Fraksinasi. Kristalisasi CPO yang dari tangki kristal dialirkan ke separator yang Bleaching pemucatan . Dearator. Pada proses ini bleach olein yang masih mengandung uap air dan udara

2.3.2 Proses Produksi. 1. Kristalisasi.

CPO yang diterima dari kebun ditimbun dalam tangki penimbunan, kemudian CPO harus dijaga suhunya lebih kurang 60 Setelah terpisah kemudian fraksi crude sterin dan fraksi crude olein dimasukan kedalam vacuum dryer untuk mengadakan penguapan demi untuk menghilangkan kadar air yang masih tersisa, dan kemudian fraksi crude olein C, kemudian dialirkan ketangki kristalisasi, dimana CPO ditambahkan dicampur dengan sodium Lauryl Sulphate yang berkonsentrasi 0,05 ℅ dan magnesium sulphate yang berkonsentrasi 0,09 lalu di dinginkan secara perlahan sampai mencapai suhu 20°C -21°C. Tujuan penambahan sodium lauryl sulphathe adalah untuk memberati fraksi stearin dan penambahan magnesium sulphhate adalah untuk membuat fraksi stearin yang telah diberati oleh sodium lauryl sulphate tadi supaya homogen, akibatnya terjadi perbedaan berat jenis antara fraksi olein dengan fraksi stearin dimana fraksi olein tetap cair dan fraksi stearin menjadi kristal.

2. Fraksinasi. Kristalisasi CPO yang dari tangki kristal dialirkan ke separator yang

dengan kecepatan pusing lebih kurang 8000 pusingmenit. Sehingga dari gaya pusing tersebut, fraksi olein dan fraksi sterin terpisah. Pada tahap ini CPO telah terpisah menjadi 2 fraksi yaitu fraksi crude sterin dan fraksi crude olein. Universitas Sumatera Utara disimpan dalam tangki timbun untuk proses selanjudnya diproses rafinasi sedangkan fraksi stearin disimpan pada tangki timbun dan siap untuk dipasarkan 3. Rafinasi. Perlakuan pendahuluan atau pre treatment adalah proses menghilangkan lender Degumminig .Pada tahap awal sebelum crude olein diolah pertama kali harus melakukan pemanasan pada tangki timbun dengan suhu lebih kurang dari 60°C. Crude olein ini kemudian dipompakan menuju Plate Heat Excharger, yang gunanya untuk memanaskan crude oleiun sehinggah mencapai suhu 110° C. Dari sini crude olein dialirkan ke mixser dan di injeksikan dengan phosphoric acid yang berkonsentrasi 0,045.

4. Bleaching pemucatan .

Pemucatan dahulu dilakukan dengan mencampur crude olein dengan bleaching earth Tanah pemucat dengan maksud mengikat kelebihan gumpalan lender yang sudah terikat oleh phosphoric acid mengikat air, mengikat kotoran, mengikat warna dan lain-lain. Tanah pemucatan yang berkonsentarasi 1, kemudian minyak tersebut disaring melalui Niagara Filter untuk menyaring lender dan tanah pemucat yang telah berupa cake. Minyak yang telah melalui Niagara filter lalu dialirin ke dearator dengan suhu 110° C dan minyak yang masuk ke dearator ini dinamakan bleach olein Universitas Sumatera Utara

5. Dearator. Pada proses ini bleach olein yang masih mengandung uap air dan udara

yang terdapat pada bleach olein akan dilangkan dengan mempergunakan kekuatan vacuum. Kemudian bleach olein tersebut dipompakan ke Spiral Heat Exchanger yang digunakan untuk menaikan suhu sehingga mencapai 265°C, lalu bleach olein dialirkan ke deodorisasi.

6. Deodorisasi.