Isi Keputusan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 Tentang

59

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR

36 TAHUN 1990 TENTANG HAK-HAK ANAK A. Hak Pendidikan Bagi Anak Dalam Konvensi Hak-hak Anak yang diratifikasi dalam Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Hak-hak Anak, bahwa sesungguhnya seorang anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, hal tersebut tertuang dalam pasal 28 yang berbunyi: 1. Negara-negara peserta mengakui hak anak atas pendidikan dan untuk mewujudkan hak ini secara bertahap dan berdasarkan kesempatan yang sama mereka akan khususnya: a. Membuat pendidikan dasar suatu kewajiban dan tersedia secara cuma- cuma untuk semua; b. Mendorong pengembangan bentuk-bentuk yang berbeda dari pendidikan menengah, termasuk pendidikan umum dan kejuruan, menyediakannya untuk setiap anak, dan mengambil langkah-langkah yang tepat seperti memperkenalkan pendidikan cuma-cuma dan menawarkan bantuan keuangan bila diperlukan; c. Membuat pendidikan yang lebih tinggi tersedia bagi semua berdasarkan kemanpuan dengan semua cara yang layak; d. Membuat informasi dan bimbingan pendidikan dan kejuruan tersedia untuk semua anak dan bisa diperoleh oleh semua anak; 60 e. Mengambil langkah-langkah untuk mendorong kehadiran teratur di sekolah dan pengurangan angka putus sekolah. 2. Negara-negara peserta akan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa disiplin sekolah dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan martabat kemanusiaan anak dan sesuai dengan konvensi ini. 3. Negara-negara peserta akan meningkatkan dan mendorong kerjasama internasional dalam hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, khususnya untuk membantu menghapus kebodohan dan buta huruf di seluruh dunia dan mempermudah perolehan pengetahuan ilmiah dan teknis dan metode-metode pengajaran modern. Dalam hal ini, perhatian khusus akan diberikan kepada kebutuhan negara-negara berkembang. Adapun dalam hukum Islam pemberian hak untuk mendapatkan pendidikan kepada anak merupakan kewajiban orang tua karena pedidikan merupakan kunci dari proses pertumbuhan anak dan akan menunjang masa depan anak. Pendidikan juga merupakan suatu bentuk penghargaan tertinggi sebagaimana didasari oleh Firman Allah SWT yang telah memberikan penghargaan yang tinggi bagi orang-orang yang berilmu yaitu:                                 Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: 61 Berlapang-lapanglah dalam majlis, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Mujadalah 58:11                    Artinya: “Dan demikian pula di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba- hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.QS. Al-Fathir35:28 Ayat tersebut di atas menggambarkan bahwa keutamaan dan kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu, karena ilmulah yang meningkatkan dan mengantarkan hati untuk beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Adapun kewajiban menuntut ilmu telah diwariskan oleh Rasulullah SAW melalui hadist dari Anas bin Malik berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: ﱢﻞُﻛ ﻰَﻠَﻋ ٌﺔَﻀﯾِﺮَﻓ ِﻢْﻠِﻌْﻟا ُﺐَﻠَﻃ ٍﻢِﻠْﺴُﻣ Artinya: “menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim”HR.Bukhari Berdasarkan hadist tersebut di atas bahwa Islam telah menekankan kewajiban untuk menuntut ilmu sejak dari lahir hingga akhir hayat dan kewajiban tersebut tidak terbatas pada laki-laki saja akan tetapi perempuan juga diwajibkan. Proses pendidikan anak dalam kandungan dilaksanakan secara tidak langsung oleh orang tuanya, terutama ibu. Minat intelektual dan semangat seorang 62 ibu sangat penting artinya bagi perkembangan kecerdasan anak. Semangat dan inilah yang akan mentransmisikan rangsangan-rangsangan intelektual dan pencerdasan bagi janin. 1 Salah satu tanggung jawab dan merupakan bentuk dari perlindungan hukum bagi anak adalah mendidik mereka dengan akhlak mulia yang jauh dari kejahatan dan kehinaan serta memberikan hak dan keadilan kepada mereka. Orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya, melindungi dan mendukung mereka, dan bersama jiwa mereka. 2 Adapun yang dimaksud dengan perkataan “mendidik” disini ialah menjaga, memimpin, dan mengatur segala hal anak-anak yang belum dapat menjaga dan mengatur dirinya sendiri. Apabila dua orang suami-istri bercerai sedangkan keduanya mempunyai anak yang belum mumayyiz belum mengerti akan kemaslahatan dirinya, maka istrilah yang lebih berhak untuk mendidik dan merawat anak itu hingga ia mengeri akan kemaslahatan dirinya. Apabila si anak sudah mengerti, hendaklah diselidiki oleh yang berwajib mengenai siapakah diantara keduanya ibu dan bapaknya yang lebih baik untuk dan lebih pandai untuk mendidik anak itu. Begitu juga kalau yang mendidik anak kecil itu bukan ibu atau bapaknya, maka lebih didahulukan perempuan dari pada laki-laki kalau derajat kekeluargaan keduanya dengan anak sama-sama jauh. 3 1 Suharsono, Membelajarkan Anak dengan Cinta, Depok; Inisiasi Press, 2003, h, 84 2 Ali Husain Muhammad Makki Al- Amili, Perceraian Salah Siapa? Bimbingan Islam Dalam Mengatasi Problematika Rumah Tangga, Bandung: PT. Triganda Karya, 1994, Cet. I, hlm. 148 3 Rasyid, Sulaiman, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994, hlm. 426.