Sistematika Penulisan Studi Pengaruh Korona Terhadap Surja Tegangan Lebih Pada Saluran Transmisi 275 Kv

4 1. Studi Literatur Mempelajari dan memahami buku-buku dan jurnal-jurnal yang telah ada sebelumnya untuk dijadikan sebagai acuan dan referensi guna membantu penyelesaian Tugas Akhir ini. 2. Analisis Data Metode ini dimulai dengan menentukan parameter-parameter yang ada pada saluran transmisi. Parameter tersebut meliputi nilai resistansi, induktansi, kapasitansi, dan konduktansi pada sepanjang saluran. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan parameter pemodelan korona yakni tegangan awal terjadinya korona sehingga nilai-nilai tersebut dapat diinput dalam program untuk menampilkan bentuk gelombang impuls petir yang merambat sepanjang saluran. Gelombang dapat diamati dan dianalisis untuk mengetahui tegangan puncak dan waktu muka masing- masing gelombang surja hasil redaman.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini ditulis dan disusun dalam urutan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan. 5 BAB II KORONA DAN SALURAN TRANSMISI Bab ini membahas tentang pengertian korona, perhitungan korona, pemodelan korona, gangguan petir pada saluran transmisi dan parameter-parameter yang berpengaruh pada saluran transmisi. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang cara yang harus ditempuh dalam kegiatan penelitian agar pengetahuan yang akan dicapai dari suatu penelitian dapat memenuhi kaidah ilmiah. BAB IV ANALISIS PEMODELAN KORONA PADA SALURAN TRANSMISI YANG MENGALAMI SURJA TEGANGAN LEBIH PETIR Bab ini membahas tentang pengaruh pemodelan korona pada saluran transmisi yang mengalami surja tegangan lebih terhadap amplitudo tegangan dan waktu redaman surja. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan saran yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini. 6 BAB II SALURAN TRANSMISI DAN KORONA Saluran transmisi memegang peranan penting dalam proses penyaluran daya dari pusat-pusat pembangkit hingga kepusat-pusat beban. Agar dapat melayani kebutuhan tersebut maka diperlukan sistem transmisi tenaga listrik yang handal dengan tingkat keamanan yang memadai. Salah satu penyebab terjadinya kerusakan peralatan utama maupun peralatan lainnya seperti instrumen gardu induk adalah sambaran surja petir baik secara langsung maupun tidak langsung pada peralatan di transmisi maupun peralatan di gardu induk. Dengan demikian, pada sebuah gardu induk dan sistem menara transmisi sangat diperlukan perlindungan terhadap gangguan akibat surja petir. Untuk melindungi kawat fasa serta menjadi medium tempat mengalirnya arus gangguan akibat sambaran surja petir maka diperlukan peralatan tenaga listrik yang disebut dengan kawat tanah dan lightning arrester [1].

2.1 Tegangan Tinggi Impuls