Koefisien Korelasi Analisis Regresi Linier

digunakan dalam hubungannya dengan regresi linier, untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan explaining variasi nilai variasi dependen. Uji korelasi ini juga digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional berhubungan bukan berarti disebabkan. Uji korelasi tidak membedakan jenis variabel tidak ada variabel dependen maupun independen. Keeratan hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Uji korelasi terdiri dari Pearson, Spearman dan Kendall. Jika sampel data lebih dari 30 sampel besar dan kondisi data normal, sebaiknya menggunakan korelasi Pearsonkarena memenuhi asumsi parametrik. Jika jumlah sampel kurang dari 30 sampel kecil dan kondisi data tidak normal maka sebaiknnya menggunakan korelasi Spearman atau Kendall karena memenuhi asumsi non-parametrik.

2.4.1 Koefisien Korelasi

Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk menyatakan besarnya derajat keeratan hubungan antar variabel.Koefisien korelasi biasanya disimbolkan dengan r. Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut : r = 2 2 2 2 i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n Universitas Sumatera Utara Untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel tak bebas Y dengan tiga variabel bebas , , yaitu : 1. Koefisien korelasi antara Y dengan 2. Koefisien korelasi antara Y dengan X 2 3. Koefisien korelasi antara Y dengan X 3 Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga+1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah plus+ atau minus- yang menunjukan arah korelasi. Makna sifat korelasi: Korelasi positif + berarti jika variabel mengalami kenaikan maka variabel juga mengalami kenaikan atau jika variabel mengalami kenaikan maka variabel juga mengalami kenaikan. r 1 y = 2 2 2 1 2 1 1 1 i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n r 2 y = 2 2 2 2 2 2 2 2 i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n r 3 y = 2 2 2 2 3 3 3 3 i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n Universitas Sumatera Utara Korelasi negatif - berarti jika variabel mengalami kenaikan maka variabel akan mengalami penurunan, atau jika variabel mengalami kenaikan maka variabel akan mengalami penurunan. Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah. 2. 0,21 sampai dengan 0,40 beirarti korelasi memiliki keeratan lemah. 3. 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat. 4. 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat. 5. 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali. 6. 1 berarti korelasi sempurna. 2.5 Uji Regresi Linier Berganda Pengujian hipotesis bagi koefisien-koefisien regresi linier berganda dapat dilakukan secara serentak atau keseluruhan. Pengujian regresi linier perlu dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap variabel tak bebas. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 2.1 Menentukan formulasi hipotesis : = = = ... = = 0 : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan nol Universitas Sumatera Utara atau mempengaruhi Y.

2.2 Penentuan nilai kritis. Nilai kritis dalam pengujian hipotesis terhadap