Pengawasan intern pengeluaran kas

e. Pada waktu tutup kas kebenaran buku kas, bukti-bukti pendukung dan saldo kas yang ada diperiksa oleh kepala bagian keuangan : f. Seluruh penerimaan setiap hari disetorkan ke bank oleh cashier g. Setiap saldo kas dilaporkan oleh kepala bagian keuangan kepaa pemilik h. Apabila suatu hari cashier tidak dapat meyetorkan kas kebank karena bank telah tutup, maka kas tersebut disimpan dibrankas perusahaan yang dilakukan oleh cashier, disaksikan oleh kepala bagian keuangan dan kunci disimpan oleh kepala bagian keuangan. i. Yang melakukan rekonsiliasi bank adalah bagian akutansi.

4. Pengawasan intern pengeluaran kas

Pengawasan intern yang baik mengharuskan setiap pengeluaran kas dilakukan dengan cek dan untuk pengeluaran yang tidak biasa dilakukan dengan cek karena jumlahnya relatif kecil, dilakukan dengan melalui dana kas kecil. Pengeluaran kas dengan cek dapat menghindari terjadinya penyalahgunaan akan kas, karena kas tersebut akan langsung diterima oleh perusahaan yang berhak menerimanya dan memungkinkan dikibatkannya oihak ketiga dalam hal ini bank, untuk ikut serta mengawasi pengeluaran kas perusahaan. Dengan demikian pengeluaran kas ini tidak hanya menyangkut pengeluaran kas dengan cek saja, sedangkan pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek dilakukan dan diatur dengan sistem dana kas kecil. Adapun fungsi yang terkait dalam prosedur pengeluaran kas dengan cek adalah : 1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas 2. Fungsi kas 3. Fungsi akutansi 4. Fungsi penerimaan intern Universitas Sumatera Utara Pengawasan intern pengeluaran kas yang diterapkan oleh Abu bumi dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Perusahaan ini dalam melakukan pembayaran menggunakan voucher b. Bagian pembukuan membuat voucher rangkap dua atas pembelian kreit dan diserahkan kepada kepala bagian keuangan untuk diperiksadan dibukukan. c. Voucher dan seluruh lampirannya berupa faktur atau kwitansi tersebut diserahkan kepada pemilik intuk disetujui dikeluarkan d. Voucher tersebut tidak akan berlaku bila salah sau tidak menandatanganinya e. Voucher yang sudah ditandatangani dikembalikan kepada kepala bagian keuangan. Dan apabila voucher telah siap untuk dibayarkan maka voucher tersebut diserahkan kepada cashier untuk dibuatkan cek. f. Lalu cek beserta voucher diserahkan pada kepala bagian keuangan untuk diperiksa kebenaran jumlahnya apakah telah sesuai dengan chek dan membukukan cek tersebut dalam register cek g. Cek dan voucher tersebut diserahkan kepada cashier untuk dibayarkan, sipenerima cek harus menandatangani voucher dan cek tersebut h. Kemudian cek tersebut diserahkan kepada cashier untuk dibayrkan, sipenerima cek harus menandatangani voucher sebesar cektersebut i. Kemudian voucher yang telah ditandatangani tersebut satu lembar diberikan kepada bagian akutansi. 5. Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

Dalam aktiva perusahaan, kas adalah aktiva paling lancar sehingga dalam neraca, dicantumkan pada urutan pertama dari pos yang merupakan aktiva lancar yang berarti bahwa kas yang tersedia atau pun simpanan komersial yang ada di bank ataupun dimana saja dan bebas dipakai tanpa memerlukan jangka waktu yang lama. Syarat suatu elemen diterima yang dapat disamakan dengan kas adalah : 1. Dapat diterima setiap saaat sebagai alat pembayaran, khususnya dikalangan bisnis. 2. Dapat disetor sebagai atau kedalamrekening gioro dibank pada setiap saat sesuai dengan nilai nominalnya. Abu bumi telah menetapkan pilihan yang dianggap sebagai metode yang paling efektif sesuai dengan keadaan dan kondisi perusahaan. Adapun pengawasan intrn kas yang diterpkan dalam perusahaan ini adalah sebagai berikut : 1. Menyetorkan setiap hari penerimaan kas dan melakukan rekonsiliasi Abu bumi menyetorkan semua penerimaan kas kebank setiap hari.ha; ini dilakukan untuk menghindarkan tertumpuknya uang kas dalam perusahaan dan juga dapat menghindari terjadinya peyelewengan dan hilangnya uang perusahaan seperti : penyalahgunaan uang oleh kasir, terjadinya pencurian, kebakaran dan lain-lain. Abu bumi melaksanakan hal ini dalam mengawasi penerimaan kas perusahaan. Bila dilihat secara seksama prosedur penerimaan dan pengawasan kas perusahaan ini telah memenuhi kriteria pokok untuk tercapainya suatu sistem pengawasan intern yang baik, dimana telah terdapat adanya pemisahan ugas antara fungsi penerimaan, fungsi pencatatan dan fungsi penyimpangan kas. Hal ini dapat terlihat dari pemisahan kegiatan yang menangani penerimaan kas dilakukan oleh kasir, yang melakukan Universitas Sumatera Utara