Instrumen Penelitian Korelasi Antara Kebiasaan Menonton Drama Ftv Dengan Kemampuan Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas Xi Ma Nurul Huda Depok Tahun Pelajaran 2013/2014

saya lebih banyak tahu kehidupan, cinta, dan persahabatan. 9 Jika saya senggang, saya selalu menyempatkan waktu untuk menonton drama FTV, terutama drama FTV yang ada di SCTV dan RCTI. 4 3 2 1 4 10 Saya merasa rugi jika waktu senggang saya tersita begitu saja tanpa menonton drama FTV. 4 3 2 1 4 11 Jika saya dihadapkan pada dua pilihan antara bermain game dan menonton drama FTV, maka saya memilih menonton drama FTV. 4 3 2 1 4 12 Saya lebih senang menonton drama modern dibandingkan drama tradisional. 4 3 2 1 4 13 Saya sering menyalakan televisi hanya untuk menonton drama FTV sebagai pengantar tidur. 4 3 2 1 4 14 Jika saya belum memahami suatu cerita tertentu dalam sebuah drama FTV, saya selalu mencek kebenarannya di internet. 4 3 2 1 4 15 Tidak ada waktu yang paling berharga buat saya, kecuali di saat saya menonton drama FTV. 4 3 2 1 4 16 Saya senang jika ada tugas tertentu 4 3 2 1 4 yang ada hubungannya dengan menonton drama FTV. 17 Saya selalu fokus ketika menonton drama FTV dan enggan untuk diganggu. 4 3 2 1 4 18 Lingkungan yang berisik sangat mengganggu konsentrasi saya dalam menonton drama FTV. 4 3 2 1 4 19 Pemecahan masalah yang saya peroleh dari menonton drama FTV, sering dapat diandalkan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan pribadi saya. 4 3 2 1 4 20 Apabila cerita yang saya lihat kurang menarik, saya lebih baik tidak melanjutkan untuk menontonnya. 4 3 2 1 4 21 Aktivitas menonton drama FTV selalu saya lakukan dengan senang hati. 4 3 2 1 4 22 Menonton drama FTV bagi saya sama pentingnya seperti kebutuhan saya akan belajar. 4 3 2 1 4 23 Cakrawala pengetahuan dan pengalaman saya menjadi kaya setelah menonton drama FTV. 4 3 2 1 4 24 Menonton drama FTV yang menginspirasi, sering saya abadikan 4 3 2 1 4 dalam bentuk tulisan, terutama cerpen. 25 Saya pernah membuat cerpen setelah saya menonton drama FTV tertentu yang menggugah hati saya. 4 3 2 1 4 JUMLAH TOTAL SKOR 100

2. Instrumen Tes Kemampuan Menulis Cerpen

a. Definisi Konseptual

Menulis merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa verbal yang menggunakan simbol-simbol tulis sebagai mediumnya. 11 cerpen adalah salah satu karya sastra berbentuk prosa. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman.

b. Definisi Operasional

Kemampuan menulis cerpen ialah skor jawaban siswa kelas XI MA Nurul Huda atas hasil tes tentang menulis cerpen, dengan standar penilaian yang sudah ditentukan.

c. Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Menulis Cerpen

Tes kemampuan menulis cerpen dilakukan dalam jangka waktu 2 jam, guru memberikan kertas polio lalu siswa menulis cerpen dengan tema bebas. Dengan demikian, standar penilaian mengacu pada kelengkapan aspek formal cerpen yang memuat judul, nama pengarang, dialog dan narasi. Kedua yaitu, kelengkapan unsur intrinsik cerpen yang meliputi, fakta cerita plot, tokoh, dan 11 Muhammad Yunus dkk, Menulis 1Jakarta: Universitas Terbuka, hal. 3. latar, sarana cerita sudut pandang, penceritaan, gaya bahasa, simbolisme, dan ironi dan pengembangan tema yang relevan dengan judul. Ketiga yaitu, keterpaduan unsur atau struktur cerpen. Struktur disusun dengan memperhatikan, kaidah plot kelogisan, rasa ingin tahu, kejutan, dan keutuhan dan penahapan plot awal, tengah, akhir, dimensi tokoh fisiologis, psikologis, dan sosiologis, dan dimensi latar tempat, waktu, dan sosial. Dan yang terakhir yaitu, kesesuaian penggunaan bahasa cerpen dilihat dalam penggunaan kaidah EYD, keajegan penulisan, dan ragam bahasa yang disesuaikan dengan dimensi tokoh dan latar. Tabel 3.2 Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Cerpen No Indikator yang Dinilai Skor 1 Kelengkapan aspek formal cerpen 25 2 Kelengkapan unsur intrinsik cerpen 25 3 Keterpaduan unsurstruktur cerpen 25 4 Kesesuaian penggunaan bahasa cerpen 25

