75
kami pun merasa nyaman dan tidak membuat malulah dan kami pun bukannya tidak sekolah kami masih tetap sekolah kak, tetap kuliah dan apa
salahnya anak perempuan punya hobi naik motor, lagian keluar malamnya bukan sampai larut kayak jam 2 atau jam 3 pagi paling lama juga jam 12
dan bergaul dengan anak perempuan yang lainnya juga bukan cuma sama lawan jenisnya.
Hasil wawancara dengan May Linda 20 tahun : Menurut aku sih kak kami masih dalam batas yang wajar dalam
mengekspresikan apa yang diri kami inginkan dan bedanya kami sama anak cewek atau perempuan yang lain kan, kami cuma sering keluar malam
bergaul sama anak motor lain yang kebetulan banyakan cowok, namanya juga kami kan kak masih satu-satunya komunitas perempuan jadi ya
wajarlah berteman dengan laki-laki. Dan kami merasa nyaman dan tidak saling mengganggu dan wajarlah ya kalau sampai ada yang pacaran
namanya juga manusia. Kalau kami di bilang konsumerisme atau konsumtif aku rasa sih biasa aja, namanya juga hobi dan pengen nunjukin kalau kami
juga tau dunia motor sehingga apapun yang berhubungan dengan motor akan dibeli meski mahal dan kadang cuma untuk menghiasi motor kita aja.
Dengan penjelasan wawancara para informan di atas, dapat dilihat pola pikir
mereka sangat sudah berkembang menjadi pola pikir yang begitu postmodern dan menganggap hobi mereka yang sama adalah hal yang wajar. Meskipun identik
dengan anak laki-laki mereka tidak peduli dikarenakan ada orang lain yang satu komunitas yang sama memiliki hobi sehingga mereka merasa solid dan bebas
menyalurkan hobinya. Di mana hal yang menurut banyak orang tidak wajar dan tidak masuk dalam rasio orang menurut mereka wajar dan biasa.
4.4.3 Menambah Jaringan Pertemanan
Salah satu yang menjadi faktor komunitas PLATBK terbentuk adalah didasari bahwa mereka ingin memiliki jaringan pertemanan yang lebih luas tidak
hanya sebatas teman kuliah atau teman satu komunitas tetapi ke semua orang bahkan di luar dari provinsi agar ketika sedang berada di luar kota memiliki teman
untuk dikunjungi untuk menjadi keluarga baru bagi mereka. Hal ini sesuai dari hasil yang peneliti peroleh sebagai berikut :
76
Cut Mutia Dewi 20 tahun Awalnya sih selain hobi yang sama, terus pengen kayak laki-laki juga
karena ingin punya jaringan teman yang luas kak sampai beda provinsi gitu, jadi biar nambah keluarga baru dan terasa gitu kalau pas touring ke
daerah yang baru terus disana ada yang kita kenal jadi bisa singgah gitu kak, selain itu juga kan kak aku pengen teman aku itu gak itu-itu ajah
orangnya, gak cuma kawan cewek tapi juga kawan cowok yang banyak biar jadi kalau ketemu jodoh juga kan jauh gak disini-sini aja kak hehehe.
Hal ini juga diikuti oleh pernyataan dari Fenny: Mau punya banyak teman lah kak pasti, karena kalau kita ikut satu
komunitas gini otomatis kita akan banyak teman kak, karena setiap komunitas akan berkenalan dengan komunitas yang lain terus akan banyak
kegiatan yang bersifatnya dihadiri oleh komunitas antar kota bahkan antar provinsi. Selain itu juga kan kak, kita otomatis karena ini satu-satunya
komunitas motor cewek sendiri kita jadi paling eksis deh dikenal banyak komunitas cowok. Makanya aku mau bergabung kak jadi bisa nambah
jaringan pertemanan sampai provinsi lain.
Berdasarkan keterangan para informan ini peneliti melihat bahwa semakin luas jaringan pertemanan akan membuat mereka semakin nyaman dengan hobi
mereka yang sampai sekarang masih banyak dianggap sebagai hobi yang negatif untuk seorang anak perempuan. Dengan banyak teman secara tidak langsung
keberadaan mereka diakui dan mereka akan lebih merasa bahwa akan ada banyak yang peduli nantinya dengan mereka.
4.4.4 Kebutuhan Aktualisasi Diri
Abraham Maslow dalam Frank Globe, 1994:51 mengembangkan konsep aktualisasi diri sebagai berikut :
“Merupakan perkembangan atau penemuan jati diri dan mekarnya potensi yang ada dan terpendam. Maslow melukiskannya sebagai penggunaan dan
pemanfaatan secara penuh bakat, kapasitas, potensi-potensi yang dimiliki oleh seseorang, dalam memenuhi kebutuhan dirinya sendiri dan mampu
melakukan yang terbaik yang dapat dilakukannya”.
77
Dalam mengaktualisasikan diri tidak terlepas dari lingkungan sosial budayanya seperti peran-peran sosial, nilai dan norma budaya yang ada.
