untuk bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan Undang-
undang.Sedangkan Penuntut Umum Adalah jaksa Yang diberi wewenang oleh Undang-Undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan
hakim
26
G. Metode Penelitian
Sebagai sebuah penelitian ilmiah, maka rangkaian kegiatan penelitian mulai dari pengumpulan data sampai pada analisis data dilakukan dengan memperhatikan
kaidah-kaidah penelitian ilmiah sebagai berikut:
1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian hukum yang dilakukan adalah yuridis normatif
27
dengan pertimbanagan bahwa titik tolak penelitian adalah untuk menganalisis kewenangan
jaksa dalam melakukan upaya hukum peninjauan kembali dalam perkara pidana. Penelitian yuridis normatif dinamakan juga dengan penelitian hukum normatif atau
penelitian hukum doktrinal. Jenis penelitian ini digunakan untuk permasalahan 1satu, yaitu untuk mengetahui Apakah Jaksa Penuntut Umum berwenang
melakukan permohonan Peninjauan Kembali dalam perkara pidana. Dan permasalahan ke 2 dua yakni untuk mengetahui apakah praktek peradilan Indonesia
membenarkan Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan permohonan peninjauan
26
UU No 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan Republik Indonesia Pasal 1 Ayat 1 dan 2
27
Joni Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif ,Bayumedia: Jakarta,2005, hal 282.
Bona Fernandez Mt. Simbolon : Kewenangan Jaksa Dalam Melakukan Peninjauan Kembali Dalam Perkara Pidana, 2009
kembali terhadap putusan pengadilan yang berkekuatan tetap, serta permasalahan no 3 yakni tentang alasan-alasan apakah yang digunakan oleh penuntut umum untuk
mengajukan peninjauan kembali dalam praktek peradilan . Menurut Soerjono Soekanto sebagaimana dikemukakan oleh Burhan Ashofa,
bentuk penelitian normatif itu dapat berupa:
28
a. Inventarisasi hukum positif.
b. Penemuan asas hukum.
c. Penemuan hukum in concreto.
d. Perbandingan hukum
e. Sejarah Hukum
Soetandyo Wignjosoebroto sebagaimana yang dikemukakan oleh Bambang Sunggono, membagi penelitian hukum doctrinal yuridis normatif sebagai berikut:
1 Penelitian yang berupa usaha inventarisasi hukum positif.
2 Penelitian yang berupa usaha penemuan asas-asas dan dasar-dasar
falsafah dogma atau doctrinal hukum positif. 3
Penelitian yang berupa uasaha penemuan hukum in concreto yang layak diterapkan untuk menyelesaikan suatu perkara tertentu.
2. Pendekatan Masalah
Sehubungan dengan tipe penelitian yuridis normatif yang digunakan untuk menjawab persoalan dalam tesis ini, maka pendekatan yang dikakukan adalah
pendekatan perundang-undangan yaitu menelaah semua undang-undang yang bersangkut paut dengan upaya hukum peninjauan kembali. Sedangkan pendekatan
28
Burhan Ashofa, Metode Penelitiian Hukum.Jakarta:Rieneke Cipta,1996,h al 14.
Bona Fernandez Mt. Simbolon : Kewenangan Jaksa Dalam Melakukan Peninjauan Kembali Dalam Perkara Pidana, 2009
kasus yang perlu dipahami adalah ratio decidendi,
29
yaitu alasan-alasan hukum yang digunakan oleh hakim untuk samapai kepada putusannya yang dalam hal ini alasan-
alasan hukum yang di gunakan oleh hakim untuk mengabulkan peninjauan kembali yang dilakukan oleh jaksa tersebut.
3. Sumber Data