E. Teknik Pengolahan Data

Untuk mempermudah peneliti dalam mengambil kesimpulan, maka peneliti akan memproses atau mengolah data yang sudah ada dengan langkah- langkah sebagai berikut. a. Editing data. Editing data pada dasarnya merupakan proses di mana peneliti melakukan klarifikasi terhadap kelengkapan data yang sudah terkumpul. Termasuk mempelajari kembali berkas-berkas yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Kemudian data tersebut disiapkan untuk proses selanjutnya. b. Coding data. Proses coding data atau pengkodean data dilakukan peneliti dengan cara memberikan kode-kode tertentu dalam bentuk angka untuk dapat mempermudah proses input data ke fasilitas penyimpanan, semisal hard disk pada komputer. c. Cek kesalahan. Pengecekan-pengecekan terhadap data dan berkas sebelumnya, untuk kemudian dimasukan ke dalam komputer.

F. Teknik Analisis Data

Data akan dianalisis secara kuantitatif dan diwujudkan dalam bentuk angka-angka dengan menggunakan rumus statistik. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui korelasi antara kebiasaan menonton drama FTV dengan kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas XI MA Nurul Huda Depok Pelajaran 20132014.

1. Mencari Angka Korelasi

Dalam mencari angka korelasi antara kebiasaan menonton drama FTV variabel X dengan kemampuan menulis cerpen variabel Y pada siswa kelas XI MA Nurul Huda Depok Pelajaran 20132014, peneliti menggunakan CorrelationalProduct Moment dengan rumus sebagai berikut. √ } } Keterangan: = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah sampel = Jumlah skor item variabel X = Jumlah skor item variabel Y = Jumlah kuadrat skor item variabel X = Jumlah kuadrat skor item variabel Y = Jumlah perkalian antara skor item variabel X dan variabel Y dan skor total 12 Analisis Product Moment dimaksudkan untuk mencari titik nilai korelasi antara variabel X dan variabel Y apakah memiliki hubungan yang sangat kuat, kuat, cukup, lemah, atau sangat lemah. Setelah nilai r xy diketahui maka penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment. Setelah diketahui hubungannya, kemudian diadakan interpretasi data dengan dua cara sebagai berikut. a. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment secara sederhana dengan menggunakan pedoman sebagai berikut. Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Terhadap Angka I ndeks Korelasi “r” Product Moment 0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi 0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi 0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup 0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah 0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi tersebut diabaikan dianggap tidak ada 12 Anas Sudjino, Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2012 korelasi antara variabel X dan variabel Y b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment , dengan jalan berkorelasi pada tabel nilai “r” product moment. Apabila cara kedua ini yang digunakan, maka prosedurnya secara berturut-turut sebagai berikut. 1 Merumuskan hipotesis alternatif H a dan hipotesis nol H O . - H a = Terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y - H o = Tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y 2 Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang telah diajukan, dengan melihat tabel “r” product moment, dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya degree of freedom. Df = N – nr Keterangan: Df = Degree of freedom N = Number of cases nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan Setelah itu hasilnya dicocokan dengan nilai koefisiensi “r” product moment,baik pada taraf signifikansi 1 maupun pada taraf signifikansi 5. Karena jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 siswa, jika r hitung lebih besar dari r tabel maka korelasinya dianggap signifikan. Namun jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka korelasinya tidak signifikan atau H o diterima dan H a ditolak.