Mengaktualisasikan diri dalam komunitas PLATBK lebih berorientasi pada menempatkan potensi yang dimiliki diri sesuai dengan tempatnya, disini dapat
dipahami bahwa para anggota PLATBK yang berasal dari jenis latar belakang yang berbeda baik pendidikan maupun pekerjaan menjadikan mereka perlu ada
satu wadah yang dapat menerima itu semua dan mereka dapat melakukan dengan baik tanpa tekanan dan tuntutan. Hal ini seperti yang di peroleh dari hasil
wawancara dengan informan : Dalam diri kami ini kak rasanya macam ada dua diri, jadi kalau dalam
dunia kerja kami yang sesungguhnya kan kami harus dituntut untuk mengikuti peraturan yang berlaku, harus berpakain rapi harus sopan
harus lembut juga mungkin, nah kadang itu semua kan sebenarnya bisa jadi bukan diri kita, nah di komunitas ini aku bisa menjadi diriku sendiri
dengan potensi yang aku miliki kak. Aku bisa ngapain aja sesuka aku asalkan masih dalam nilai dan norma yang baik dan juga bebas mau
berkreatifitas gitu. Ini kan kak contohnya kami dalam komunitas ini tu suka ati mau bagaimana mengembangkan potensi diri, misalnya aku ni
kak aku asisten fotografer disini aku bisa mengembangkan keahlian fotografiku kak, teman-temanku inilah yang jadi modelnya tanpa harus
membayar mereka kak. Bimbie, 20 Tahun
Bimbie yang dalam kesehariannya sebagai Asisten Fotografer ini berpendapat bahwa dari tiap anak PLATBK itu memiliki latar belakang dan
potensi yang berbeda-beda dan itu malah membuat mereka jadi saling terus belajar dan juga akan saling mempengaruhi kepada hal yang baik sesuai potensi
masing-masing. Seperti yang di ungkapkan oleh Sari Putri sebagai berikut : Kalau kami disini itu kak masing-masing punya kelebihan dan
kekurangan, tetapi kelebihan atau potensi kami ini bukan buat kami jadi sombong satu sama lain, malah kami itu kayak diskusi, misal aku sering
nanyak ke mereka kalau aku harus gimana lagi supaya lebih percaya diri, karena jujur aku orangnya pemalu, jadi si Bimbie yang orangnya
pemberani dan lucu ngasih saran gitu buat aku, jadi kami di sini itu benar-
78
benar saling mengembangkan potensi diri yang terpendam yang selama ini itu hanya di dalam dan gak bisa keluar karena belum mendapat tempat
yang pas. Atau misal si Imek dia itu kan cantik tinggi kayak model gitu tapi dia gak pede dan suka malu gitu jadi ya kami kasih saran lah lagi untuk
lebih berani dan kan di komunitas ini kami juga banyak kenal orang yang mengerti soal model atau soal yang lain jadi bisa saling belajar satu sama
yang lain.
Pernyataan Fenny: Iya kak, kalau menurut aku sih disini aku bisa jadi diri aku sendiri gak
mesti harus berpura-pura jadi anak cewek yang lembut yang rapi gitu, karena kita juga bisa kan mau ketawa mau kita pake pakaian yang gak rapi
asal sopan dan memang itu menarik kita juga nyaman makainya kenapa gak. Jadi komunitas ini buat aku bisa bebas jadi diri aku kak, karena aku
kan kuliah di Fakultas Hukum udah penuh dengan segala aturan dan kawan-kawan yang selalu memamerkan kekayaan dan kadang itu buat aku
sendiri gak nyaman kak. Aku lebih nyaman ada di komunitas ini kami sederhana tanpa harus banyak tuntutan gitu.
Meskipun kerap kegiatan komunitas ini di pandang negatif, anak PLATBK tidak pernah merasa dendam maupun benci terhadap orang-orang yang
menjudge mereka negatif. Mereka bangga dengan apa yang menjadi hobi dan ini juga mereka anggap sebagai potensi diri dan gaya hidup mereka yang tidak ikut-
ikutan dengan fashion yang matrealistis di zaman sekarang. Seperti yang diungkapkan Yuni Barus berikut ini :
Aku ini kerja di kantoran kak, aku bagian komputer gitu, iya aku suka dengan pekerjaanku, tapi aku punya keinginan lain yang belum
tersalurkan karena banyak keluarga, teman, tetangga yang bilang yang kau inginkan ini gak baik karena aku punya keinginan naik motor kayak
jadi anak motor gitu, jadi banyak pandangan negatif yang bilang anak perempuan kok kayak preman, ikut geng motor, jadi anak nakal saja.
Keluar malam-malam gabung sama komunitas lain para cowok-cowok pasti gak benar lah itu, tapi kami tidak ambil pusing karena kami tau yang
kami buat bukan seperti itu dan pastinya orang tua mengetahui kegiatan kami, dari pada lah kan kak, kami kayak anak perempuan yang lain yang
suka jalan ke mall gak jelas, beli ini itu ngabisin uang untuk hal yang gak bermanfaat terus juga tidak membuat potensi atau kelebihan yang kita
miliki bisa bermanfaat untuk orang lain jadi kayak sia-sia aja gitu kak.
79
Yuni yang merupakan salah seorang admin proyek di sebuah kantor di Medan ini mengaku bahwa selain dia mencintai pekerjaannya dia juga merasa ada
kehidupan atau keinginan dalam dirinya yang selama ini belum tersalurkan dengan baik makanya dia masuk ke komunitas ini. Awalnya orang-orang di
sekitarnya menganggap perilaku Yuni sangat negatif, sampai keluarganya sendiri selalu mempermasalahkan. Tetapi setelah ini berjalan pendapat seperti itu sudah
berkurang. Pada dasarnya orang-orang yang mencemooh dan menjudge negatif anak
PLATBK secara tidak langsung menghina dan tidak menghargai pilihan atau jalan hidup yang telah dipilih oleh seorang manusia, di sini letak kurangnya
pengetahuan masyarakat akan arti sebuah kebebasan. Setiap orang berbeda-beda dalam mengaktualiasikan diri serta memaknai dan mengartikan suatu kebebasan,
dan Komunitas PLATBK memilih mengaktualisasikan secara sendiri juga memaknai dan mengartikan sebuah kebebasan dengan cara mereka sendiri lewat
gaya hidupnya.
4.5 Peran PLATBK Terhadap Anggota 4.5.1 Membangun Solidaritas antar Anggota PLATBK