Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoretis

1. Drama

Drama adalah karya seni berupa dialog yang dipentaskan. Drama kerap dimasukkan dalam ranah kesusasteraan karena menggunakan bahasa sebagai media penyampai pesan. Nama lain dari drama adalah sandiwara. 1 Bisa dikatakan demikian karena pesan moral yang disampaikan tidak secara langsung, tetapi melalui lakon naskah drama yang ditulisnya. Artinya, penonton atau pembaca dapat menyimpulkan, pelajaran moral apa yang diperoleh dari membaca atau menonton drama itu. Berdasarkan masanya kita dapat mengenal adanya drama tradisional atau drama rakyat folk drama dan drama modern. 2 a. Drama tradisional atau drama rakyat adalah drama yang lahir dan diciptakan masyarakat tradisional. Drama semacam ini digunakan untuk kegiatan sosial dan keagamaan seperti menyambut datangnya panen, menyambut tamu, sarana ritual atau mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan. Contoh drama tradisional di Indonesia adalah wayang orang, wayang kulit, ludruk, ketoprak, lenong, dan tari topeng. b. Drama modern adalah drama yang lahir pada masyarakat industry. Drama semacam ini sudah mencoba memasukkan unsure teknologi modern dalam penyajiannya. Dalam seni teater modern, tata busana, tat arias, tata lampu, tata ruang, dan tata panggung dikemas modern, bahkan sudah ada yang menggunakan teknologi modern. Tidak heran jika dalam pementasan sudah menggunakan film, animasi, ataupun komputer. Dalam drama modern, ceritanya selalu berkembang dan tidak selalu merujuk pada suatu cerita tertentu. 1 Asul Wiyanto, Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo, 2007, hal. 24. 2 Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo, 2008, hal. 166. Berdasarkan isi dan suasananya, drama bisa dibagi atas drama tragedi, komedi, dan tragedi-komedi. a. Drama tragedi adalah drama yang melukiskan kisah sedih. Tokoh- tokohnya menggambarkan kesedihan. Tokoh dalam drama tragedi ini disebut tragic hero artinya pahlawa yang mengalami nasib tragis. Drama ini juga mengacu pada drama serius yang melukiskan konflik di antara tokoh utamanya yang berakhir dengan malapetaka atau kesedihan. b. Drama komedi merupakan drama ringan yang bersifat menghibur dan berakhir dengan bahagia. Biasanya drama ini disisipi dengan gurauan yang dapat bersifat menyindir. c. Drama tragedi-komedi adalah drama yang alurnya sebenarnya lebih cocok untuk drama tragedy, tetapi berakhir bahagia seperti drama komedi.

2. Film Televisi FTV

Film televisi atau lebih sering dikenal dengan istilah FTV adalah tipe drama televisi dengan karakter dan ceritanya terpisah disetiap episodenya. Hampir serupa dengan drama seri televisi salah satu perbedaannya terletak pada durasi. FTV memiliki durasi lebih panjang dari drama seri televisi. Ada FTV yang berdurasi 90 menit ada juga yang berdurasi 120 menit. 3 Dewasa ini drama FTV sedang marak sekali, beberapa stasiun televisi menyajikan drama FTV dengan waktu yang sudah ditentukan. Setiap harinya di berbagai stasiun televisi menyajikan drama FTV. Misalnya di SCTV, stasiun televisi tersebut menggunakan istilah sesungguhnya yaitu FTV. Tetapi terdapat juga dibeberapa stasiun televisi yang menanyangkan drama FTV tetapi dengan menggunakan istilah lain. Misalnya di stasiun televisi RCTI, di stasiun televisi ini menggunakan istilah TVM dalam penayangan drama FTV. Selanjutnya di stasiun televisi 3 Fred Subhan, Skenario Sinetron: panduan Menjadi Penulis Skenario Sinetron Jempolan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009. Hal. 32.