68 akan mampu meredam surja petir sebesar 25.36, dan m=0.6 redaman akan
berada di nilai 22.58, serta m=0.8 redaman yang dihasilkan hanya sebesar 150.07 kV atau 18.75 dari tegangan surja petir normal.
Kekasaran permukaan konduktor dalam meredam korona juga mengakibatkan perubahan pada waktu muka surja yang merambat sepanjang
saluran. Untuk masing-masing tingkat kekasaran permukaan konduktor m yakni 0.2, 0.4, 0.6 dan 0.8, waktu muka surja menjadi 20.2 µs, 18.74 µs, 16.9 µs, dan
14.5 µs.
4.4.4 Analisa Pengaruh Korona dengan Variasi Panjang Saluran
Konduktor
Panjang saluran transmisi akan mempengaruhi besar impedansi total dari saluran tersebut, sehingga secara bersamaan akan menambah rugi-rugi daya pada
jaringan. Variasi panjang saluran yang akan digunakan adalah berjarak 500 m, maka setiap jarak 500 m akan dilihat tegangan puncak pada saluran sehingga
dapat di ketahui tingkat peredaman yang mampu dilakukan korona untuk meredam surja petir.
Tabel 4.6 Hasil simulasi pengaruh korona terhadap variasi panjang saluran
Jarak Saluran km
Puncak Impuls dengan Korona kV
Redaman kV
Redaman Waktu muka
µs
0.5 718.15
81.85 10.23
8.1 1
653.61 146.39
18.29 14.2
1.5 614.2
185.8 23.22
19.6 2
598.9 201.1
25.13 23.4
69
Gambar 4.7 Kurva Respon Redaman Terhadap Variasi Panjang
Konduktor
Grafik hasil simulasi diatas menjelaskan bahwa korona pada saluran transmisi akan memberi respon redaman terhadap surja petir yang merambat
sepanjang saluran. Pada jarak 500 m pertama, korona mampu meredam 81.85 kV 10.23 dari tegangan surja petir. 500 m berikutnya, tegangan puncak petir yang
sudah diredam sebesar 146.39 kV 18.29, hal ini tetap berlanjut untuk 500 m berikutnya dengan tegangan yang diredam sebesar 185.8 kV 23.22. 500 m
terkahir, atau dengan jarak total 2 km dari titik sambaran petir, tegangan surja petir yang tersisa di jaringan bernilai 598.9 kV. Dengan perkataan lain, bahwa
korona mampu meredam surja petir dengan total redaman mencapai 25.13 dari surja petir hanya dengan jarak 2 km.
Mengubah panjang saluran juga akan mengubah waktu muka surja sepanjang saluran, pada jarak 500 m dari sambaran petir, waktu muka surja
menjadi 8.1 µs. Untuk jarak yang lebih jauh lagi, yakni 1 km, 1.5 km, dan 2 km dari titik sambaran petir, masing-masing waktu muka petir menjadi 14.2 µs, 19.6
70 µs dan 23.4 µs. Dengan perkataan lain, penambahan panjang saluran akan
mengubah waktu muka surja menjadi lebih lama dari keadaan normalnya.
4.4.5 Analisa Pengaruh Korona dengan Variasi Karakteristik Surja Petir