Uji F Simultan Uji T Parsial

48 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .995 a .990 .990 100.25202 .990 2460.620 4 95 .000 2.089 a. Predictors: Constant, X4, X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan maka dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,089, jika di bandingkan dengan tabel Durbin-watson dengan signifikansi 5, dengan n=100 dan k=4, DL=1,613 dan DU=1,736, maka di dadapatkan hasil DLDW4-DU yang artinya tidak terdapat autokorelasi pada data yang diuji.

4.4.3 Uji F Simultan

Uji F digunakan untuk melihat secara simultan bersama-sama apakah ada pengaruh dari variabel bebas pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan lahan pertanian terhadap variabel terikat kesejahteraan. Adapun hasil estimasi sebagai berikut : Tabel 4.13 Uji F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 9.892E7 4 2.473E7 2.461E3 .000 a Residual 954794.437 95 10050.468 Total 9.988E7 99 a. Predictors: Constant, X4, X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Berdasarkan hasil estimasi maka dapat di simpulkan bahwa variabel pendapatan X1, kesehatan X2, Pendidikan X3, Kepemilikan Lahan X4 49 secara bersamaan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan. Hal ini dapat kita lihat dari nilai sigα yakni 0,0000,05.

4.4.4 Uji T Parsial

Uji parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y secara masing-masing. Uji parsial mampu menerangkan nilai X1 terhadap Y, nilai X2 terhadap Y, nilai X3 terhadap Y, nilai X4 terhadap Y, dengan tingkat kepercayaan 0,05 atau dengan alpha 5. Tabel 4.14 Uji Parsial Variabel Koefisien t-hitung t-tabel Prob Keterangan X1 pendapatan 101,130 97,232 1,661 0,000 signifikan X2 Kesehatan -8.814 1,066 1,661 0.289 tidak signifikan X3 Pendidikan -3,664 1,040 1,661 0,301 tidak signifikan X4 Kepemilikan Lahan -16,881 0,803 1,661 0,424 tidak signifikan Sumber : data primer, Diolah Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut : variabel pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan dengan nilai t-hitungt table yaitu 97,2321.661 dengan nilai signifikansi sebesar 0,0000,05 pada tingkat kepercayaan 95. Jadi dapat 50 disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan maka tingkat kesejahteraan juga akan semakin meningkat. Variabel Kesehatan berpengaruh secara positif namun tidak signifikan terhadap kesejahteraan, karena nilai t-hitungt-tabel yaitu 1,0661.661 dengan nilai probabilitas 0,2890,05. Maka dapat di simpulkan bahwa lamanya waktu dalam menempuh tingkat pendidikan tidak mempengaruhi kesejahteraan petani di Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat. Hal ini terjadi karena di Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat memiliki berbagai kelompok tani, yang bekerjasama dengan badan penyuluhan pertanian. Sehingga variabel pendidikan petani dalam hal ini tidak terlalu mempengaruhi hasil panen petani yang mengacu pada peningkatan kesejahteraan. Variabel tingkat kesehatan berpengaruh secara positif namun tidak signifikan terhadap kesejahteraan, dengan nilai t-hitung t-tabel yaitu 1,0401,661 dengan nilai probabilitas 0,3010,005. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesehatan petani di Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat dalam hal ini sudah cukup baik, Umumnya para petani hanya mengalami penyakit ringan seperti flu, kemudian demam. Jadi dalam hal ini mereka jarang berobat kerumah sakit. Variabel kepemilikan lahan berpengaruh secara negatif namun tidak signifikan terhadap kesejahteraan, dengan nilai t-hitung t-tabel yaitu 0,8031,661 dengan nilai signifikansi 0,4240,005. Maka dapat di simpulkan, meskipun petani yang status kepemilikan lahannya ialah sewa namun dalam hal ini tingkat kesejahteraan petani tersebut tergolong cukup. Karena dalam proses 51 kegiatan pertanian petani yang menyewa lahan memiliki modal yang cukup besar sehingga mampu menyewa lahan yang cukup luas untuk kegiatan pertanian. Sedangkan bagi petani yang status kepemilikan lahannya milik pribadi dalam hal ini luas lahan tidak terlalu luas, dan juga modal yang mereka gunakan juga tergolong rendah. Oleh karena itu status kepemilikan lahan tidak terlalu berpengaruh dalam peningkatan kesejahteraan petani di Kecamatan Babalam Kabupaten Langkat.

4.4.5 Koefisien Determinasi