lebih tinggi terjadi pada kista dikaitkan dengan sindrom dibandingkan kista terisolasi 63 pada kista dikaitkan dengan sindrom.
2
Hasil dari beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa resiko meningkatnya karsinoma sel basal memiliki hubungan positif yang kuat dengan
paparan radiasi ultra violet dari sinar matahari.
1
Oleh karena itu pasien dengan Gorlin-Golt’z syndrome memerlukan perlindungan matahari untuk mengurangi
perkembangan kanker kulit walaupun perlindungan lengkap ini tidak dapat mencegah semua karsinoma sel basal pada pasien dengan Gorlin-Golt’z syndrome.
5,6
Konseling genetik untuk mempertimbangkan resiko genetik disarankan pada semua pasien dengan sindrom ini terutama keluarga.
1,5,8
3.5 Prognosis
Sebagian besar anomali nevoid karsinoma sel basal bersifat ringan dan biasanya tidak mengancam nyawa. Umumnya prognosis baik bergantung pada
penangan tumor kulit.
8
Dalam beberapa kasus, karsinoma sel basal agresif telah menyebabkan kematian pasien sebagai akibat invasi tumor otak atau struktur vital lainnya.
8
Oleh sebab itu, pasien dengan Gorlin-Golt’z syndrome sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter kulit untuk mengetahui adanya karsinoma sel basal sehingga dapat diobati sedini mungkin.
6
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 LAPORAN KASUS
4.1 Kasus
Seorang pria berumur 21 tahun datang dengan keluhan utama nanah keluar dari rahang kanan posterior gingival selama 4 bulan. Ia tidak merasakan sensasi
abnormal dan dokter gigi sudah mengekstraksi gigi molar 2 dari kedua rahangnya 4 bulan yang lalu, tetapi tidak ada tanda-tanda penyembuhan. Pada kedua sisi rahang
bawah dan atas terjadi pembengkakan dari 2 tahun yang lalu. Gambaran klinis ekstra oral terlihat dahi menonjol atau lebih kedepan, hypertelorism ocular ringan dan
rahang bawah prognatism ringan. Terdapat kista dermoid di tangan kiri. Bila dilakukan penekanan pada gigi 47, mengalir keluar eksudat putih kental pada daerah
distal gigi tersebut. Kehilangan gigi molar 3. Oleh karena itu, diagnosa Gorlin-Golt’z syndrome dibuat dengan pemeriksaan klinis dan radiografi.
7
Universitas Sumatera Utara
Gambar 12. Rahang bawah prognatism.
7
4.2 Pemeriksaan
Radiografi panoramik menunjukkan dampak gigi dan perpindahan gigi juga dapat diamati pada bilateral ramus mandibula dan sisi kanan rahang atas. Gambaran
radiografi pada dada dan tengkorak pasien terlihat normal.
7
Gambar 14. Radiografi panoramic menunjukkan gambaran kista multipel, radiolusen pada empat kuadran dan gigi terpendam.
7
Gambar 13. Kista epidermis pada tangan pasien.
7
Universitas Sumatera Utara
Ayah dari pasien tersebut juga memiliki gambaran klinis yang sama dan telah melakukan operasi rahang untuk mengangkat kista bertahun-tahun yang lalu, namun
rincian lengkap operasi ini tidak tersedia, karena dilakukan dirumah sakit lain lebih dari 10 tahun yang lalu. Dia meninggal akibat dari osteomielitis tulang rahang karena
kurangnya pengobatan.
7
Pemeriksaan histologi terlihat lapisan yang sama dari parakeratinized stratified squamous epithelium dengan permukaan bergelombang dan terlihat lapisan
palisade sel basal kista rahang. Epitel didukung dengan lapisan tipis, dinding jaringan ikat berisi infiltrasi sel inflamasi kronis ringan. Kista berisi serpih eosinofilik yang
terdiri dari keratin. Pemeriksaan histopatologi terlihat lapisan orthokeratinized stratified squamous epithelium pada kista dengan lapisan sel granular. Dinding dari
kista terdiri dari jaringan ikat beserat dan lumen penuh dengan keratin. Diagnosa dari kista epidermis ditemukan.
7
Gambar 15. Gambaran radiografi pada
tengkorak terlihat normal.
7
Universitas Sumatera Utara
4.3 Diskusi