69
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Tahapan dalam pengujian regresi berganda menggunakan beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi meliputi: uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi yang secara
rinci dijelaskan sebagai berikut: a.
Hasil Uji Normalitas
Berikut ini disajikan hasil uji normalitas yang dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut.
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7 Grafik P-P Plot tersebut menggambarkan bahwa grafik normal
probability garis observasi mendekati atau menyentuh garis diagonalnya yang berarti nilai residual berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas juga bisa dilihat dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk lebih meyakinkan bahwa data telah
terdistribusi secara normal dapat dilihat dalam tabel berikut.
70
Tabel 4.4 Hasil Uji
Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
60 Normal
Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .06972868
Most Extreme Differences
Absolute .117
Positive .072
Negative -.117
Kolmogorov-Smirnov Z .905
Asymp. Sig. 2-tailed .386
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7 Hasil uji normalitas dalam kajian penelitian ini menggunakan uji
One-Sample Kolmogrov-Smirnov. Terlihat bahwa nilai K-S sebesar 0,386 dengan nilai signifikansi diatas 0,05 yang berarti nilai residual
terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi klasik.
b. Hasil Uji Multikoloniearitas
Berikut ini disajikan hasil uji multikoloniearitas yang dapat dilihat pada tabel 4.5 di halaman selanjutnya:
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikoloniearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
TYPE .294
3.403 SIZE
.570 1.754
ROA .487
2.052 DTA
.354 2.826
Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7
71
Tampilan output SPSS dari tabel 4.5 menunjukkan VIF dan tolerance mengindikasikan tidak terdapat multikoloniearitas dalam
variabel. Hal ini terlihat pada nilai VIF tidak ada yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10.
c. Uji Heterokedastisistas
Berikut ini disajikan hasil uji untuk heterokedastisitas yang dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7 Gambar 4.2 dari grafik scatterplots di atas terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi sehingga layak dipakai untuk kemudian dilanjutkan ke pengujian hipotesis.
72
Uji Glejser adalah salah satu cara lain untuk meneliti adanya heterokedastisitas pada model regresi. Uji Glejser dilakukan agar
terdapat keyakinan terhadap hasil analisis regresi yang dilakukan. Berikut ini disajikan hasil uji Glejser yang dapat dlihat pada tabel
4.6 di halaman selanjutnya.
Tabel 4.6 Hasil Uji
Glejser
S
Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7 Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa ketiga variabel independen
tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat
kepercayaan 5. Sehingga dalam model regresi tidak terdapat indikasi adanya Heterokedastisitas.
d. Hasil Uji Autokorelasi
Berikut ini disajikan hasil uji autokorelasi yang dapat dlihat pada tabel 4.7 dihalaman selanjutnya.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.301
.110 -2.736
.008 TIPE
.055 .037
.336 1.515
.135 SIZE
.026 .012
.342 2.152
.036 ROA
.109 .093
.203 1.179
.244 DTA
.063 .073
.175 .865
.391 a. Dependent Variable: Abs_Res
73
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .651
a
.424 .382
.07222 1.552
a. Predictors: Constant, DTA, ROA, SIZE, TYPE b. Dependent Variable: CSRD
Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7 Berdasarkan tabel 4.7 diatas terlihat angka Durbin Watson sebesar
1.552. Hal ini berarti model regresi di atas tidak terdapat masalah autokorelasi.
3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian