Induktansi Kapasitansi Resistansi Parameter-Parameter Saluran Transmisi

35

2.9.2 Parameter-Parameter Saluran Transmisi

Suatu saluran transmisi tenaga listik memiliki 4 empat parameter yang mempengaruhi sistem kerja suatu saluran tranmsisi itu sendiri. Adapun 4 empat parameter tersebut adalah resistansi, induktansi, kapasitansi, dan konduktansi.

2.9.2.1 Induktansi

Jika arus pada rangkaian berubah-ubah maka medan magnet yang ditimbulkan juga akan berubah-ubah dan apabila medan magnet yang ditimbulkan memiliki permeabilitas yang konstan maka banyaknya fluks gandeng berbanding lurus dengan arus sehingga tegangan imbasnya sebanding dengan kecepatan perubahan arus. Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan berikut : = � 2.10 dimana L = Induktansi Rangkaian H e = Tegangan Imbas V ∂i ∂t = kecepatan perubahan arus As Persamaan umum yang digunakan untuk menentukan besarnya induktansi saluran adalah [2]: � = 2. 10 −7 ln 2.11 dimana L = Induktansi saluran H 36 D m = Ekivalen atau geometric mean distance GMD antara kondukor dengan tanah in D s = Geometric Mean Radius GMR pada konduktor in

2.9.2.2 Kapasitansi

Kapasitansi saluran transmisi didefinisikan sebagai akibat adanya beda potensial antar penghantar konduktor maupun penghantar dengan permukaan tanah, kapasitansi menyebabkan penghantar bermuatan seperti yang terjadi pada plat kapasitor bila terjadi beda potensial diantaranya. Kapasitansi antara penghantar adalah muatan perunit beda potensial. Kapasitansi antara penghantar sejajar adalah suatu konstanta yang tergantung pada ukuran dan jarak pemisah dan penghantar. Untuk saluran daya yang panjangnya kurang dari 80 km 50 mil, pengaruh kapasitansinya kecil dan biasanya dapat diabaikan. Untuk saluran- saluran yang lebih panjang dengan tegangan yang lebih tinggi, kapasistansinya menjadi bertambah tinggi. Persamaan umum untuk mencari nilai kapasitansi antara konduktor dengan ground dapat dijelaskan dibawah ini [2]: = 0.02413 log 2 � 2.12 dimana H = Jarak antara konduktor dengan tanah m r = Radius Konduktor cm 37

2.9.2.3 Resistansi

Resistansi penghantar saluran transmisi adalah penyebab terpenting dari rugi daya power loss pada saluran transmisi. Resistansi pada suatu konduktor arus searah dinyatakan dalam persamaan dibawah ini [2]: = � 2.13 dimana ρ = Resistivitas Penghantar Ohm.m l = Panjang m A = Luas Penampang m 2 Persamaan diatas digunakan untuk menghitung besarnya tahanan dari konduktor saluran transmisi. Akan tetapi, resistansi dari saluran transmisi tidaklah sama dengan persamaan di atas. Saat arus bolak-balik mengalir pada suatu konduktor, kepadatan arus tidak seragam pada seluruh permukaan kondoktor, melainkan lebih dekat ke permukaan atau yang disebut dengan peristiwa skin effect. Efek kulit ini sangat kecil untuk frekuensi yang rendah. Untuk penghantar- penghantar yang biasa digunakan, menentukan resitansi dapat dilakukan dengan menggunakan Catalog Conductor yang disediakan oleh pabrik yang terkait.

2.9.2.4 Konduktansi