Perencanaan Kas Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan

• Bertangung jawab melaksanakan transaksi dengan bank yang ditunjuk perusahaan. • Membuat laporan operating cost, laba rugi perusahaan dan arus kas perusahaan. c Chasier • Penyimpan penerimaan kas merupakan tanggung jawab chasier di bawah pengawasan langsung manager keuangan. • Bertanggung jawab membuat nota penerimaan kas atau bank untuk semua penerimaan. • Bertanggung jawab atas pemakaian kas kecil perusahaan. • Bertanggung jawab melaksanakan transaksi dengan bank yang ditunjuk perusahaan.

3. Perencanaan Kas

Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang harus dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuantertentu. Perencanaan meliputi kegiatan yang menentukan sebelum usaha dimulai, yaitu apa yang harus dilalaksanakan, bagaimana pelaksanaannya, bila harus dilaksanakan dan siapa yang melaksanakannya agar tujuan perusahaan tercapai dengan baik. Perencanaan bertujuan untuk memberikan arah dan motivasi kepada seluruh anggota manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Kas merupakan perkiraan paling aktif yang terlibat hampir dalam semua kegiatan usaha. Kas juga merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuidnya. Dalam neraca, kas merupakan aktiva paling lancar, dalam arti paling sering Universitas Sumatera Utara berubah. Hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar mempengaruhi kas. Menurut Standar Akutansi Keuangan, 2007:2.2 definisi kas adalah “ Kas terdiri dari saldo kas cash on hand dan rekening giro”. Menurut Nafarin, 2007:308 bahwa yang dimaksud dengan kas adalah sebagai berikut : “ Kas adalah aset paling likuid, semakin besar kas yang dimiliki perusahaan semakin tinggi tingkat likuiditas, semakin tinggi tingkat kemampuan membayar kewajiban jangka pendek utang lancar” Menurut Kieso.E.Donald, Weygandt J.Jerry, Warfield.D.Terry, 2002:380, bahwa yang dimaksud dengan kas adalah sebagai berikut : “ Kas, Aktiva yang paling likuid, meupakan media pertukaran standart dan dasar pengukuran sserta akutansi untuk semua pos-pos lainnya”. Menurut Stice, Earl K; Stice, James D; Skousen, K. Fred, 2004:495 : “ Kas adalah aktiva lancar paling likuid dan terdiri dari bagian yang bertindak sebagai alat pertukaran serta memberikan dasar untuk perhitungan akutansi, dan harus sudah tersedia dan tidak dibatasi terikat penggunaannya untuk pembayaran kewajiban saat ini”. Mengingat sifat-sifatnya, mengelola kas mengelola kas dalam perusahaan memerlukan perhatian yang cukup serius. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu mengelola kas adalah : 1. Perencanaan arus kas cash flow planning 2. Pengendalian penerimaan kas 3. Pengendalian pengeluaran kas 4. Melekukan rekonsiliasi bank Universitas Sumatera Utara 5. Penerapan sistem dana tetap untuk kas kecil Mempunyai uang kas yang tidak cukup dalam perusahaan dapat membahayakan. Sebab, ada kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajiban yang telah jatuh teompo. Tetapi, mempunyai terlalu banyak kas juga tidak sehat. Uang kas yang mnengangur tidak menghasilkan apa-apa. Oleh karena itu, manejement perusahaan perlu melakuka perncanaan terhadap penerimaan dan pengeluaran kas. Termasuk didalamnya merencanakan sumber-sumber peneriamaan yang diperolleh apabila pada suatu saat mengalami kekurangan kas dan merencanakan pemanfaatannya apabila mengalami kelebihan kas. Perencanaan arus kas dapat silakukan dengan memuat anggaran kas untuk periode tertentu, misalnya satu tahun, enam bulan, tiga bulan atau sebulan, dimasa mendatang. Anggaran kas dapat digunakan sebagai alat pengendali penerimaan dan pengeluarankas dibandingkan dengan realisasinya. Apabila terjadi penyimpangan yang mencolok, manajemen perusahaan dapat segera melakukan tindakan perbaikan. Tujuan umum penyusunan angaran kas adalah merencanakan posisi likuiditas sebagai dasar untuk menetukan pinjaman dimasa yang akan