skor VAIC™ di atas 3; 2 Good Performers – skor VAIC™ antara 2,0 sampai dengan 2,99; 3 Common Performers – skor VAIC™ antara 1,5 sampai dengan
1,99; 4 Bad Performers – skor VAIC™ di bawah 1,5.
Pemilihan sektor perbankan sebagai sampel pada penelitian ini mengacu pada penelitian Ulum 2008; Kamath 2006; Mavridis 2004; serta Firer dan
William 2003. Sektor perbankan dipilih sebagai objek ideal penelitian tersebut karena: 1 tersaji laporan keuangan neraca, labarugi publikasi yang dapat
diakses setiap saat; 2 bisnis sektor perbankan adalah “intellectually” intensif Firer and William, 2003; dan 3 secara keseluruhan karyawan di sektor
perbankan “intellectually” lebih homogen dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya Kubo and Saka, 2002 dalam Ulum, 2008.
Berdasarkan uraian sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Intellectual Capital Terhadap Estimasi Rangking Bank Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah: “Bagaimana kinerja
intellectual capital berdasarkan model Value Added Intellectual Coefficient
VAIC™ terhadap estimasi rangking bank perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”
Universitas Sumatera Utara
C. Kerangka Konseptual
VAIC™ - Value Added Intellectual Coefficient juga dikenal sebagai Value Creation Efficiency Analysis
sebagai solusi yang ditawarkan Pulic atas isu mengenai pengukuran intellectual capital. Hal itu memenuhi kebutuhan dasar
ekonomi kontemporer dari sistem pengukuran yang menandakan nilai sebenarnya dan kinerja suatu perusahaan, memungkinkan benchmarking dan
memprediksi kemampuan di masa depan dalam tujuan relatif yang dapat dicapai. Hal ini bermanfaat bagi semua yang berada di dalam value creation process
pemberi kerja, karyawan, manajemen, investor, pemegang saham dan mitra bisnis dan dapat diterapkan pada semua tingkat aktivitas bisnis. Parameter dasar
diciptakan nilai dan sumber daya menciptakan nilai itu, intelektual dan modal fisik atau keuangan.
Suatu indikator yang dapat digunakan dalam menghitung efisiensi nilai yang dihasilkan dari perusahaan, yaitu VAIC™ yang didapat dengan
menggabungkan VACA Value Added Capital Employed, VAHU Value Added Human Capital
, dan STVA Structural Capital Value Added. VAIC™ adalah suatu indikator intellectual capital yang menitikberatkan pada efisiensi total
perusahaan. Hasil perhitungan dengan menggunakan VAIC™ kemudian disebut sebagai Bussiness Performance Indicator BPI yang dikelompokkan dalam 4
kategori, yakni top performers, good performers, common performers, dan bad performers
Ulum, 2009.
Universitas Sumatera Utara
VAIC™ Value Added Intellectual Capital
Penentuan Peringkat Bank
Business Permormance
Indicator - BPI
VACA Value Added Capital Employed
VAHU Value Added Human Capital
STVA Structural Capital Value Added
Sumber: Ulum 2009
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual VAIC™
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian