4 1.
Studi Literatur Mempelajari dan memahami buku-buku dan jurnal-jurnal yang telah ada
sebelumnya untuk dijadikan sebagai acuan dan referensi guna membantu penyelesaian Tugas Akhir ini.
2. Analisis Data
Metode ini dimulai dengan menentukan parameter-parameter yang ada pada saluran transmisi. Parameter tersebut meliputi nilai resistansi,
induktansi, kapasitansi, dan konduktansi pada sepanjang saluran. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan parameter pemodelan korona
yakni tegangan awal terjadinya korona sehingga nilai-nilai tersebut dapat diinput dalam program untuk menampilkan bentuk gelombang impuls petir
yang merambat sepanjang saluran. Gelombang dapat diamati dan dianalisis untuk mengetahui tegangan puncak dan waktu muka masing-
masing gelombang surja hasil redaman.
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan Tugas Akhir ini ditulis dan disusun dalam urutan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan
sistematika penulisan.
5 BAB II
KORONA DAN SALURAN TRANSMISI Bab ini membahas tentang pengertian korona, perhitungan korona,
pemodelan korona, gangguan petir pada saluran transmisi dan parameter-parameter yang berpengaruh pada saluran transmisi.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang cara yang harus ditempuh dalam kegiatan penelitian agar pengetahuan yang akan dicapai dari suatu
penelitian dapat memenuhi kaidah ilmiah.
BAB IV ANALISIS
PEMODELAN KORONA
PADA SALURAN
TRANSMISI YANG MENGALAMI SURJA TEGANGAN LEBIH PETIR
Bab ini membahas tentang pengaruh pemodelan korona pada saluran transmisi yang mengalami surja tegangan lebih terhadap
amplitudo tegangan dan waktu redaman surja. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan saran yang diperoleh
dari penulisan Tugas Akhir ini.
6
BAB II SALURAN TRANSMISI DAN KORONA
Saluran transmisi memegang peranan penting dalam proses penyaluran daya dari pusat-pusat pembangkit hingga kepusat-pusat beban. Agar dapat
melayani kebutuhan tersebut maka diperlukan sistem transmisi tenaga listrik yang handal dengan tingkat keamanan yang memadai. Salah satu penyebab terjadinya
kerusakan peralatan utama maupun peralatan lainnya seperti instrumen gardu induk adalah sambaran surja petir baik secara langsung maupun tidak langsung
pada peralatan di transmisi maupun peralatan di gardu induk. Dengan demikian, pada sebuah gardu induk dan sistem menara transmisi sangat diperlukan
perlindungan terhadap gangguan akibat surja petir. Untuk melindungi kawat fasa serta menjadi medium tempat mengalirnya arus gangguan akibat sambaran surja
petir maka diperlukan peralatan tenaga listrik yang disebut dengan kawat tanah
dan lightning arrester [1].
2.1 Tegangan Tinggi Impuls