Indikator Kesejahteraan Petani Berdasarkan Kepemilikan Lahan Pertanian Tingkat Kesejahteraan Petani

41 Total 100 100 Dari tabel 4.7 di atas memperlihatkan bahwa pada umumnya tingkat kesehatan keluarga petani di Kecamatan Babalan sudah cukup baik, sebanyak 66 responden atau sebanyak 66 dari total 100 responden hanya berobat 1-3 kali ke rumah sakit dalam setiap tahunnya. Untuk kondisi kesehatan petani di Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat meskipun berobat ke rumah sakit, namun hanya mengalami penyakit kategori ringan. Petani biasanya menderita flu, dan demam karena bekerja di sawah saat panas terik dan hujan. Karena kegiatan pertanian bersifat kerja fisik jadi untuk lebih jauhnya mungkin kelelahan fisik dan sakit kuning atau liver, namun hal ini jarang di temui.

4.3.4 Indikator Kesejahteraan Petani Berdasarkan Kepemilikan Lahan Pertanian

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden maka diperoleh data distribusi responden berdasarkan kepemilikan lahan pertanian yang dapat dilihat seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 4.7 Data Indikator Status Kepemilikan Lahan Pertanian No Status Kepemilikan Lahan Jumlah Responden Presentase 1 Milik sendiri 56 56 2 Sewa 44 44 42 Total 100 100 Dilihat dari tabel 4.7 di atas diperoleh data bahwa pada umumnya responden memiliki lahan pertanian milik pribadi, yakni sebanyak 56 responden atau 56. Sedangkan yang status kepemilikan lahan adalah sewa sebanyak 44 orang atau 44. Jika kita lihat dari biaya produksi dalam mengolah lahan pertanian, dari proses bercocok tanam hingga panen, tentu akan meningkat. Mereka yang memiliki lahan pribadi tentu akan dapat menekan biaya produksi dan mendapatkan lebih banyak pendapatan jika di bandingkan mereka yang status kepemilikan lahannya adalah sewa. Untuk keadaan lahan pertanian di daerah Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat memiliki beberapa kendala. Untuk secara umumnya yang paling menonjol adalah masalah kekurangan air, karena lahan pertanian di daerah ini merupakan sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan mengatasi masalah kekurangan air hanya berharap pada curah hujan. Jika curah hujan cukup maka hasil akan baik, jika kekurangan maka akan kekeringan, dan jika berlebihan maka akan banjir. Begitulah keadaan lahan pertanian di daerah Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat. Untuk mengatasi masalah air tersebut seharusnya dibangunlah sebuah irigasi atau pengairan, namun dalam keadaan nyatanya hal ini masih belum tereaslisasikan dengan baik. Tidak adanya irigasi yang mampu mengontrol 43 pasokan air untuk lahan pertanian menyebabkan kurangnya produksi petani yang nantinya akan mengurangi kesejahteraan petani.

4.3.5 Tingkat Kesejahteraan Petani

Berdasarkan hasil analisis indikator kesejahteraan petani, maka diperoleh data tingkat kesejahteraan petani di Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat yang diwakili sebanyak 100 responden sebagai berikut : Tabel 4.8 Tingkat Kesejahteraan Petani di Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat No Tingkat Kesejahteraan Jumlah Responden Presentase 1 Paling miskin 3 3 2 Miskin sekali 5 5 3 Miskin 2 2 4 Cukup 90 90 Total 100 100 Dengan melihat tabel 4.10 di atas dapat di ketahui bahwa pada umumnya responden yang mewakili petani di Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat memiliki tingkat kesejahteraan yang cukup, yakni sebanyak 90 responden atau 90 dari total 100 responden. Untuk kategori paling miskin ada 3 responden atau 3, kemudian untuk kategori miskin sekali dan miskin masing-masing 5 dan 2 responden atau 5 dan 2. 44 4.4. Analisis Data dan Pembahasan 4.4.1 Hasil Uji Regresi Linier Berganda