datang dan investasi yang akan dilakukan. Tujuan penyusunan anggaran kas antara lain untuk : a. Menetukan saldo posisi kas akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang dijalankan. b. Mengetahui kelebihan surplus atau kekurangan defisitkas pada waktnya. Universitas Sumatera Utara c. Menyelaraskan kas dengaan aset lancar, aset tak lancar, utang, modal, pendapatan, dan beban. d. Mengetahui sumber kas masuk yang diperoleh selama satu periode dan digunakan untuk apa sumber kas masuk tersebut, hal ini tampak pada arus kas keluar. e. Mengetahui kapan utang dibayar kembali. f. Menilai realisasi kas masuk dan kas keluar agar dapat diketahui selisih realisasi dengan anggaran, selisih menguntungkan atau merugikan g. Memperkirakan seumber kas masa yang akan datang dari arus masuk dan kemana kas tersebut digunakan dari arus keluar. h. Menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan Anggran kas berguna bagi manajemen sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai keperluan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, manajemen perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan mengahsilkan kas serta kepastian memperolehnya, dan ssecara rinci kegunaan angaran kas antara lain sebagai berikut : a. Mengunakannya sebagai dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara terus menerus. b. Menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan pinjaman jangka pendek atau pinjaman jangka panjang atau dengan tambahan modal sendiri untuk menutupi defisit kas. Universitas Sumatera Utara c. Menggunakannya sebagai dasar kebijakan pemberian kredit. d. Menggunakannya dalam meningkatkan kemampuan membayar kewajiban jangka pendek. e. Menggunakannya dalam menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden kepada pemegang saham f. Menggunakannya dalam memperkuat posisi dalam penawaran. Anggaran kas masuk dan kas keluar besar kecilnya dipengaruhi oleh faktor kegiatan perusahaan, yatiu : 1. Kegiatan operasi Yaitu kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus menerus dilakukan 2. Kegiatan investasi Yaitu kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan aset tak lancar yang digunakan perusahaan. 3. Kegiatan pendanaan Yaitu kegiatan yang berkaitan dengan uang dan modal sendiri. Menurut Nafarin, 2007:312 dalam menyusun anggaran kas ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu : 1. Pendekatan kas masuk dan kas keluar metode langsung Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan yang mencerminkan semua arus kas masuk dan kas keluar dari anggaran jualan, anggaran biaya beban, dan anggaran kas jangka pendek sebagai bagian dari rencan laba tahunan. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka pendek. Disebut pendekatan anggaran kas jangka Universitas Sumatera Utara pendek, karena biasanya anggaran dengan metode ini dibuat paling lama periodenya setahun. Selama setahun tersebut periode anggaran dibagi dlam tiap triwulan, bulan, minggu, atau hari. 2. Pendekatan aknying keuangan metode ikhtisar L R atau metode tidak langsung. Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasr akrual menjadi dassr kas, artinya disesuaikan dengan perubahan rekening penundaan rekening bukan kas, seperti : beban biaya bayardi muka, depresiasi penyusutan penghapusan amotiasi. Pendekatan ini tidak membutuhkan data yang rinci dan lebih sedikit rinciannya tentang arus kas masuk dan arus kas keluar. Metode ini lebih cocok untuk anggaran kas jangka panjang. Oleh karena itu, metode ini isebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka panjang. Metode ini dikatakan akunting keuangan, karena cara penyusunan anggaran kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan nera yang dihasilkan akunting. Oleh karena penyusunan anggaran kas berdsarkan ikhtisar lab rugi dan neraca maka disebut metode tidak langsung. Anggaran kas dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu : 1. Anggaran kas bentuk tunggal, disusun dengan cara mengelompokan satu kelompok kas masuk dan satu kelompok lagi kas keluar. 