5.2.2. Saringan pipa isap pompa bahan bakar.
Pompa bahan bakar adalah elemen yang sensitive terhadap udara maksudnya tidak boleh didalam pompa ada udara vacum , apa bila di dalam pompa terdapat udara
maka harus dilakukan dengan menekan pompa agar udara keluar dan perhatikan setiap pipa-pipa agar tidak mengalami kebocoran.Saringan bahan bakar tersebut harus diganti
setiap 120 jam.
5.2.3. Pembuangan udara.
Adanya udara didalam bahan bakar sanggat menggangu kelancaran kerja mesin dan menyebabkan mesin sukar di start. Oleh karena itu udara harus dikeluarkan dari
saluran bahan bakar, terutama apabila terasa ada gejala gangguan tersebut. Pembuangan udara dilakukan sebagai berikut :
1. Kendorkan baut pembuangan udara pada saringan bahan bakar sangat
kemudian gerakan pompa tangan pengisi bahan bakar seperti terlihat pada gambar.maka bahan bakar yang berusaha menggalir melalui baut pembuangan
udara tersebut. Kalau bahan bakar tidak ada lagi kokohkanlah kembali baut pembuangan udara tersebut.
2. Untuk menggeluarkan udara pompa penyemprotan bahan bakar, kendorkan
lah skrup pembuangan udara tersebut yang ada dalam pompa seperti pada gambar. Gerakan pompa tangan pengisi bahan bakar yang keluar itu tidak
berusaha lagi. Sesudah itu kencangkan perlahan-lahan kembali skrup pembuangan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Setelah itu kendurkan kembali skrup penyambugan pipa penekan bahan bakar
setelah itu stel lah pengatur bahan bakar. Stel bahan bakar pada posisi penyemprotan maksimum kemudian engkol atau putarlah poros engkol denga
motor starter beberapa saja. Apabila bahan bakar yang keluar dari skrup penyambung tersebut diatas.
5.2.4. Pemeriksaan dan penyetelan penyemprotan bahan bakar.
Periksalah penyemprot bahan bakar setiap 250 jam. Namun setiap saat gas buang menunjukan yang tidak normal atau pembakaran tidak berlangsung dengan baik, maka
penyemprotan bahan bakar perlu diperiksa. Untuk mesin yang baru,sebaiknya penyemprotan bahan bakar diperiksa setelah 120 jam yang pertama. Dalam hal ini
sebaiknya anda meminta pertolongan bengkel atau perusahaan yang menjual mesin tersebut.
1. Pengujian penyemprotan bahan bakar dilakukan dengan menggunakan alat
penguji penyemprotan nozzle tester . Dalam hal ini penyemprotan bahan bakar dipasang pada ujung pipa tekan dari alat pengguji tersebut
diatas.tekanlah tuas penekannya perlahan-lahan, sementara itu perhatikanlah besar tekanan yang dapat dibaca pada manometer yang terpasang pada alat
penguji. Justru pada saat bahan bakar mulai keluar dari penyemprotan bahan bakar. Kalau tekanan penyemprot bahan bakar tidak sesuai dengan yang
diisyaratkan. Maka keadaan tersebut dapat diatasi dengan menyetel pegas pengatur tekanan penyemprotan yang ada pada penyemprotan yang
bersangkutan, sesuai dengan prosedur yang diberikan oleh pihak pabrik pembuatnya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2.4.Konstruksi penyemprotan bahan bakar.
2. Pada waktu tuas penekan ditekan perlahan-lahan, maka pada suatu tekanan
tertentu penyemprotan akan mengeluarkan kabut bahn bakar secara terputus- putus. Pancaran kabut bahan bakar yang tidak normal merupakan bentuk
selubung kerucut yang pecah, terpuntir stsu miring kesatu arah.
Gambar 5.2.4.b. Pengkabut bahan bakar
Universitas Sumatera Utara
3. Apabila tuas penekan ditekan secara tiba-tiba, maka penyemprotan bahan
bakar akan menyemprotkan bahan bakar yang serupa dengan keadaan yang terjadi didalam mesin. Untuk mesin ruang bakar yang turbulen, kerucut kabut
bahan bakar dipancarkan dari penyemprot dengan sudut kira-kira 40°. Namun, besarnya sudut puncak tersebut dapat berbeda, tergantung dari pada kontruksi
nozzelnya. Penyemprotan bahan bakar yang rusak tidak dapat mengabutkan bahan bakar dalam keadan tersebut. Bahan bakar tersebut keluar bintik-bintik
yang relatif besar. Disamping itu akan terlihat pemutusan pemancar bahan bakar tidak dapat dilakukan sekaligus dan ujung penyemprotan terlihat adanya
tetesan bahan bakar. Gambar berikut menunjukan bentuk semprotan bahan bakar yang baik dan yang tidak baik, dari penyemprotan yang direncanakan
membentuk kerucut kabut bahan bakar dengan sudut 4°. 4.
Apabila pengabutnya tidak baik, bukalah nozzle dari penyemprotan. Kemudian lepaskanlah katup yang ada didalam nozzle tersebut dengan bensin
yang bersih. Sesudah itu pasangkan kembali setelah kedua bagia tersebut dibasahi dengan minyak diesel solar . Jika anda membersikan beberapa
penyemprotan sekaligus, jangan sampai keliru memasang katup pada nozzle yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2.4.c Kontruksi beberapa nozzle
5. Katup nozzle yang telah dibersikan itu ternyata tidak juga menghasilkan
pengabutan yang baik, sebaiknya nozzle dan katup tersebut diganti lagi dengan yang baru.
Gambar 5.2.4.d Beberapa bentuk pengabutan Pada waktu melakukan pekerjaan tersebut diatas, hal yang perlu dilakukan yaitu
pada waktu hendak melepaskan penyemprotan dari kepala silinder, terlebih dahulu bersikan bagian-bagian disekitar penyemprotan tersebut dan lubang saluran bahan bakar
pada penyemprot, supaya debu dan kotoran tidak masuk.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Perawatan sistem udara. 5.3.1. Perawatan sistem udara.