526 UNTR
0,0727 0,0213
0,0248 0,0311
UNVR 0,0404
0,0361 0,0269
0,029
Sumber : Data diolah Berdasarkan hasil perhitungan Dividend Yield masing-masing
perusahaan pada tabel 4.4 pada tahun 2008 Dividend Yield tertinggi dimiliki oleh PT Astra International Tbk ASII sebesar 0,0825 dan terendah
dipegang oleh PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk BBNI
sebesar 0,0118. Pada tahun 2009 Dividend Yield tertinggi dimiliki oleh PT Jasa
Marga Persero Tbk JSMR
sebesar 0,0486 dan terendah dipegang oleh PT Bank Mandiri Persero Tbk
BMRI sebesar 0,0041. Pada tahun 2010
Dividend Yield tertinggi dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM sebesar 0,0406 dan terendah dipegang oleh PT Astra International
Tbk ASII
sebesar 0,0086. pada tahun 2011 Dividend Yield tertinggi
72
dimiliki oleh PT Gudang Garam Tbk GGRM
sebesar 0,0616 dan terendah dipegang oleh PT Bumi Resources Tbk
BUMI sebesar 0,0066.
Jadi, bagi perusahaan yang membagikan dividend yield nya tinggi itu berarti laba yang dihasilkan perusahaan lebih banyak digunakan untuk
pembagian dividennya. Sedangkan, perusahaan yang membagikan dividend yield nya rendah itu berarti perusahaan lebih banyak menggunakan laba
yang dihasilkan untuk ekspansi perusahaan.
e. Dividend Payout Ratio
Dividend Payout Ratio adalah rasio antara deviden yang dibayarkan sebuah perusahaan dalam satu tahun buku dibagi dengan keuntungan
bersih perusahaan net income, pada tahun buku tersebut.
Tabel 4.5 Dividend Payout Ratio Perusahaan LQ 45 periode 2008-2011
Sumber : Data diolah
Perusahaan 2008
2009 2010
2011
AALI 0,3032
0,8582 0,6481
0,6271 ANTM
0,4007 0,4006
0,4007 0,4509
ASII 0,3832
0,3347 0,1324
0,3775 BBCA
0,4268 0,3984
0,3271 0,3594
BBRI 0,3492
0,2228 0,1247
0,1927 BBNI
0,1 0,35
0,3 0,1945
BDM N 0,2995
0,498 0,3499
0,2902 BM RI
0.3483 0,0565
0,3194 0,1963
BUM I 0,1389
0,299 0,3107
0,1524 GGRM
0,3581 0,3619
0,4084 0,3881
INDF 0,399
0,3934 0,3955
0,3062 JSM R
0,4996 0,6022
0,6022 0,4059
KLBF 0,1796
0,2733 0,5527
0,6266 PGAS
0,15124 0,6001
0,6 0,5295
TLKM 0,5637
0,5125 0,5637
0,4832 UNTR
0,4001 0,2876
0,5968 0,5217
UNVR 0,9984
0,10001 0,10002
0,10004
73
Berdasarkan hasil perhitungan Dividend Payout Ratio masing- masing perusahaan pada tabel 4.5 pada tahun 2008 Dividen Payout Ratio
tertinggi dimiliki oleh PT Perusahaan Gas Negara PGAS sebesar 0,15124 dan terendah dipegang oleh PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
BBNI sebesar 0,1. Pada tahun 2009 Dividend Payout Ratio tertinggi
dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk UNVR sebesar 0,10001 dan terendah dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI sebesar
0,2228. Pada tahun 2010 Dividend Payout Ratio tertinggi dimiliki oleh PT PT Unilever Indonesia Tbk UNVR sebesar 0,10002 dan terendah dipegang
oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI sebesar 0,1247. pada tahun 2011 Dividend Payout Ratio tertinggi dimiliki oleh PT Unilever Indonesia
Tbk UNVR sebesar 0,10004 dan terendah dipegang oleh PT Bumi Resources Tbk BUMI sebesar 0,1524.
Jadi, bagi perusahaan yang membagikan dividend payout ratio nya tinggi itu berarti laba yang dihasilkan perusahaan lebih banyak digunakan
untuk pembagian dividennya. Sedangkan, perusahaan yang membagikan dividend payout ratio nya rendah itu berarti perusahaan lebih banyak
menggunakan laba yang dihasilkan untuk ekspansi perusahaan.
74
C. Analisis dan Pembahasan 1. Uji Asumsi Klasik