2. Anggaran kas bentuk campuran, disusun dengan cara tiap kegiatan kas masuk dikurangi dengan kas keluarnya sehingga dapat diketahui kas masuk bersih atau kas keluar bersih dari masing- masing kegiatan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Prosedur penerimaan uang dalam perusahaan perlu dirancang sedemilian rua sehingga kemungkinan tidak tercatat dan tidak diterimanya uang dengan seharusnya diterima dapat dikurangi menjadi sekecil mungkin. Prosedur penerimaan kas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Terdapat pemisahan tugas antara yang menyimpan, yang menerima , dan yang mencatat penerimaan uang, untuk perusahan kecil pemisahan demikian tidak dapat dilakukan, maka penggabungan antara ketiga tugas hanya dapat dilakukan leh pemilik perusahaan. b. Setiap penerimaan uang langsung disetor kebank sebagaimana adanya. Seperti halnya penerimaan uang, prosedur pengeluaran kas perlu dirancang sedemikian rupa sehingga hanya pengeluaran-pengeluaran yang telah disetujui dan betul-betul untuk kegiatan perusahaan saja yang dicatat dalam pembukuan perusahaan. Pada dasarnya untuk dapat mengahasilkan sistem pengendalian yang baik, porsedur pengeluaran kas harus dapat memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Semua pengeluaran dilakukan dengan cek, pengeluaran dalam jumlalh kecil dilakukan dengan melalui dana kas kecil. b. Semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari yang berwenag terlebih dahulu. c. Terdapat pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas, yang meyimpan uang kas dan melakukan pengeluaran serta mencatat pengeluaran kas. Salah satu prosedur yang dapat digunakan untuk mengendalikan pengeluaran kas adalah sistem voucher voucher sytem. Dalam sistem ini Universitas Sumatera Utara diperlukan dokumen intern yang disebut voucher dan jurnal khusus yang disebut buku voucher dan buku cek keluar. Abu bumi dalam menyusun anggaran kas, membuat taksiran terperinci mengenai setiap unsur penerimaan dan pengeluaran kas. Penerimaan kas berasal dari penerimaan operasional dan operasional. Pos-pos penerimaan operasional terdiri dari : 1. Tagihan hasil dari proses pencucian film dari konsumen 2. Tagihan dari photo studio Pos-pos nan operasional terdiri dari ; 1. Jasa giro 2. Bea maerial 3. Bunga deposito Adapun pengeluaran dibagi atas pengeluaran operasional dan non operasional. Pengeluaran operasional terdiri dari : 1. Biaya tenaga kerja 2. Biaya kantor 3. Biaya retribusi air 4. Biaya telepon 5. Biaya listrik 6. Biaya bahan kimia 7. Biaya perbaikan dan reparasi bangunan atau mesin 8. Pembelian barang atau pembayaran utang kepada supplier 9. Biaya pengangkutan Universitas Sumatera Utara Pengeluaran non operasional terdiri dari : 1. Investasi 2. Lain- lain operasional Dalam penyusunan anggaran, setiap kepala bagian diinstruksikan untuk menyuusun anggaran masing-masing. Penyusunan anggaran ini dilakukan pada pertengahan bulan atau akhir tahun. Anggaran disusun berdasarkan pengalaman-pengalaman tahun lalu dan rencana operasional dimasa yang akan datang dengan melihat keadaan sekarang. Anggaran dari masing-masing kepala bagian yaitu dimulai dari keadaan fisik dan non fisik dari sub bagian, diajukan kepada pemilik. Pemilik dengan dipimpin oleh pemilik untuk membahas anggaran tersebut. Setelah selesai rapat bagian, anggaran tersebut akan diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan sb bagian pembukuan untuk ditinjau. Sub pembukuan kemudian menganggarkan pendapatan, biaya pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yang dengan arus kas. Dalam menyusun anggaran kas Abu bumi ini mengikuti pedoman yang umum yaitu dengan meggunakan metode taksiran langsung penerimaan dan pengeluaran kas. Metode ini merupakan taksiran terperinci mengenai setiap unsur yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Dan ini sangat berguna untuk mengendalikan arus kas dengan cara membandingkan realisasi dengan anggarannya. Abu bumi menyusun penerimaan dan pengeluaran kas selama 4 bulan pertama sari semester pertama dalam tahun 2005 sebagai berikut: Penerimaan : a. Hasil penjualan tunai yang diterima setiap bulannya : Universitas Sumatera Utara Juni . . . . . . . . . . . . . . . .Rp 16.000.000 Juli . . . . . . .. . . . . . . . . .Rp 17.000.000 Agustus . . . . . . . . . . . . .Rp 20.000.000 September . . . . . . . . . . . Rp 16.000.000 b. Penerimaan piutang yang terkumpul setiap bulannya : Juni . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp 4.000.000 Juli . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 2.000.000 Agustus . . . . . . . . . . . . . .Rp 3.000.000 September . . . . . . . . . . . . Rp 1.000.000 c. Penerimaan-penerimaan lainnya : Juni . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 300.000 Juli . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 300.000 Agustus . . . . . . . . . . . . . . . .Rp340.000 September . . . . . . . . . . . . . Rp 300.000 Pengeluaran : a. Pembelian bahan secara tunai setiap bulannya : Juni . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp 14.000.000 Juli . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 16.000.000 Agustus . . . . . . . . . . . . . .Rp 11.000.000 September . . . . . . . . . . . . Rp 10.000.000 b. Pembayaran upah buruh setiap bulannya : Juni . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 5.000.000 Juli . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp 5.000.000 Agustus . . . . . . . . . . . . . . . Rp 6.000.000 September . . . . . . . . . . . . . SRp 5.000.000 Universitas Sumatera Utara c. Pengeluaran untuk biaya setiap bulannya : Juni . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp 4 00.000 Juli . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 600.000 Agustus . . . . . . . . . . . . . .Rp 400.000 September . . . . . . . . . . . . Rp 500.000 d. Biaya administrasi setiap bulannya : Juni . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp 600.000 Juli . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 600.000 Agustus . . . . . . . . . . . . . .Rp 700.000 September . . . . . . . . . . . . Rp 600.000 e. Pembayaran pajak perseroan dalam bulan juli sebesar Rp. 300.000 Tabel 1 : Abu bumi PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS UNTUK BULAN YANG BERJALAN PERIODE 2003 000 Keterangan Juni Juli agustus September Penerimaan : Hasil penjualan Tunai Rp 16.000.000 Rp 17.000.000 Rp 20.000.000 Rp 16.000.000 Penagihan utang Rp 4.000.000 Rp 2. 000 Rp 3000 Rp 1.800 Penerimaan lain Rp 300 Rp 300 Rp 340 Rp 300 Jumlah penerimaan Rp.20.300 Rp 19.300 Rp. 23.340 Rp..18.100 Pengeluaran : Pembelian bahan Rp 14.000 Rp 16.000 RP. 11.000 Rp10.000 Universitas Sumatera Utara Pembayaran upah Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Biaya penjualan Rp. 400 Rp. 6.000 Rp. 400 Rp. 500 Biaya Adm umum Rp. 600 Rp. 600 Rp. 700 Rp. 600 Pembayaran pajak Rp. 300 Jumlah pengeluaran Rp. 20.000 Rp. 22.500 Rp.18.100 Rp.16.100 Surplus defisit Rp.300 Rp.3200 Rp.5240 Rp 2000 Keterangan : Berdasarkan metode taksiran langsung atas penerimaan dan Pengeluaran kas. Sumber Abu bumi Dalam pengawasan kas perusahaan ini menetapkan suatu peraturan prosedur yangmencakup : 1. Penerimaan Kas Dalam proses penrimaan kas dilakukan oleh customer service. Costumer service melayani pelanggan yang datang untuk melakukan pencucian film dan photo studio atau mengambil hasil yang sudah selesai diproses. Mencatat pembayaran tersebut dalam register kas dan memberikan stempel lunas pada bon aau bill tersebut kepada pelanggan setelah ditandatangani oleh pelanggan sebagai tanda bahwa film yangdicuci atau photo pelanggan sudah diambil dan tidak dapat digunakan lagi untuk pengambilan photo atau film.

2. Penyimpanan kas dan penyetoran ke bank